Rabu, 30 Oktober 2019

(Ngaji of the Day) Kisah Rasulullah dan Wanita Bertangan Panjang


Kisah Rasulullah dan Wanita Bertangan Panjang

Rasulullah adalah manusia, tetapi bukan manusia biasa. Ia melakukan aktivitas seperti manusia lainnya: makan, minum, tidur, dan bekerluarga. Namun demikian, Rasululllah memiliki keistimewaan dan kekhususan yang tidak dimiliki manusia biasa lainnya. Ia adalah orang yang terjaga dari dosa (mas’shum), nabi dan rasul terakhir, halal melaksanakan puasa wishol, haram menerima zakat, halal menikah lebih dari empat, dan lain sebagainya.

Rasulullah merupakan sumber kebenaran karena ia menerima wahyu langsung dari Allah. Apapun yang dilakukannya adalah suri tauladan yang harus diikuti, kecuali hal-hal tertentu yang memang dikhususkan untuk Rasulullah. Apapun yang diucapkannya adalah wahyu yang mengandung kesahihan. Rasulullah juga adalah sumber ilmu. Sehingga jika para sahabatnya menemukan sebuah pertanyaan maka mereka akan mengadukannya kepada Rasulullah. Termasuk hal-hal yang berkaitan dengan dunia esok atau akhirat.

Merujuk buku Pesona Ibadah Nabi, suatu ketika Rasulullah berkumpul dengan istri-istrinya. Mereka membincangkan banyak hal. Di tengah-tengah obrolan, tiba-tiba salah seorang istri Rasulullah mengajukan sebuah pertanyaan. 

“Wahai Rasulullah, siapakah diantara kami yang paling segera menyusulmu menghadap Allah?” kata sang istri tersebut.

Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah tidak langsung menjawab. Ia memandangi wajah istrinya satu persatu. Setelah diam sejenak, Rasulullah akhirnya menjawab pertanyaan istrinya itu. 

“Yang paling segera menyusulku adalah wanita yang bertangan paling panjang diantara kalian,” jawab Rasulullah dengan kalimat metafor.

Para istri Rasulullah tidak menyadari kalau jawaban Rasulullah itu bersifat kiasan. Mulanya, mereka mengira kalau ‘yang bertangan panjang’ adalah ukuran lengan yang panjang. Maka mereka segera mengukur lengan-lengannya dengan bambu satu persatu. Setelah diukur semua, maka diketahui kalau Saudah binti Zam’ah binti Qais bin Abd Syam bin Nash adalah istri Rasulullah yang memiliki tangan paling panjang. 

Setelah melihat tingkah istri-istrinya itu, Rasulullah langsung memberikan klarifikasi kalau yang dimaksud dengan ‘bertangan panjang’ adalah yang senang bersedekah. Rasulullah mengumpamakan istrinya yang gemar bersedekah dengan 'yang bertangan panjang.' 

Adalah Saudah bin Zam’ah salah satu istri Rasulullah yang suka berderma. Maka berdasarkan jawaban Rasulullah tersebut, Saudah lah yang bertangan panjang.  Dalam artian suka berderma, di samping tangannya memang paling panjang diantara istri-istri Rasulullah lainnya. Jawaban Rasulullah tersebut terbukti. Saudah adalah istri Rasulullah yang paling awal wafat dibandingkan istri-istrinya yang lain. Ia wafat pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Sumber lain menyebutkan Saudah menyusul Rasulullah pada masa pemerintah Muawiyah bin Abi Sufyan.

Saudah merupakan salah satu orang yang pertama kali memeluk Islam dari generasi wanita. Sakran adalah suami Saudah sebelumnya. Keduanya ikut hijrah ke Habasyah. Sang suami meninggal dunia di sana, kemudian Saudah kembali ke Makkah. 
Setelah di-mak comblang-i Khaulah binti Hakim, akhirnya Saudah dinikahi Rasulullah.

Dari keterangan buku Bilik-bilik Cinta Muhammad, Saudah adalah seorang yang periang. Ia mampu mempu menghadirkan ketentraman, keceriaan, dan kebahagiaan di dalam kehidupan Rasulullah. Maka tidak heran jika Saudah menjadi istri tunggal Rasulullah dalam waktu yang cukup lama –waktu antara setelah kematian Khadijah dan sebelum pernikahan Rasulullah dengan Aisyah. []

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar