Ini Lafal Shalawat Nur
Fathimah
Berikut ini adalah lafal shalawat yang kerap
dibaca jamaah shalat Subuh sebagai pengiring jabat tangan sebelum mereka
membubarkan diri. Shalawat Nur Fathimah ini berisi lafal shalawat, pujian
kepada Allah, dan permohonan agar wafat dalam keadaan sebagai Muslim atau
Muslimah.
Berikut ini lafal Shalawat Nur Fathimah:
صَلَّى
اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
Shallallāhu ‘alā Muhammad.
Artinya, “Semoga Allah melimpahkan
shalawat-Nya kepada Nabi Muhammad SAW.”
صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Artinya, “Semoga Allah melimpahkan shalawat
dan salam-Nya kepada Nabi Muhammad SAW.”
صَلَّى
اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
Shallallāhu ‘alā Muhammad.
Artinya, “Semoga Allah melimpahkan
shalawat-Nya kepada Nabi Muhammad SAW.”
يَا
ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَاِم
Yā dzal jalāli wal ikrām.
Artinya, “Wahai Zat yang maha besar dan maha
mulia.”
أَمِتْنَا
عَلَى دِيْنِ الإِسْلَامِ
Amitnā ‘alā dīnil Islām.
Artinya, “Wafatkanlah kami atas agama Islam.”
صَلُّوْا
عَلَى نُوْرِ فَاطِمَةَ
Shallū ‘alā nūri Fāthimah.
Artinya, “Bershalawatlah kamu untuk Nur
Fathimah.”
يَا
رَسُوْلَ اللهِ، المُصْطَفَى
Yā Rasūlallāh, Al-Musthafā.
Artinya, “Wahai Rasulullah, Al-Musthafa.”
اللهُ
يَا رَبَّنَا، اللهُ يَا رَبَّنَا، اسْتَجِبْ دُعَاءَنَا
Allāhu yā rabbanā, Allāhu yā rabbanā,
istajib du‘ā’anā.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami. Ya Allah,
Tuhan kami, penuhilah doa kami.”
يَا
رَبَّنَا، اللهُ يَا رَبَّنَا، تَقَبَّلْ دُعَاءَنَا
Yā rabbanā, Allāhu yā rabbanā,
taqabbal du‘ā’anā.
Artinya, “Ya Tuhan kami. Ya Allah, Tuhan
kami, terimalah doa kami.”
اللهُ
رَبُّ العَالَمِيْنَ
Allāhu rabbul ‘ālamīn.
Artinya, “Allah Tuhan sekalian alam.”
أَوْلِيَاء
أَجْمَعِيْنَ
Auliyā ajma‘īn.
Artinya, “(Dan) sekalian para wali Allah.”
Lafal shalawat ini biasa dibaca ketika jamaah
shalat Subuh berjabat tangan setelah wirid dan doa. Lafal shalawat ini
merupakan pengiring jabat tangan jamaah shalat Subuh. Lafal shalawat ini juga
kerap dibaca sebagai pengiring jamaah shalat Tarawih sebagai pengiring jabat
tangan sebelum membubarkan diri setelah mereka merampungkan wirid, doa, dan
zikir shalat witir.
Lafal ini diamalkan secara lisan dan
turun-temurun di masjid-masjid di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, khususnya di
Masjid Dakwatul Islamiyyah, Pondok Pinang, Kebayoran Lama. Masyarakat tidak
pernah memberikan nama pada shalawat ini. Tetapi penulis memberikan nama
shalawat ini dengan sebutan "Shalawat Nur Fathimah" untuk memudahkan
pemberian judul artikel. Wallahu a‘lam. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar