Keutamaan Malam Nisfu
Sya’ban
Sya’ban adalah salah satu bulan istimewa,
bulan yang dihormati dalam agama Islam, selain Muharram, Dzulhijjah dan Rajab.
Keistimewaan bulan ini dimulai semenjak dari awal bulan hingga akhir bulan.
Akan tetapi keistimewaan yang lebih terdapat pada malam Nisfu Sya’ban. Yaitu
malam ke lima belas pertengahan bulan sya’ban.
Pada malam inilah sebagaimana dijelaskan
dalam hadits shahih dari Mu‘az bin Jabal Radhiallahu ‘anhu, “Allah mendatangi
semua makhlukNya dan memberikan ampunan kepada mereka atas segala dosa kecuali
orang yang menyekutukan Allah dan orang yang saling bermusuhan” (HR. Ibnu
Majah, at-Thabrani dan Ibnu Hibban)
Begitu juga hadits riwayat Aisyah r.a.
عن
عائشة بنت أبي بكر قالت: «قام رسول الله من الليل يصلي، فأطال السجود حتى ظننت أنه
قد قبض، فلما رأيت ذلك قمت حتى حركت إبهامه فتحرك فرجعت، فلما رفع إلي رأسه من
السجود وفرغ من صلاته، قال: يا عائشة أظننت أن النبي قد خاس بك؟، قلت: لا والله يا
رسول الله، ولكنني ظننت أنك قبضت لطول سجودك، فقال: أتدرين أي ليلة هذه؟ قلت: الله
ورسوله أعلم، قال: هذه ليلة النصف من شعبان، إن الله عز وجل يطلع على عباده في
ليلة النصف من شعبان، فيغفر للمستغفرين، ويرحم المسترحمين، ويؤخر أهل الحقد كما
هم»
Dari Aisyah radhiyallahu anha berkata bahwa
Rasulullah SAW bangun pada malam dan melakukan shalat serta memperlama sujud,
sehingga aku menyangka beliau telah diambil. karena curiga maka aku gerakkan
telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Ketika beliau mengangkat kepalanya
dari sujud dan selesai dari shalatnya, beliau berkata, “Wahai Asiyah, (atau
Wahai Humaira’), apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu
kepadamu?”Aku menjawab, “Tidak ya Rasulallah, namun Aku menyangka bahwa Anda telah
dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali.” Rasulullah SAW bersabda,
“Tahukah kamu malam apa ini?” Aku menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih
mengetahui.”Beliau bersabda, “Ini adalah malam nisfu sya’ban (pertengahan bulan
sya’ban). Dan Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya di malam nisfu sya’ban dan
mengampuni orang yang minta ampun, mengasihi orang yang minta dikasihi, namun
menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka.” (HR Al-Baihaqi)
Begitulah kemurahan Allah swt yang diberikan
kepada hambanya di malam Nisfu Sya’ban. Sehingga dalam kesempatan lain Aisyah
meriwayatkan hadits lagi dengan banyaknya pengampunan itu semisal bulu kambing
Bani Kalb.
عن
عائشة بنت أبي بكر قالت: «قال رسول الله : "إن الله ينزل ليلة النصف من شعبان
إلى السماء الدنيا، فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب"
Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke
langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah
bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing). (HR
At-Tabarani dan Ahmad)
Demikianlah hendaknya kesempatan ini tidak
disia-siakan. Seorang muslim yang bijak tentunya akan memanfaatkan malam Nisfu
Sya’ban sebaik-baiknya, dengan sebaik-baiknya memohon pengampunan dan
melaksanakan amal kebaikan sebanyak-banyaknya. Demikian hadits riwayat Ali bin
Abi Thalib menegaskan.
عن
علي بن أبي طالب قال: «قال رسول الله : "إذا كان ليلة النصف من شعبان فقوموا
ليلها وصوموا نهارها فإن الله ينزل فيها إلى سماء الدنيا فيقول ألا من مستغفر
فأغفر له ، ألا من مسترزق فأرزقه ألا من مبتلى فأعافيه ألا كذا ألا كذا حتى يطلع
الفجر
Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda:
"Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada
siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu
Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang
meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka
aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad
lemah). []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar