Lebih unik lagi, jika buahnya yang sudah berwarna coklat tua kita petik dan dilempar ke air, maka biji2 buah yang ada di dalamnya akan "menggeliat" ke luar dari cangkang buah dengan disertai suara seperti petasan, seakan meledak. Serta biasanya disertai dengan tawa, canda, dan tepuk tangan anak2 yang menontonnya. Mas Rizal dan teman2nya biasa menyebut dengan buah "pletekan". Sepertinya nama ini bukan nama latin atau nama resmi, karena sekedar diambil dari bunyi-nya saat dicemplungin ke air yang "pletek pletek pletek...". Ada yang tahu, kenapa buah ini bisa meledak?
ungu yang indah... |
kurang lebih lima senti... |
![]() |
memilih dan memetik yang sudah matang... |
![]() |
dan mengumpulkan, siap untuk "diledakkan"... |
oh ini isinya nanya
BalasHapusmungkin memang begitu tanggapan tanaman ini terhadap rangsang berupa air, penjelasan ilmiahnya gak tau deh :D
yang jelas mletek biar bijinya bisa kesebar jadi bisa tumbuh lagi
hehehe... bisa jadi memang begitu, mas. terima kasih.
BalasHapusDi rumah saya juga banyak. Sebelumnya saya menamakannya petasan air, hehehe..
BalasHapusDear Mbak Nurutami Pobela,
HapusTerima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung ke blog saya.