Pondok Pesantren Al
Anwar, Sarang, Rembang – Jawa Tengah
Sekilas
Pesantren Sarang,
adalah pesantren yang ada di Sarang. Entah bagaimana asbabul wurudnya, nama
pesantren selalu lebih lekat dengan daerahnya ketimbang "nama resmi"
lembaganya. Malah acap kali orang menyebutkan pesantren dengan nama Kyainya,
misalnya Pondoke Mbah Maimun Sarang, atau Pondoke Mbah Kholil Rembang dan seterusnya. Sampai
sekarang, orang lebih menyebut pondok Lirboyo, misalnya, karena berada di
Lirboyo atau pondok Ploso, karena berada di Ploso. Tak berbeda pula dengan
pondok Sarang.
Jika menilik letak
geografisnya, tentu tidak ada yang menarik di sini. Kompleks Pesantren adalah
tanah yang gersang, bangunannya juga tidak terlalu istimewa. Namun jangan salah
sangka, Sarang adalah media semai bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Dari
rahim pondok Sarang, beriatus-ratus tokoh agama mengenyam
"pahit-getirnya" memburu pengetahuan.
Tidak salah jika
Sarang kemudian dibutuhkan masyarakat. Sekian ribu santri berjubel dan hilir
mudik memburu tempat pengajian. Beribu-ribu mulut selalu komat-kamit
menghapalkan materi pelajaran. Hari-hari di Sarang tidak akan pernah bisa
dibatasi oleh putaran jarum jam.
Sebelum adzan Subuh
berkumandang, lantunan ayat Qur'an sudah menyambutnya. Setelah jama'ah subuh,
beberapa tempat mengaji sudah penuh. Sebentar setelah mentari muncul, ribuan
santri bagai lebah berterbangan menuju madrasah. Sebagian lagi memenuhi ruang
untuk muhadloroh.
Siang sampai sorepun tidak
ada waktu yang kosong. Malam hari apalagi. Aktifitas para penghuni Sarang
seperi tidak pernah memberi peluang waktu untuk berlalu percuma. Sarang
benar-benar samudra ilmu yang tiada tepinya.
Pesantren tetaplah
pesantren. Itu yang tidak bisa kita lupakan. Segala keunikan dan keanehan bisa
kita saksikan di dalamnya. Tempat ini merupakan melting bowl
bagi sekian banyak produk budaya yang melekat pada setiap santri. Sehingga
interaksi dari sekian banyak santri selain menjadikan mereka akrab, juga
menjadikan mereka menemukan kreativitas baru.
Anda bisa
membayangkan misalnya, bagaimana orang "kulonan" yang biasa bersopan
santun ketamu dengan orang "wetanan" yang lebih suka bloko suto. Anak
petani yang berbudaya agraris harus hidup sekamar dengan anak pedagang yang
biasanya lebih rasional. Dan tentu masih banyak lagi. Kekayaan tradisi yang ada
tidaklah mati atau dimatikan, namun disinergikan kedalam sebentuk akulturasi
yang kreatif. Sehingga muncul hibrida baru, hibrida khas pondok pesantren.
Anda lewat saat ada
orang makan, pasti akan ditawari "Monggo, Kang. Ndogol..! Atau misalnya masuk warung, anda akan mendengar
Es Jarang, mBolot atau misalnya anda bertingkah
menyakitkan, pasti langsung "disambut" dengan Kake'ane..! Sambutan khas orang pesisiran. Jika berjalan ke
timur Pondok, anda akan ketemu Warung Mak Lampir dan bila ke selatan, Anda akan
tiba di Warung Kolera.
Itulah pondok Sarang,
selain gudangnya istilah, ia menjadi gudangnya pengetahuan. Bagaima tidak, para
santri tidak hanya mengaji dan menghapal kitab semata, bahkan juga menghapalkan
kamus Arab, misalnya nadzam Ro'sun Sirah, Mafriqun Nyeng unyengan dst. Semua
itulah yang bisa kita rasakan sehari-hari di pondok Sarang.
Tidak berlebihan
kalau pondok Sarang selalu menempati ruangan tersendiri di hati para santri dan
alumni. Segudang perasaan bercampur baur dibingkai rasa suka, kangen dan
penasaran. Siapapun tentu akan terlintas tentang masa-masa nyantri di sana. Dan
itulah yang menjadikan Sarang tidak cuma hidup di kenyataan sehari-hari, tapi
juga selalu hidup di dalam hati.
Karangmangu
-sebelumnya bernama Karangkembang, tempat di mana Pondok Pesantren Al Anwar
berada- adalah sebuah desa di tepi laut utara Jawa Tengah bagian timur. Desa
ini bagian dari kecamatan Sarang kabupaten Rembang.
Mengingat letaknya
yang berada di pesisis pantai utara, kebanyakan penduduknya berprofesi sebagai
nelayan. Sementara profesi sebagian pendududk yang lain adalah petani dan
pedagang.
Di agi hari, umumnya penduduk sekitar Pondok pesantren Al Anwar pergi melaut untuk mencari ikan, baik dengan peralatan tradisional maupun modern.
Di agi hari, umumnya penduduk sekitar Pondok pesantren Al Anwar pergi melaut untuk mencari ikan, baik dengan peralatan tradisional maupun modern.
Penduduk desa
Karangmangu, Sarang Rembang ini adalah hasil assimilasi dua suku jawa dan
Madura. Para penduduk sekitar merasa sangat beruntung dengan kehadiran Pondok
Pesantren Al Anwar. Kerasnya kehidupan keseharian akibat lingkungan kerja
mereka mendapatkan tempat teduhnya yang dengan keberadaan aktifitas pengajian
dan kegiatan positif lain yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al Anwar.
Dengan begitu, Al Anwar dapat menjadi social control bagi penduduk sekitarnya.
Di samping itu, kharisma pengasuh, KH Maimoen Zubair menjadikan beliau sebagai
rujukan sejuk dalam rangka mencari solusi masalah-masalah sosial ekonomi yang
mereka hadapi serta memiliki peran penting dalam penyelesaian permasalahan yang
timbul di antara mereka.
Visi dan Misi
Visi
1.
Mewujudkan pesantren yang mampu
menghasilkan lulusan yang dapat menguasai disiplin ilmu keislaman serta
berakhlak mulia serta peduli kepada sesama.
2.
Memantapkan iman dan taqwa serta
mengembangkan ilmu pengetahuan keislaman untuk mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat berdasarkan Al-Qur'an dan Assunnah.
Misi
1.
Beriman dan bertaqwa, berprestasi
serta berakhlakul karimah.
2.
Mengarahkan dan mengantarkan umat
memenuhi fitrahnya sebagi khairu ummah
yang dapat memerankan kepeloporan kemajuan dan perubahan sosial sehingga
tercipta negara Indonesia sebagai Baldah
Thayyibah dan Rabb Ghafur.
Tujuan
1.
Menghimpun santri untuk keperluan
pembinaan dan pengembangan secara optimal di bidang keilmuan keislaman dan dan
iptek.
2.
Menjadi pusat unggulan (dalam arti
khusus) sehingga tercipta persaingan yang sehat dan mandiri.
3.
Memproduksi peserta didik yang
memiliki tingkat keberhasilan keilmuan yang maksimal.
4.
Mengimplementasikan IMTAQ dalam
kehidupan sehari-sehari.
Program Pengembangan Masyarakat
Di samping menjadi agen taffaqquh fiddin, pesantren juga menjadi agen pengembangan
masyarakat. Peran serta dan kontribusi Pesantren dalam bidang ini tidak
diragukan lagi. Sekedar menunjuk bukti, banyak para alumni Pesantren yang
menjadi tokoh masyarakat, pejabat pemerintah serta profrsi lainnya yang
berhubungan langsung dengan pengembangan dan pendayagunaan masyarakat.
Dalam hal ini Program Pengembangan Masyarakat oleh Pondok
Pesantren Al Anwar meliputi:
Progam Pengembangan Santri
1.
Dalam rangka mengupayakan
peningkatan mutu keilmuan santri, Pondok Pesantren Al Anwar menjalin kejasama
dengan Universitas Al Azhar, Mesir dan Majma’ Kaftaro Damaskus, Syiria,
pesantren Daruttauhid, Makkah Al Mukarromah dan lembaga menara ilmu lainnya.
Melalui kerjasama ini telah banyak alumni Pondok Pesantren Al Anwar yang
melanjutkan pendidikannya di lembaga-lembaga tersebut tanpa melalui tes
saringan, di samping penggunaan kurikulum yang sama. Di antara pelaksanaan
program ini, Pondok Pesantren Al Anwar mengirim santri-santri terbaiknya untuk
mengikuti bahsul Masail yang diselenggarakan oleh pondok pesantren lain atau
lembaga tertentu.
2.
Peningkatan profesionalisme guru
dengan mengikat kerjasama dengan Universitas Abin Nur, Syria. Dengan kerjasama
ini para asatidz memperoleh kesempatan mengikuti daurah tahunan di lembaga pendidikan Abin Nur besama para
mahasiswa lain yang berasal dari mancanegara. Para asatidz juga didorong dan
diberi kesempatan mengikuti seminar di berbagai bidang yang diselenggarakan
beberapa pihak.
3.
Pengembangan program prioritas
adalah mendidik para santri agar mampu memahami dan mendalami kitab-kitab
klasik (salaf) dan modern ('ashriyyah)
serta mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Progam ini
direalisasikan dengan mengadakan aktifitas kajian kitab-kitab salaf, aktifitas Mudzakarah, Muhafazhah dan kegiatan lain yang dinilai mampu merealisasikan
dan menyukseskan program prioritas.
4.
Peningkatan pengetahuan santri di
bidang Iptek. Sehubungan dengan itu Pondok Pesantren Al Anwar mendirikan
Madrasa Tsanwiyyah dan Madrasah Aliyah dengan target santri mampu menguasai
berbagai disiplin ilmu, baik ilmu keislaman dan non keislaman sebagai bekal
mereka saat terjun ke dalam masyarakat.
Progam Pengembangan Masyarakat
1.
Pemberdayaan sumberdaya manusia
Pondok Pesantren Al Anwar memberikan pelatihan khusus dan kesempatan magang di
beberapa tempat yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan kepentingan
pengembangan Pondok Pesantren Al Anwar. Para santri dikirim ke beberapa wilayah
di Madura, Malang , Brebes dan wilayah lainnya, ternasuk Papua. Program ini
juga diwujudkan dengan menyelenggarakan pengajian mingguan untuk masyarakat
sekitar yang langsung diampu oleh Asy Syaikh Maimoen Zubair. Hal ini meruapakan
bentuk kepedulian Pondok Pesantren Al Anwar kepada masyarakat sekitar lokasi
Pesantren. Dengan begitu Pesantren berfungsi sebagai fasilitator dan instrumen.
2.
Sebagai agen perubahan (agent of social change) Sebagai agen
perubahan sosial, Pondok Pesantren Al Anwar dituntut untuk memproduksi
manusia yang berakhlaqul karimah, beriman dan bertaqwa serta mampu menjadi
embun penyejuk di atas kondisi dekadensi moral atau moral hazard.
3.
Sebagai pusat unggulan Pondok
Pesantren Al Anwar tidak boleh menjadi sekedar lembaga keagamaan dan pendidikan
saja. Tetapi bahkan juga sebagai lembaga pengembangan masyarakat. Dengan
multifunsi seperti ini Pondok Pesantren Al Anwar menjadi pusat unggulan, baik
dalam hal pendidikan keislaman maupun pengembangan masyarakat.
Kurikulum
No.
|
Mata
Pelajaran
|
Kitab
|
||
1
|
التوحيد
|
Tauhid
|
عقيدة العوام
|
Aqidatul 'Awam
|
2
|
الفقه
|
Fiqh
|
سفينة النجا
|
Safinatun Naja
|
3
|
النحو
|
Nahwu
|
الثمار الجنية
|
Ats Tsimar Aj Janiyyah
|
4
|
الصرف
|
Shorof
|
الأمثلة التصريفية أ
|
Al Amtsilah At Tashrifiyyah (I)
|
5
|
الأخلاق
|
Akhlaq
|
تنبيه المتعلم
|
Tanbihul Muta’allim
|
6
|
الإعراب
|
I’rob
|
الإعراب للألفاظ المطردة
|
Al I’rob lil Alfazh Al
Muththaridah
|
7
|
التجويد
|
Tajwid
|
هداية الصبيان
|
Hidayatush Shibyan
|
8
|
الإعلال
|
I’lal
|
الإعلال للأمثلة
|
Al I’lal lil Amtsilah
|
9
|
الإملاء
|
Dikte
|
Diktat
|
II. Tingkat
Tsanawiyyah
No.
|
Mata
Pelajaran
|
Kitab
|
||
1
|
التوحيد
|
Tauhid
|
الخريدة البهية
|
Al Khoridah Al Bahiyyah
|
2
|
الفقه
|
Fiqh
|
متن الغاية والتقريب
|
Matnul Ghoyah
|
3
|
النحو
|
Nahwu
|
الآجرومية
|
Al Ujrumiyyah
|
4
|
الصرف
|
Shorof
|
الأمثلة التصر يفية
|
Al Amtsilah At Tasrifiyyah (II)
|
5
|
الأخلاق /
|
Akhlaq
|
وصايا الأباء للأبناء
|
Al Washoya
|
6
|
الإعراب
|
I’rob
|
الكفراوي
|
Al Kafrawiy
|
7
|
التجويد
|
Tajwid
|
هداية المستفيد
|
Hidayatul Mustafid
|
8
|
الإعلال
|
I’lal
|
الإعلال للأمثلة
|
Al I’lal lil Amtsilah
|
9
|
قواعد الإعلال /
|
Qawa'idul I’lal
|
قواعد الإعلال
|
Qawa'idul I’lal
|
10
|
الإملاء
|
Dikte
|
Diktat
|
No.
|
Mata
Pelajaran
|
Kitab
|
||
1
|
التوحيد
|
Tauhid
|
بدء الأمالي
|
Bad’ul Amali
|
2
|
الفقه
|
Fiqh
|
فتح القريب
|
Fathul Qorib
|
3
|
النحو
|
Nahwu
|
العمريطي
|
Al 'Amrithy
|
4
|
الصرف
|
Shorof
|
الكيلاني
|
Al Kaylaniy
|
5
|
الأخلاق
|
Akhlaq
|
تعليم المتعلم
|
Ta’limul Mutallim
|
6
|
الحديث
|
Hadits
|
الأربعين النووية
|
Al Arbain an Nawawiyyah
|
7
|
التجويد
|
Tajwid
|
الجزرية
|
Al Jazariyyah
|
8
|
قواعد الصرف
|
Qawa'idush. Shorf
|
القواعد الصرفية
|
Al Qowa'id Ash Shorfiyyah
|
9
|
الإملاء
|
Dikte
|
قواعد الإملاء
|
Qawa'idul Imla’
|
10
|
السيرة النبوية
|
Sejarah
|
خلاصة نور اليقين
|
Khulashoh Nurul Yaqin
|
11
|
الفرائض
|
Ilmu Fara`idh
|
التكملة للفرائض
|
At Takmilah lil Fara`idh
|
No.
|
Mata
Pelajaran
|
Kitab
|
||
1
|
التوحيد
|
Tauhid
|
جوهرة التوحيد
|
Jauharotut Tauhid
|
2
|
الفقه
|
Fiqh
|
فتح القريب
|
Fathul Qorib (II)
|
3
|
النحو
|
Nahwu
|
ابن عقيل
|
Ibnu ‘Aqil (I)
|
4
|
الصرف
|
Shorof
|
نظم الترصيف
|
Nazhmut Tarshif
|
5
|
الأخلاق /
|
Akhlaq
|
منهاج السعادة
|
Minhajus Sa’adah
|
6
|
قواعد الإعراب
|
I’rob
|
كفاية الأصحاب
|
Kifayatul Ash-hab
|
7
|
أصول الفقه
|
Usul Fiqh
|
الورقات
|
Al Waroqot
|
8
|
الحديث
|
Hadits
|
مختصر أبي جمرة
|
Mukhtashar Abi Jamroh
|
9
|
الفرائض
|
Ilmu Fara`idh
|
حفظ التراث
|
Hifzhut Turats
|
10
|
السيرة النبوية
|
Sejarah
|
خلاصة نور اليقين
|
Khulash Nurul Yaqin (III)
|
11
|
الإنشاء
|
Mengarang
|
Diktat
|
III. Tingkat
Aliyah
No.
|
Mata
Pelajaran
|
Kitab
|
||
1
|
التوحيد
|
Tauhid
|
كفاية العوام
|
Kifayatul ‘Awam
|
2
|
الفقه
|
Fiqh
|
فتح المعين
|
Fathul. Muin (I)
|
3
|
النحو
|
Nahwu
|
ابن عقيل
|
Ibnu ‘Aqil (II)
|
4
|
قواعد الفقه
|
Q. Fiqh
|
المواهب السنية
|
Al Mawahib As Saniyyah
|
5
|
أصول الحديث
|
Ilmu Hadits
|
القواعد الأساسية
|
Al Qowa'id Al Asasiyyah
|
6
|
التفسير
|
Tafsir
|
تفسير الجلالين
|
Tafsir Al Jalalain
|
7
|
أصول الفقه
|
Usul Fiqh
|
لطائف الإشارات
|
Latho`iful Isyarot
|
8
|
الحديث
|
Hadits
|
بلوغ المرام
|
Bulughul Marom (I)
|
9
|
المنطق
|
Logika
|
إيضاح المبهم
|
Idhohul Mubham
|
10
|
البلاغة
|
Balaghoh
|
قواعد اللغة العربية
|
Qowa'idul Lughoh Al ‘Arobiyyah
|
11
|
السيرة النبوية
|
Sejarah
|
تاريخ الحوادث
|
Tarikhul Hawadits
|
12
|
الإنشاء
|
Mengarang
|
Diktat
|
No.
|
Mata
Pelajaran
|
Kitab
|
||
1
|
التوحيد
|
Tauhid
|
أم البراهين
|
Ummul Barohin
|
2
|
الفقه
|
Fiqh
|
فتح المعين
|
Fathul Muin (II)
|
3
|
النحو
|
Nahwu
|
شذور الذهب
|
Syuzhurudz Dzahab
|
4
|
قواعد الفقه
|
Q. Fiqh
|
الأشباه والنظائر
|
Al Asybah wan Nazha`ir
|
5
|
أصول الحديث
|
Ilmu Hadits
|
التقريرات السنية Al
|
At Taqrirat As Saniyyah
|
6
|
التفسير
|
Tafsir
|
تفسير الجلالين
|
Tafsir Al Jalalain (II)
|
7
|
أصول الفقه
|
Usul Fiqh
|
لب الأصول
|
Lubbul Ushul
|
8
|
الحديث
|
Hadits
|
بلوغ المرام
|
Bulughul Marom (II)
|
9
|
المنطق
|
Logika
|
سلم الملاوي
|
Sullamul Mulawiy
|
10
|
البلاغة
|
Balaghoh
|
الجوهر المكنون Al
|
Al Jawhar Al Maknun
|
11
|
السيرة النبوية
|
Sejarah
|
فقه السيرة
|
Fiqhus Siroh
|
12
|
علوم القرآن
|
Ilmu Tafsir
|
نهج التيسير
|
Nahjut Taysir
|
13
|
التصوف
|
Tashowwuf
|
منهاج العابدين
|
Minhajut Tholibin
|
14
|
علم العروض
|
‘Arudl
|
المختصر الشافي Al
|
Al Mukhtashor Asy Syafi
|
No.
|
Mata
Pelajaran
|
Kitab
|
||
1
|
التوحيد
|
Tauhid
|
الحصون الحميدية
|
Al Husun Al Hamidiyyah
|
2
|
الفقه
|
Fiqh
|
منهاج الطالبين
|
Minhajut Tholibin
|
3
|
النحو
|
Nahwu
|
مغني اللبيب
|
Mughnil Labib
|
4
|
قواعد الفقه
|
Q. Fiqh
|
الأشباه والنظائر
|
Al Asybah wan Nazha`ir
|
5
|
أصول الحديث
|
Ilmu Hadits
|
المنهل اللطيف
|
Al Manhal Al Lathif
|
6
|
التفسير
|
Tafsir
|
تفسير الجلالين
|
Tafsir Al Jalalain (III)
|
7
|
أصول الفقه
|
Usul Fiqh
|
غاية الوصول
|
Ghoyatul Wushul
|
8
|
الحديث
|
Hadits
|
التجريد الصريح
|
At Tajrid Al Shorih
|
9
|
المنطق
|
Logika
|
سلم الملاوي
|
Sulamul Mulawiy
|
10
|
البلاغة
|
Balaghoh
|
تلخيص المفتاح
|
Talhishul Miftah
|
11
|
السيرة النبوية
|
Sejarah
|
فقه السيرة
|
Fiqhus Siroh
|
12
|
علوم القرآن
|
Ilmu Tafsir
|
التبيان في علوم القرآن At
|
At Tibyan fi ‘ulumil Qur’an
|
13
|
التصوف
|
Tashowwuf
|
منهاج العابدين
|
Minhajut Al Tholibin
|
14
|
الفلك Falak
|
فتح الرؤف المنان
|
Fathur Rouf Al Manan
|
|
15
|
النصوص Sastra Arab
|
Diktat
|
No.
|
Mata
Pelajaran
|
السنة الأولى
|
السنة الثانية
|
1
|
Tafsir
|
تفسير آيات الأحكام
|
تفسير آيات الأحكام
|
2
|
Kaedah Hadits (Diroyah)
|
أصول الحديث
|
أصول الحديث
|
3
|
Tauhid
|
كبرى اليقينية
|
كبرى اليقينية
|
4
|
Sunnah
|
دفاع عن السنة
|
دفاع عن السنة
|
5
|
Usul Fiqh
|
الوجيز في الأصول
|
آثار الاختلاف
|
6
|
Ilmu Al Qur’an
|
علوم القرآن
|
إعجاز القرآن
|
7
|
Fiqh
|
الوجيز في الفقه
|
الوجيز في الفقه
|
8
|
Kaedah Fiqh
|
قواعد الفقه
|
قواعد الفقه
|
9
|
Sejarah
|
السيرة النبوية
|
السيرة النبوية
|
10
|
Hadist (Riwayah)
|
إحكام الأحكام
|
إحكام الأحكام
|
Pengasuh
Pengasuh atau lebih sering dikenal dengan istilah kyai
merupakan sosok yang paling penting (key
person) dan menentukan dalam pengembangan dan manajemen pondok
pesantren. Di samping itu, kharismanya tak jarang menjadi pemicu kedatangan
santri dari segala penjuru propinsi untuk belajar di pondok pesantrennya. Dalam
kondisi yang terakhir disebut, alasan datang belajar tidak lagi didasarkan pada
keindahan atau kemegahan gedung maupun kelengkapan fasilitasnya.
KH. Maimoen Zubair sebagai pendiri sekaligus pengasuh Pondok
Pesantren Al Anwar adalah sosok yang paling berperan dalam perkembangan
Pesantren. Beliau berjuang sejak dari nol hingga Pondok Pesantren Al Anwar
berkembang sedemikian pesat, baik dari sisi jumlah santri mapupun luas area
komplek Pesantren. Di usia beliau yang senja dan kesibukannya yang begitu
menyita waktu, beliau masih aktif mendidik dan menggembleng para santri secara
konsisten. Kealiman, kepribadian, kearifannya sangat dikagumi oleh para santri
maupun koleganya.
Alih-alih beberapa pondok pesantren di Indonesia mulai
membuka diri terhadap kurikulum non Pesantren (Salaf atau Tradisional) dan
bahkan meninggalkan ciri-ciri kesalafan sistimnya, beliau -dibantu oleh
putra-putranya yang seluruhnya jebolan lembaga-lebaga pendidikan ternama di
Timur Tengah- malah berusaha mempertahankan kesalafan (ketradisionalan) Pondok
Pesantren Al Anwar. Sebuah tindakan yang berani di tengah-tengah
"perubahan" wawasan masyarakat.
Berikut nama para pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar serta
lembaga pendidikan dimana para pengasuh "menimba dan meminum untuk
dituangkan kembali":
No.
|
Nama
|
Lembaga
Pendidikan
|
Negara
|
1
|
KH. Maimoen Zubair
|
Ma’had Sayyid Al Maliki Makkah
|
Saudi Arabia
|
2
|
KH. Abdullah Ubab MZ
|
Ma’had Sayyid Al Maliki Makkah
|
Saudi Arabia
|
3
|
KH. Muhammad Najih MZ
|
Ma’had Sayyid Al Maliki Makkah
|
Saudi Arabia
|
4
|
KH. Aufal Marom
|
Ma’had Sayyid Al Maliki Makkah
|
Saudi Arabia
|
5
|
KH. Majid Kamil MZ
|
Ma’had Sayyid Al Maliki Makkah
|
Saudi Arabia
|
6
|
KH. Abdur Rouf MZ
|
Ma’had Sayyid Al Maliki Makkah
|
Saudi Arabia
|
7
|
KH. Abdul Ghofur MZ MA
|
Universitas Al Azhar Kairo
|
Mesir
|
8
|
KH. Muhammad Wafi MZ Lc
|
Universitas Zamalik Kairo
|
Mesir
|
Pengurus
Masa Khidmah 1430 - 1431 H/ 2009 - 2010 M
Pengasuh
|
:
|
KH.
Maimoen Zubair
|
Pembina
|
||
Pembina I
|
:
|
KH. Abdullah Ubab Maimoen
|
Pembina II
|
:
|
KH. Mumammad Najih Maimoen
|
Pembina III
|
:
|
KH. Majid Kamil Maimoen
|
Pembina IV
|
:
|
KH. Abdurrouf Maimoen
|
Pembina V
|
:
|
KH. Muhammad Wafi Maimoen
|
Pembina VI
|
:
|
Agus Taj Yasin Maimoen
|
Penasehat
|
||
Penasihat I
|
:
|
KH. Aufal Marom
|
Penasihat II
|
:
|
Ust. A. Cholid SC
|
Penasihat III
|
:
|
KH. Muhammad Alim
|
Penasihat IV
|
:
|
Ust. Muhammad Saudi
|
Penasihat V
|
:
|
Ust. Dawam Afandi EQ
|
Penasihat VI
|
:
|
Ust. Muhammad Naf'an
|
Penasihat VII
|
:
|
Ust. Ari Mahfudh
|
Penasihat VIII
|
:
|
Ust. Mu'adz Fadlil
|
Sumber: http://www.ppalanwar.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar