Dari sekian banyak masjid yang pernah
disinggahi oleh Mas Dimas, ketakjuban tiada tara keluar tak terhingga dirasakan
saat memasuki kompleks bangunan indah ini. Kebesarannya, keagungannya,
kemewahannya, dan kemegahannya langsung terasa begitu kaki menjejakkan gerbang
pintu pagarnya. Ditambah kesyahduan gerimis air hujan saat itu yang
bergemericik turun dari langit angkasa, Mas Dimas semakin bersemangat untuk
segera hadir di sana. Ketika waktu ashar tiba.
Jika dari arah Pancoran, setelah stasiun KRL Duren Kalibata, di ruas Jalan Rawajati Timur, dia berada di sisi sebelah
kiri. Karena di sisi sebelah kanan nya adalah jalur rel Kereta Api Jakarta - Bogor.
Ya, Masjid Jami’ Baitul Akbar, Rawajati, Pancoran - Jakarta Selatan. Tepat berada di titik koordinat
-6.267195,106.850337.
Tiada sabarnya Mas Dimas, berbuahkan
keceriaan begitu menginjakkan kaki yang beralaskan sandal jepit merah itu di
salah satu sudut bangunan nya.
Sisi luarnya begitu mempesona.
Dan juga sisi samping lain nya.
Mas Dimas, mau masuk???
Jangan dulu, coba lihat di teras
belakangnya.
Mas, ada bedug juga di sana...!!! Ciri khas
kebesaran Islam Indonesia Nusantara Jaya.
Setelah itu, ayo, masuk saja... Bersiluet di
dekat jendelanya.
Pandanglah ke atas, Mas...!
Dan segera hampiri kesebesaran-Nya. Bersimpulah di haribaan-Nya.
Bersama dengan segala kelembutan-Nya.
Masjid Jami' Baitul Akbar, Al Faatihah...
ANANTO PRATIKNO
Islamik, artistik, futuristik. Keren dan modern.
BalasHapusBu @vasya karina, terima kasih telah mampir di blog ini. Apakah ibu juga pernah berkunjung ka Masjid Rawajati ini???
HapusSalam