Kamis, 24 Oktober 2019

(Ngaji of the Day) Alasan Halimah Berhenti Mengasuh Muhammad


Alasan Halimah Berhenti Mengasuh Muhammad

Pada suatu hari, Halimah dari Bani Sa’d bersama suaminya ikut dalam sebuah rombongan untuk menawarkan jasa menyusui. Memang pada saat itu tradisi jasa menyusui adalah suatu yang lazim di Arab. Utamanya, masyarakat kota Arab yang meminta agar anak-anaknya diasuh dan disusui wanita-wanita dari desa dalam jangka waktu tertentu. 

Hingga akhirnya Halimah dan rombongan sampai ke kota Makkah. Setelah beberapa hari, semua yang ada dalam rombongan telah mendapatkan anak untuk disusui, kecuali Halimah. Lalu, Halimah mendapatkan tawaran untuk menyusui Muhammad. Awalnya tawaran tersebut ditolak mengingat Muhammad adalah anak yatim atau tidak memiliki bapak. Pada saat itu, Halimah berpikiran secara praktis saja: Muhammad yatim, jadi siapa yang bertanggung jawab untuk membayar jasa menyusuinya. 

Namun akhirnya dengan 'terpaksa' Halimah bersedia untuk menjadi ibu asuh Muhammad. Pertimbangannya pun sederhana sekali. Halimah hanya berharap akan mendapatkan berkah manakala mengasuh anak yatim. Tidak lebih. Karena kalau mengharapkan upah, Muhammad sendiri sudah tidak memiliki seorang bapak.  

Betul saja, keberkahan yang diharapkan Halimah langsung muncul manakala ia baru pertama kali menggendong Muhammad. Sebelumnya, payudara Halimah tidak mengeluarkan air susu. Namun ketika Muhammad menyusu, payudara Halimah langsung kembali mengeluarkan susu. Muhammad kecil mulai menyusu hingga tertidur nyenyak. 

Unta betina Halimah yang dibawa dalam rombongan juga mendadak penuh dengan susu. Halimah dan rombongan meminum susu dari untanya itu hingga kenyang. Bahkan, keledai yang dikendarai Halimah berjalan begitu cepat ketika pulang ke kampung Bani Sa’d. Halimah menjadi yang pertama yang sampai di kampung halamannya itu, padahal sebelumnya keledai itu jalannya lambat sekali.

Orang-orang juga mulai mempercayakan kambing-kambingnya untuk digembala Halimah. Mengapa? Karena kambing-kambing yang digembala Halimah selalu gemuk dan penuh susunya, tidak seperti kambing yang digembala yang lainnya. 

Keberkahan demi keberkahan didapat Halimah setelah mengasuh dan menyusui Muhammad kecil. Kehidupannya menjadi sejahtera dan serba kecukupan. Berbanding terbalik dengan kondisinya sebelum ada Muhammad kecil. Maka tidak heran jika Halimah selalu meminta Aminah, ibunda Muhammad, agar bisa lebih lama lagi mengasuh Muhammad kecil. Aminah setuju-setuju saja dengan permintaan Halimah tersebut

Umumnya, pada waktu itu anak-anak tinggal bersama ibu asuhnya selama dua tahun. Akan tetapi, Muhammad tinggal di kampung Bani Sa’d bersama Halimah hingga lima tahun. Tidak lain, itu karena ‘keinginan’ Halimah agar Muhammad yang membawa berkah selalu ada di dekatnya. 

Namun, semangat dan keinginan Halimah untuk terus mengasuh Muhammad tiba-tiba padam. Halimah akhirnya menyerahkan Muhammad kepada Aminah setelah mengasuhnya selama lima tahun. Hal itu membuat Aminah terkaget-kaget. Apa sebetulnya yang membuat Halimah sampai rela hati berhenti mengasuh Muhammad kecil? Bukan kah sebelum-sebelumnya ia terus meminta izin agar bisa lebih lama lagi mengasuh Muhammad.  

Dalam bukunya Sahabat-sahabat Cilik Rasulullah, Nizar Abazhah mengungkapkan bahwa ada peristiwa aneh yang terjadi pada Muhammad yang membuat Halimah berhenti mengasuhnya. Diceritakan bahwa suatu ketika Muhammad bermain dengan teman-temannya yang lain. Tiba-tiba ada dua orang berpakaian putih yang menghampiri Muhammad. Kedua orang tersebut membelah dada Muhammad dan membersihkannya. 

Teman-teman se-permainan Muhammad lari terbirit-birit. Mereka mengadu kepada orang tuanya perihal apa yang terjadi pada Muhammad. Lalu, orang tua mereka dan Halimah mendatangi tempat dimana Muhammad berada. Ketika sampai di tempat Muhammad, Halimah langsung memeluk erat tubuh anak asuhnya yang menggigil ketakutan dan wajahnya yang pucat. 

Muhammad menceritakan apa yang terjadi kepadanya semuanya setelah Halimah menanyainya. Halimah akhirnya mengembalikan Muhammad kepada ibundanya, Aminah, usai kejadian itu. Sebuah ‘Kejadian aneh’ yang membuat Halimah takjub dan terkejut, tapi tidak dengan Aminah. Sedari awal, Aminah tahu kalau anaknya istimewa, tidak seperti anak-anak yang lainnya. []

(A Muchlishon Rochmat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar