Hikmah Mengangkat Tangan
ketika Takbir
Demikianlah Allah swt mensyariatkan gerakan
shalat melalui Rasulullah saw. Sebagaimana dalam hadits yang popular shallu
kama roaitumuni ushalli (shalatlah kalian sebagaimana, aku menjalankan shalat).
Jika diamati dengan seksama, harmonisasi gerakan shalat sungguh luar biasa.
Hampir semua anggota badan terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, jika
dilaksanakan dengan baik dan benar shalat akan mengantarkan kita pada kehidupan
yang sehat secara jasmani dan rohani.
Sebagai tamsil adalah hikmah yang terkandung
dalam gerakan takbir dengan mengangkat tangan. Sesungguhnya, reggangan sepuluh
jemari tangan ketika sedang bertakbiratul ihram dan memposisikannya sejurus
dengan telinga, merupakan salah satu bentuk refleksi urat siku dan pergelangan
lengan. Jika hal ini dilakukan berkali-kali dalam setiap shalat dan dijalankan
lima kali dalam sehari, maka pergelangan tangan kita akan senantiasa terjaga.
Begitu juga makna yang terkandung di
dalamnya, ketika seseorang menganggkat tangan dengan jemari terenggangkan dan
berucap takbir, maka gerakan itu menandakan usaha seorang hamba membuka tabir
antara dirinya dan Sang Khaliq. Setelah tabir terbuka, maka komunikasi antar
keduanya dapat terjalin dengan harmonis.
Demikian pula keterangan Imam Syafi’I
sebagaimana dikutib oleh Syaikh Nawawi dalam NIhayatuz Zain, sesungguhnya
gerakan takbir itu meruapakan isyarat pengakuan seorang hamba atas keagungan
Allah swt, dan pengharapan atas karunia-Nya dan ampunan-Nya.
والحكمة
فى هذا الرفع الإشارة إلى رفع الحجاب بين العبد وربه. وقال الشافعي وحكمته إعظام
جلال الله تعالى ورجاء ثوابه
Hikmah di dalam pengangkatan tangan (ketika
takbir) adalah isyarat membukakan tabir antara seorang hamba dan Allah swt.
Imam Syafi’I berkata bahwa hikamah mengangkat tangan adalah pengakuan seorang
hamba akan keagungan-Nya dan mengharap pahala dari-Nya. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar