Abdullah
bin Salam, Rasulullah, dan '3 Pertanyaan Langit'
Nama aslinya Husain
bin Salam. Ia adalah Kepala Rabi Yahudi terkemuka dari Bani Qainuqo’ Madinah.
Ia dikenal sebagai seorang yang alim. Ia sehari-hari membaca, merenungi, dan
mengajarkan ajaran Taurat kepada Yahudi Madinah kala itu. Ia juga terkenal jujur,
baik hati, dan istiqamah. Oleh sebab itu, masyarakat Madinah umumnya dan umat
Yahudi khususnya sangat menghormati dan segan kepada Husain bin Salam.
Husain bin Salam juga
orang yang tahu bahwa akan ada seorang nabi baru. Informasi itu didapatkannya
dari kitab Taurat. Ia sangat tertarik dengan kabar kedatangan nabi baru
tersebut. Sehingga ia mempelajari berbagai hal tentang sang nabi baru. Mulai
dari ciri, sifat, dan pengetahuan sang nabi baru akan hal-hal yang bersifat
ilahiyah. Di samping itu, Husain bin Salam selalu berdoa kepada Tuhan agar
umurnya dipanjangkan sehingga bisa bertemu dengan nabi baru
tersebut.
Ibarat peribahasa
pucuk dicinta ulam pun tiba. Apa yang menjadi harapan Husain bin Salam seolah
menjadi kenyataan. Kabar tentang kedatangan nabi Allah dan Rasulullah Muhammad
saw. ke Madinah sampai di telinga Husain bin Salam. Husain bin Salam kemudian
mencari informasi tentang siapa Muhammad. Mencocokkan sifat-sifat dan
ciri-ciri, serta melihat wajah Muhammad dengan informasi yang ada di Taurat. Benar
saja, apapun yang ada pada Muhammad sesuai dengan keterangan yang ada pada
Taurat.
Namun demikian,
keyakinan Husain bin Salam bahwa Muhammad adalah nabi baru belum seratus
persen. Merujuk buku Kisah-kisah Romantis Rasulullah, untuk membuktikkan kebenaran
bahwa Muhammad adalah seorang nabi baru maka Husain bin Salam mengajukan tiga
pertanyaan kepadanya. Pertama, apa tanda pertama hari kiamat? Sebuah pertanyaan
yang hanya bisa dijawab oleh nabi atau orang yang mendapatkan wahyu dari langit
saja.
“Wahai saudaraku,
penanda pertama akan terjadinya hari kiamat adalah adanya api yang menggiring
manusia dari timur ke barat,” kata Muhammad saw. yang mengaku mendapatkan
informasi itu dari malaikat Jibril.
Kedua, apa menu
makanan yang pertama kali dinikmati penghuni surga? Rasulullah pun menjawab
bahwa cuping hati ikan adalah makanan pertama yang dinikmati penghuni surga.
Tidak puas dengan dua pertanyaan di atas, Husain bin Salam kembali melontarkan
sebuah pertanyaan terakhir untuk menguji kenabian Muhammad.
Ketiga, mengapa
seorang anak mirip dengan bapaknya? Dan mengapa seorang anak mirip dengan
ibunya? Jika kedua pertanyaan sebelumnya bernuansa ‘ghaib’ karena belum
terjadi, maka pertanyaan yang ketiga ini lebih bernuansa ‘ilmiah-akademik.’
Rasulullah menjawab, seorang anak akan mirip bapaknya jika bapaknya yang
mencapai orgasme dulu pada saat berhubungan badan, dari pada ibunya.
Sebaliknya, jika orgasme ibunya mendahului suami maka sang anak akan mirip
ibunya.
Setelah mendengar
jawaban Rasulullah, seketika itu juga Husain bin Salam langsung berikrar
menyatakan diri masuk Islam. Ia juga mengakui kalau Muhammad adalah benar-benar
utusan Allah. Atas kesaksiannya tersebut, Allah mengabadikan Husain bin Salam
dalam Al-Qur’an Surat al-Ahqaf ayat 10.
Rasulullah lalu
mengganti nama Husain dengan Abdullah bin Salam. Abdullah bin Salam pun senang
dengan nama baru pemberian Rasulullah itu. Ia lalu mengajak keluarga dekatnya
untuk memeluk Islam. Mereka menyambut baik ajakan Abdullah bin Salam. Namun,
kabar keislaman Abdullah bin Salam itu membuat berang umat Yahudi Madinah.
Mereka tidak lagi respect dengan Abdullah bin Salam, bahkan menentangnya.
Seolah mereka tidak terima kalau salah satu tokoh mereka menjadi pengikut
Muhammad saw. []
(A Muchlishon
Rochmat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar