Susunan Bacaan Tahlil
Melayu Jakarta
Tahlilan merupakan ritual yang lazim di
masyarakat Nusantara ratusan tahun lalu, tidak terkecuali di Jakarta. Tahlilan
biasa dilakukan oleh masyarakat melayu Jakarta (Betawi) dalam rangka mendoakan
kematian seorang warganya 1-7 hari, 15 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari.
Tahlilan di luar itu juga dilakukan oleh
masyarakat Betawi pada saat haul, arwahan (ruwahan) di bulan ruwah, akhir
Sya’ban, akhir Ramadhan, saat kumpul keluarga untuk arisan misalnya, selamatan
perkawinan (walimahan), selamatan aqiqahan, walimatus safar, muludan, Isra dan
Mi‘raj, selamatan Syura’an (malam 10 Muharram), selamatan tujuh bulan,
khitanan, ziarah kubur, ratiban, manaqiban, barzanjian, dan lain sebagainya.
Adapun berikut ini adalah rangkaian susunan
bacaan tahlil yang lazim dibaca oleh masyarakat Jakarta. Rangkaian zikir dan
tahlil yang dibuka dengan Surat Al-Fatihah ini terdiri atas ayat-ayat Al-Quran
dan kutipan hadits.
1. Pengantar Al-Fatihah.
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ
وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Artinya, “Dengan nama Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap
keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah
dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”
2. Al-Fatihah.
اَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ
الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ
الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ
الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ
Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari
setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi
maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah.
Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang
lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka,
bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga
Kaukabulkan permohonan kami.”
3. Surat Al-Ikhlas (3 kali).
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ
يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكٌنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ .
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang
maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Dialah yang maha esa. Allah
adalah tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak
diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.’” (3 kali).
4. Tahlil dan takbir.
لاَ
اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah
kecuali Allah. Allah maha besar.”
5. Surat Al-Falaq.
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا
خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَاثاتِ فِى
الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang
maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada tuhan
yang menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dari kejahatan malam
apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang
mengembus nafasnya pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki
apabila ia mendengki.’”
6. Tahlil dan takbir.
لاَ
اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah
kecuali Allah. Allah maha besar.”
7. Surat An-Nas.
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ.
اِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى
صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang
maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada tuhan
manusia, raja manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang
biasa bersembunyi. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari setan
dan manusia.’”
8. Tahlil dan takbir.
لاَ
اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah
kecuali Allah. Allah maha besar.
9. Surat Al-Fatihah.
اَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ
الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ
الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ
عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ
Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari
setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi
maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah.
Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang
lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka,
bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga
Kaukabulkan permohonan kami.”
10. Awal Surat Al-Baqarah.
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. المّ. ذَلِكَ الكِتابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدَى
لِلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُونَ الصَّلَاةَ
وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِمَا اُنْزِلَ
اِلَيْكَ وَمَا اُنْزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْاَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ. اُولَئِكَ
عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ، وَاُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ .
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang
maha pengasih lagi maha penyayang. Alif lam mim. Demikian itu kitab ini tidak
ada keraguan padanya. Sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka
yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian
rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada
kitab Al-Qur’an yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad SAW) dan kitab-kitab
yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya kehidupan
akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya. Merekalah
orang orang yang beruntung.”
11. Surat Al-Baqarah ayat 163.
وَاِلَهُكُمْ
اِلَهٌ وَّاحِدٌ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
Artinya, “Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang
maha esa. Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang maha pengasih lagi
maha penyayang.”
12. Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255)
اللهُ
لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَاْ خُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ
نَوْمٌ، لَّهُ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِى
يَشْفَعُ عِنْدَهُ اِلاَّ بِاِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَينَ اَيْدِيْهِمِ وَمَا
خَلْفَهُمْ، وَلاَ يُحْيِطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ اِلاَّ بِمَا شَاءَ،
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضَ، وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمُا،
وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيْمُ
.
Artinya, “Allah, tiada yang layak disembah
kecuali Dia yang hidup kekal lagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak
tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat
memberikan syafa’at di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa
yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu
dari ilmu-Nya kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan
bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dia maha tinggi lagi maha
agung.”
13. Surat Al-Baqarah ayat 284-286.
لِلَّهِ
مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ. وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِى اَنْفُسِكُمْ
اَوْ تَخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ. فَيَغْفِرُ لَمِنْ يَّشَاءُ
وَيُعْذِّبُ مَنْ يَّشَاءُ. وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ. اَمَنَ
الرَّسُوْلُ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ. كُلٌّ
اَمَنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ. لَانًفَرِّقُ بَيْنَ
اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ. وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا
وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا. لَهَا مَا
كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكَتْسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَسِيْنَا
اَوْ اَخْطَاْنَا. رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ
عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا. رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ
لَنَا بِهِ. وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلَانَا
فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
Artinya, “Hanya milik Allah segala yang ada
di langit dan yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan atau merahasiakan apa saja
yang di hatimu, maka kamu dengan itu semua tetap akan diperhitungkan oleh
Allah. Dia akan mengampuni dan menyiksa orang yang dikehendaki. Allah maha
kuasa atas segala sesuatu. Rasulullah dan orang-orang yang beriman mempercayai
apa saja yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Semuanya beriman kepada
Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan kepada para utusan-Nya. ‘Kami
tidak membeda-bedakan seorang rasul dari lainnya.’ Mereka berkata, ‘Kami
mendengar dan kami menaati. Ampunan-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami harapkan.
Hanya kepada-Mu tempat kembali.’ Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan
kemampuannya. Ia mendapat balasan atas apa yang dia perbuat dan siksaan dari
apa yang dia lakukan. ‘Tuhan kami, janganlah Kau siksa kami jika kami terlupa
atau salah. Tuhan kami, jangan Kau tanggungkan pada kami dengan beban berat
sebagaimana Kaubebankan kaum sebelum kami. Jangan pula Kaubebankan pada kami
sesuatu yang kami tidak mampu. Ampunilah kami. Kasihanilah kami. Kau pemimpin
kami. Tolonglah kami menghadapi golongan kafir,” (Surat Al-Baqarah ayat
284-286).
14. Surat Hud ayat 73.
ارْحَمْنَا،
يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ *3
Artinya, “Kasihani kami, wahai Tuhan yang
maha kasih.” (3 kali).
رَحْمَتُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الْبَيْتِ اِنَّهُ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ
Artinya, “Dan rahmat Allah serta berkah-Nya
(kami harapkan) melimpah di atas kamu sekalian wahai ahlul bait. Sungguh Dia
maha terpuji lagi maha pemurah,” (Surat Hud ayat 73).
15. Surat Al-Ahzab ayat 33.
اِنَّمَا
يُرِدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ
تَطْهِيْرًا .
Artinya, “Sungguh Allah berkehendak
menghilangkan segala kotoran padamu, wahai ahlul bait, dan menyucikanmu
sebersih-bersihnya,” (Surat Al-Ahzab ayat 33).
16. Surat Al-Ahzab ayat 56.
اِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ
آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا .
Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya
bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bacalah shalawat
untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
17. Shalawat Nabi.
اَلَّلهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا ومَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ،
عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ
وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ .وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى عَنْ سَادَاتِنَا اَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ .
Artinya, “Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan
kesejahteraan untuk pemimpin dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, serta
keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu pada
saat zikir orang-orang yang ingat dan pada saat lengah orang-orang yang lalai
berzikir kepada-Mu. Semoga Allah yang maha suci dan tinggi meridhai para
pemimpin kami, yaitu para sahabat Rasulullah, tanpa kecuali.”
18. Surat Ali Imran ayat 173 dan Surat
Al-Anfal ayat 40.
حَسْبُنَا
اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ .
Artinya, “Cukup Allah bagi kami. Dia
sebaik-baik wakil. (Surat Ali Imran ayat 173). Dia sebaik-baik pemimpin dan
penolong,” (Surat Al-Anfal ayat 40).
19. Hauqalah.
وَلَاحَوْلَ
وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ .
Artinya, “Tidak ada daya dan kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung.”
20. Istighfar.
اَسْتَغْفِرُاللهَ
الْعَظِيْمَ *3 الَّذِيْ لَا اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ
إِلَيْهِ
Artinya, “Saya mohon ampun kepada Allah yang
maha agung.” (3 kali). (Allah) yang tiada tuhan selain Dia yang maha hidup,
lagi terjaga. Aku bertobat kepada-Nya.”
21. Hadits keutamaan tahlil.
اَفْضَلُ
الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَوْجُوْدٌ
Artinya, “Sebaik-baik zikir–ketahuilah–adalah
lafal ‘La ilāha illallāh’, tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan ujud.”
لَااِلَهَ
اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَعْبُوْدٌ
Artinya, “Tiada tuhan selain Allah, zat yang
hidup dan disembah.”
لَااِلَهَ
اِلَّا اللهُ، حَىٌّ بَاقٍ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ
Artinya, “Tiada tuhan selain Allah, zat kekal
yang takkan mati.”
22. Tahlil 100 kali.
لَااِلَهَ
اِلَّا اللهُ
Artinya, “Tiada tuhan selain Allah.” (100
kali).
23. Dua kalimat syahadat.
لَا
اِلَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Tiada tuhan selain Allah. Nabi
Muhammad SAW utusan-Nya.”
24. Shalawat Nabi.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ *3
Artinya, “Tuhanku, limpahkanlah rahmat kepada
Nabi Muhammad. Tuhanku, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya.” (3
kali).
25. Tasbih.
سُبْحَانَ
اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ.*33 سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Artinya, “Maha suci Allah dan dengan
memuji-Nya. Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya. (33 atau 10 kali). Maha suci
Allah dan dengan memuji-Nya. Maha suci Allah yang maha agung dan dengan
memuji-Nya.
26. Shalawat Nabi.
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
*3 اَجْمَعِيْنَ.
Artinya, “Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan
kesejahteraan untuk kekasih-Mu, yaitu pemimpin kami, Nabi Muhammad, keluarga,
dan para sahabatnya semua. (3 kali). Al-Fatihah.”
كَلِمَةُ
حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ
تَعَالَى مِنَ الآمِنِيْنَ بِرَحْمَةِ اللهِ وَكَرَمِهِ، اِنَّ اللهَ
وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا. اَلْفَاتِحَةْ
Artinya, “Kalimat hak. Di atas kalimat itu
kami hidup. Di atasnya pula kami mati. Dengannya pula kami dibangkitkan yang
insya Allah termasuk orang yang aman berkat rahmat dan kemurahan Allah.
Sungguh, Allah dan malaikatnya melimpahkan shalawat (rahmat) kepada nabi. Wahai
orang yang beriman, shalawatlah kepadanya dan doakan kesejahteraan yang terbaik
untuknya.”
27. Surat Al-Fatihah.
اَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ
الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ
الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ
الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ
Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari
setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi
maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah.
Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang
lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka,
bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga
Kaukabulkan permohonan kami.”
Doa Tahlil
Adapun berikut ini adalah doa tahlil yang
biasa dibaca sebagai pengiring zikir tahlilan. Doa ini diawali dengan pujian
dan shalawat. Doa ini kemudian ditutup dengan doa pendek sesudah Surat
Al-Fatihah.
Doa ini berisi permohonan ampun kepada Allah
SWT, shalawat, aneka permohonan, dan permintaan agar Allah menyampaikan pahala
bacaan zikir dan tahlilan yang terdiri atas ayat Al-Quran itu kepada semua yang
tersebut di dalam doa khususnya almarhum dan almarhumah tuan rumah (doa
wahbah).
اَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنْ الرَّحِيْمِ.
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ
النَّاعِمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا
لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.
سُبْحَانَكَ
لَا نُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، فَلَكَ
الحَمْدُ قَبْلَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ إِذَا
رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًا.
Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari
setan yang dilontar. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam sebagai pujian orang yang
bersyukur, pujian orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang memadai
nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami. hanya bagi-Mu
segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan
kekuasaan-Mu.”
اللَّهُمَّ
صَلِّ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحِمَّدٍ.
Artinya, “Ya Allah, tambahkanlah rahmat untuk
pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW dan untuk keluarganya.”
اللَّهُمَّ
كَمَا خَصَّصْتَنَا بِكِتَابِكَ الكَرِيْمِ وَهَدَيْتَنَا إِلَى صِرَاتِكَ
المُسْتَقِيْمِ، أَصْلِحْ بِهِ مِنَّا جَمِيْعَ مَا فَسَدَ وَطَهِّرْ بِهِ مِنَّا
مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنَ.
Artinya, “Ya Allah, sebagaimana Kaumuliakan
kami dengan Kitab suci-Mu yang mulia dan Kautunjuki kami ke jalan yang lurus,
maka berikanlah kemaslahatan untuk kami sebagai pengganti mafsadat dan sucikan
kami dari kotoran yang tampak dan tersembunyi.”
اللَّهُمَّ
اشْرَحْ بِالقُرْآنِ صُدُوْرَنَا وَيَسِّرْ بِهِ أُمُوْرَنَا وَعَظِّمْ بِهِ
أُجُوْرَنَا وَحَسِّنْ بِهِ أَخْلَاقَنَا وَوَسِّعْ بِهِ أَرْزَاقَنَا وَنَوِّرْ
بِهِ قُبُوْرَنَا
Artinya, “Ya Allah, dengan Al-Qur’an
lapangkanlah hati kami, mudahkan urusan kami, lipatgandakanlah pahala kami,
perbaiki akhlak kami, luaskan rezeki kami, dan terangilah kubur kami.”
اللَّهُمَّ
تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَاَبَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنْ الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ
وَمَا هَلَلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً مِنَّا وَاصِلَةً
وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً اِلَى حَضَرَاتِ حَبِيْبِنَا
وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
وَاِلَى
جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ
وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ
الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ
فِي سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ.
خُصُوْصًا
إِلَى أَرْوَاحِ جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ
إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا
وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخَصُّ خَصُوْصًا إِلَى مَنِ
اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَلِاَجْلِهِ
Artinya, “Ya Allah, terima dan sampaikanlah
pahala bacaan Al-Quran kami, bacaan tahlil, bacaan tasbih, istighfar, dan
bacaan shalawat kami sebagai hadiah yang bersambung dari kami, rahmat yang
turun, dan keberkahan yang merata untuk kekasih kami, pemberi syafaat kami,
kesenangan kami, pemimpin serta tuan kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, seluruh
nabi dan rasul, .para wali, syuhada, orang saleh, para sahabat, tabi’in, ulama
yang mengamalkan ilmunya, penulis yang ikhlas, seluruh mujahid di jalan Allah,
dan para malaikat muqarrabin, khususnya roh semua ahli kubur baik mukminin,
mukminat, muslimin, maupun muslimat yang tersebar dari timur hingga barat di
daratan dan di lautan, khususnya bapak, ibu, kakek, dan nenek kami, terlebih
khusus lagi roh orang yang mana sebab dan karenanya kita berkumpul di sini.”
وَنَخَصُّ
خَصُوْصًا إِلَى...(فلان/فلانة، وأهل هذا البيت، وأقرباؤهم
Artinya, “Sampaikanlah pahala semua yang kami
baca khususnya untuk (sebutkan nama-nama) almarhum/almarhumah yang dimaksud,
keluarganya seisi rumah, dan kerabatnya.”
اللَّهُمَّ
أَنْزِلْ فِيْ قَبْرِهِ الرَّحْمَةَ وَالضِّيَاءَ وَالنُّوْرَ، وَالبَهْجَةَ
وَالرَوْحَ وَالرَيْحَانَ وَالسُّرُوْرَ، مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ
البَعْثِ وَالنُّشُوْرِ، إِنَّكَ مَلِكٌ رَبٌّ غَفُوْرٌ.
Artinya, “Ya Allah, turunkanlah di kuburnya
(almarhum fulan) rahmat, sinar, cahaya, kegembiraan, kesenangan, keharuman, dan
kebahagiaan sejak hari ini hingga hari kebangunan dan kebangkitan. Sungguh, Kau
penguasa, tuhan yang maha pengampun.”
اللَّهُمَّ
اجْعَلِ القُرْآنَ العَظِيْمَ فِي قَبْرِهِ مُؤْنِسًا، وَفِي القِيَامَةِ
شَافِعًا، وَفِي الحَشْرِ ضِيَاءً وَظِلًّا وَدَلِيْلًا، وَفِي المِيْزَانِ
رَاجِحًا، وَعَلَى الصِّرَاطِ نُوْرًا وَقَائِدًا، وَعَنِ النَّارِ سِتْرًا
وَحِجَابًا، وَفِي الجَنَّةِ رَفِيْقًا.
Artinya, “Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an di
kuburnya sebagai teman, di Hari Kiamat sebagai pemberi syafaat, di tempat
berkumpul (mahsyar) kelak sebagai sinar, naungan, dan petunjuk, di mizan sebagai
pemberat timbangan amal baik, di sirath sebagai cahaya dan penuntun, dari api
neraka sebagai tabir dan hijab, dan di surga sebagai kawan.”
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ
الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ
اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.
Artinya, “Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih
sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan
bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.”
رَبَّنَا
أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا
وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى
الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ
عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ
الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ
…
Artinya, “Tuhan kami, perlihatkanlah kami
kebenaran dan anugerahkan kami untuk dapat mengikutinya. Perlihatkan pula
kebatilan dan anugerahkan kami untuk dapat menjauhinya. Tuhan kami, berikanlah
kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat. Maha suci Tuhanmu, Tuhan
pemilik kemuliaan dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan
melimpah untuk para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (baca
Surat Al-Fatihah).”
28. Surat Al-Fatihah
اَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ
الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ
الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ
الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ
Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari
setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi
maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah.
Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang
lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka,
bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga
Kaukabulkan permohonan kami (Amin).”
Doa Pendek
Doa pendek ini dibaca setelah membaca Surat
Al-Fatihah yang menjadi penutup doa panjang.
وَاعْفُ
عَنَّا يَا كَرِيْمُ *2 بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
ارْحَمْنَا. اَللَّهُمَّ بِحَقِّ الفَاتِحَةِ وَبِسِرِّ الفَاتِحَةِ وَبِكَرَامَةِ
الفَاتِحَةِ، يَا فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ
يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ ذُنُوْبَنَا وَاسْتُرْ عُيُوْبَنَا
وَفَرِّجْ هُمُوْمَنَا وَاكْشِفْ غُمُوْمَنَا وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا،
دَعْوَاهُمْ فِيْهَا سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلَامٌ،
وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ
Artinya, “Maafkanlah kami wahai Tuhan yang
pemurah (2 kali). Dengan kasih sayang-Mu wahai zat yang paling pengasih,
kasihanilah kami. Ya Allah, berkat hakikat, rahasia, dan kemuliaan Surat
Al-Fatihah, wahai Tuhan pemberi jalan dari kebingungan, pembuka jalan dari
kebimbangan, wahai Tuhan yang pengampun dan penyayang hamba-Nya, ya Allah
ampunilah dosa kami, tutuplah aib kami, berikan jalan atas kebingungan kami,
bukakanlah jalan atas kebimbangan kami, dan damaikanlah perseteruan di antara
kami. ‘Doa mereka (ahli surga) di dalamnya adalah ‘Maha suci Engkau ya Allah.’
Penghormatan mereka di dalamnya adalah salam. Akhir doa mereka adalah ‘Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.’”
Rangkaian zikir tahlil dan doanya ini diambil
dari Kitab Majmu Syarif, Kitab Perukunan Melayu, dan ritual zikir
tahlil yang biasa dipraktikkan di masyarakat Betawi khususnya Jakarta Selatan.
Semoga rangkaian zikir tahlil ini bermanfaat
bagi masyarakat secara umum. Wallahu a‘lam. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar