ISRA' MI'RAJ VIII
Belajar Kematian Kepada
Nabi Idris AS
Di langit ke empat Rasulullah saw diantar
Jibril bertemu dengan Nabi Idris as. Ia berada dalam posisi di atas. Karena
demikianlah karunia yang diberikan Allah swt kepadanya. Nabi Idris adalah nabi
yang pernah merasakan surga selama hidup di dunia. Dia pula yang pernah diberi
keistimewaan oleh Allah swt untuk merasakan kematian dalam kehidupan. Karena
Allah swt tidak memperbolehkan siapapun masuk surga sebelum mati terlebih
dahulu.
فلما
رفعه باذن الله تعالى سأل ربه دخول الجنة فقيل له لايدخلها الا من ذاق الموت فسأل
ربه الموت...
Ketika Idris diangkat oleh Allah diapun
meminta agar dimasukkan surga, tetapi tidak diperbolehkan kecuali sudah mati.
Kemudian Nabi Idris as.pun meminta kepada Allah swt kematian.
Meskipun tidak ada keterangan mengenai isi
pembicaraan antara Rasulullah saw dan Nabi idris as. akan tetapi perjumpaan itu
memberikan banyak pemahaman kepada Rasulullah saw makna kematian. Bahwa
kematian yang pernah dianugerahkan Allah swt kepada Nabi Idris as. dapat
diterapkan dalam kehidupan manusia dalam berbagai makna. Diantaranya mati dalam
arti usaha menindas keinginan nafsu. Demikian Rasulullah saw pernah bersabda:
موتوا
قبل تموتوا ومن اراد ان ينظر الى الميت يمشى على وجه الأرض فلينظر الى ابى بكر
Matilah engkau sebelum datang kematian. Siapa
yang ingin melihat mayat berjalan di permukaan bumi, lihatlah Abu Bakar.
Begitu pula haditsnya yang berbunyi:
الناس
نيام واذا موتو انتبنوا
Semua manusia sebenarnya dalam keadaan tidur,
apabila mati, barulah mereka bangun.
Yang dimaksud dengan mati di sini adalah mati
maknawi bukan mati hissi. Yaitu mati semua nafsu amarahnya, termasuk
diantaranya adalah tidak pernah merasa kuat, tidak pernah merasa mulia, tidak
pernah merasa benar dan lain sebagainya. Karena barang siapa masih merasa
memiliki sifat kehidupan berarti hawa nafsunya belum mati, karena semua itu
pada hakikatnya adalah milik Allah swt. dan manusia hanya diberikan sedikit hak
untuk menggunakannya. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar