Cerita
Muhammad Terbebas dari Maksiat
Nabi Muhammad saw.
adalah seorang yang dijaga Allah dari segala bentuk perbuatan dosa dan maksiat.
Allah tidak membiarkan Nabi Muhammad saw. berbuat dosa atau maksiat. Allah
selalu menuntun dan menjaganya. Kalau pun toh melakukan sebuah kekhilafan,
Allah langsung menegur Nabi Muhammad saw. pada saat itu juga. Misalnya kisah
Abdullah bin Ummi Maktum.
Allah menjaga
Muhammad jauh sebelum ia menjadi seorang nabi dan rasul. Merujuk
buku Sahabat Cilik Rasulullah, setidaknya Allah menjaga dan melindungi
Muhammad dari dua perbuatan maksiat –bahkan dari perbuatan yang tidak patut
sekalipun- pada masa kanak-kanaknya. Sehingga Muhammad kecil terbebas dari
maksiat atau pun dari hal yang kurang pantas.
Pertama, menonton
sebuah pesta. Dikisahkan bahwa suatu ketika Muhammad kecil diajak
teman-temannya untuk menyaksikan sebuah pesta di sudut kota Makkah. Awalnya
Muhammad tidak menolak ajakan teman-temannya itu. Namun dibujuk secara terus
menerus, akhirnya Muhammad kecil mengiyakannya. Mereka akhirnya berangkat ke
sudut kota Makkah untuk menonton sebuah pesta. Sebuah pertunjukan yang dinilai
tidak pantas bagi seorang calon nabi dan rasul terakhir.
Allah menjaga
Muhammad kecil dengan cara-Nya. Ketika sampai di tempat acara, Muhammad kecil
ngantuk berat hingga akhirnya tidur. Sementara teman-temannya yang lain
bermain-main, Muhammad tetap tidur pulas. Sehingga mata dan telinganya terbebas
dari pertunjukan buruk ala Jahiliyah. Pada saat matahari terbit dan tempat
pesta sudah sepi, Muhammad kecil baru bangun.
Kedua, menghadiri
hari raya berhala Bawwanah. Sebelum Islam datang, masyarakat Arab umumnya
menyembah berhala dan patung. Ada beberapa berhala yang begitu dikultuskan dari
pada yang lainnya. Salah satunya berhala yang bernama Bawwanah. Sampai-sampai
masyarakat Arab membuat sebuah hari raya khusus untuk menghormati Bawwanah.
Muhammad kecil hidup
dalam tradisi dan budaya seperti itu, dimana masyarakatnya menyembah berhala.
Kerabatnya sebagian besar juga melakukan hal yang sama. Diceritakan bahwa pada
suatu ketika Muhammad kecil diajak paman dan bibinya untuk menghadiri hari raya
Bawanah. Mungkin karena sungkan kalau menolak, akhirnya Muhammad kecil ikut
bersama paman dan bibinya dengan terpaksa.
Lagi-lagi Allah
menjaga Muhammad saw. dari perbuatan maksiat dan tidak pantas dengan cara-Nya
sendiri. Pada saat tiba di tempat acara ritual, Muhammad kecil tiba-tiba merasa
ketakutan hingga wajahnya pucat dan tubuhnya gemetar. Akhirnya ia segera
menjauh dari kerumunan.
Setelah mendapatkan
penjelasan dari Muhammad –yakni ia melihat sosok yang menakutkan dan
mendorongnya ke belakang setiap kali mendekati berhala tersebut, paman dan
bibinya membiarkan Muhammad jauh-jauh dari berhala. Muhammad kecil pun akhirnya
tidak jadi mengikuti ritual hari raya Bawwanah. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar