“BMX Batman” Beroda Empat, Tunggangan Baru
Dimas
Sabtu sore 25 Mei 2013 yang cerah, Dimas
Bramantya, dengan sebuah bahasa yang hanya dimengerti oleh Ayah dan Mamanya
segera dengan cepat dipahami oleh keduanya. Si Mama lantas “menowel” Ayah yang
sedang asyik bermain catur dengan Mas Rizal di samping Abang Abiel yang khusyuk
membaca dan menghayati komik kesukaannya, Donal Bebek.
Setelah menyelesaikan permainan catur dengan
cara rela mengalah: seter disodorkan, benteng diumpankan, dan beberapa kuda
dikorbankan, yang mana membuat Mas Rizal bisa men-skak mat Ayahnya, maka si
Ayah kemudian mengeluarkan karisma kesayangannya.
Berboncengan bersama, tibalah di sebuah lokasi
yang telah diisyaratkan oleh Dimas sebelumnya. Toko Sepeda “Nusantara Makmur”,
sebuah tempat yang tidak begitu jauh dari kediaman Dimas.
Tidak memerlukan waktu yang begitu lama untuk menimbang,
memutuskan, dan menetapkan sebuah pilihan. Dikarenakan sudah beberapa kali
mampir untuk survey, kebulatan tekad akhirnya jatuh kepada “BMX Batman” Hitam
Kuning Beroda Empat.
Pilihan dijatuhkan kepada warna hitam berbalut
kuning dikarenakan Dimas ingin memiliki benda yang mirip dengan kepunyaan
Mas-nya, Rizal, Scorpion Kuning.
Perakitan juga tidak memerlukan waktu yang
lama, hanya kurang dari 30 menit dan dia langusng sudah bisa dituntun oleh
Dimas. Tidak sekedar dituntun, tapi dia juga dibawa memutar-mutar di pelataran
Nusantara Makmur. Dorong ke sana, dorong ke sini sambil teriak-teriak
kegirangan.
Setelah semua proses administrasi
terselesaikan, surat garansi sudah di tangan, dan kuitansi juga terpegang,
Dimas sudah dengan tidak sabar mengajak kembali pulang untuk memamerkan hadiah
yang baru di dapatnya. Dipamerkan kepada Mas Rizal, kepada Abang Abiel, dan
juga kepada semua teman-teman sepermainannya.
“Endaaaak…”, begitu teriak Dimas ketika Mas
Rizal mencoba memegang hadiahnya.
“Angaaaannnnnn…”, dia akan teriak lebih kencang
ketika Abang Abiel sekedar menyentuhnya.
Singkat kata, semua orang tidak boleh menyentuh
hadiah barunya. Dorong sana, dorong sini. Hanya itu yang bisa dilakukan Dimas,
tanpa berani menaikinya.
Akhirnya, jam berganti jam, sore berganti
petang, petang berganti malam, dan malam berganti pagi. Rembulan berganti
mentari.
Esoknya, setelah tenaga dirasakan pulih,
kesegaran telah berangsur kembali, Dimas menantang kembali Ayahnya untuk bermain-main
dengan Batman-nya. Dengan mengenakan seragam biru muda, Dimas mengajak Ayahnya
memutari seluruh kompleks prefektur Panda Sembilan dengan tiada henti. Walaupun
sudah berani naik ke atas sadel, tetap saja belum bisa menggowes memutar pedal.
Ya, hanya dinaiki saja.
Setalah berlatih sekian puluh jam dan sekian
hari, pengalaman jam mendorong dan menaiki Batmannya pun bertambah. Keberanian
dan kepercayaan dirinya pun meningkat sekitar 700% dari awal. Akhirnya, selang
beberapa hari selanjutnya, Dimas pun dengan percaya diri yang sangat tinggi
berani menantang para senior dan jenderal-jenderal pesepeda untuk bertarung.
Dimas Bramantya fii Waqtil Maghribi, Selamat
Ulang Tahun. Semoga sehat selalu. []
ANANTO PRATIKNO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar