Nabi
Muhammad dalam Kitab Suci Terdahulu (Bagian II-Habis)
“Di banyak bagian
dari kitab-kitab penganut ajaran Brahmaisme, Majusi, di samping Yahudi dan
Nasrani, terdapat teks-teks yang menunjukkan bahwa nama Muhammad telah
diperkenalkan di sana,” kata Abbas al-Aqqad dalam bukunya Mathla’ an-Nur.
Menariknya,
pemberitaan tentang nama dan kedatangan Rasulullah tidak hanya terdapat di
kitab suci ‘agama samawi’. Informasi tentang nama Nabi Muhammad saw. juga ada
dalam kitab-kitab penganut ajaran Majusi, Budha, dan Hindu, dan Brahma.
Dalam kitab suci umat
Hindu, Adharwhidma, misalnya. Nama Muhammad sudah diperkenalkan. Dalam salah
satu ayatnya disebutkan, “Wahai manusia, dengarlah dan sadarlah, Muhammad akan
diutus diantara manusia, keagungannya dipuji sampai di surga dan dia menjadikan
surga itu tunduk kepadanya, dan dia adalah Muhamid.
Begitu pun dalam
Bhawisyapurana, kitab Hindu lainnya. Dalam salah satu ayatnya disebutkan
tentang kedatangan Nabi Muhammad saw.: “Pada saat itu, diutus lah seorang asing
bersama para sahabatnya dengan nama Muhamid yang diberi gelar ‘tuan dunia’ dan
raja, ia membersihkan dunia dengan lima pembersih.
Muhamid dalam kitab
umat Hindu tersebut diyakini sebagai Nabi Muhammad saw. Sedangkan yang dimaksud
‘lima pembersih dunia’ dalam ayat tersebut di atas adalah shalat lima waktu. Teks
tersebut juga menyebutkan sahabat Nabi Muhammad saw. Mereka digambarkan sebagai
orang yang berkhitan, tidak memotong rambut sebelah, memakan hewan kecuali
babi, tidak menggunakan tumbuhan darba untuk membersihkan dosa, dan mereka
dinamakan musalli (muslimin).
Sosok Nabi Muhammad
saw. juga terdapat dalam kitab suci Weda dan sejumlah kitab suci umat Hindu
yang berbeda-beda lainnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan sekelompok
peneliti India, terdapat pribadi ‘Narasyans’ dalam kitab-kitab Hindu tersebut.
Narasyans sendiri berasal dari kata nar (manusia) dan asyans (dipuji). Dengan
demikian, Narasyans merupakan orang yang dipuji atau orang yang terpuji,
sepadan dengan kata Muhammad.
Begitu pun
mantra-mantra dalam kitab dalam kitab Weda dan kitab suci umat Hindu lainnya.
Diantara bunyi mantranya: “Dengarlah manusia dengan penuh hormat, sesungguhnya
Narasyans dipuji dan disanjung, sedangkan kita menjaga orang yang berhijrah
–orang yang membawa bendera keamanan itu- antara enam puluh ribu sembilan puluh
musuh.”
Raghib as-Sirjani
dalam bukunya Rasulullah Teladan untuk Semesta Alam (2011) mengemukakan bahwa
mantra dalam kitab suci umat Hindu itu menunjuk kepada Nabi Muhammad saw. Teks
itu menyebut tentang Narasyans yang dipuji dan disanjung. Menurut Raghib, tidak
ada manusia di dunia yang dipuji dan disanjung sebanyak Nabi Muhammad
saw.
Teks mantra itu juga
menyebut tentang orang yang behijrah. Dan Nabi Muhammad saw. juga adalah orang
yang berhijrah, dari Makkah ke Madinah. Bahkan, hijrah Nabi Muhammad saw.
menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam. Terakhir, teks itu juga
menyebutkan tentang jumlah musuh, yaitu enam puluh ribu sembilan puluh. Jumlah
ini diyakini mendekati dengan jumlah musuh Rasulullah selama hidupnya.
Mantra lainnya
berbunyi: “Kendaraannya adalah unta, istri-istrinya adalah 12 orang. Ia
mendapatkan kedudukan yang tinggi dan dengan kecepatan kendaraannya ia dapat
menyentuh langit lalu turun.”
Teks mantra ini
membuat informasi tentang Nabi Muhammad saw. menjadi detil. Disebutkan juga
tentang jenis kendaraannya, jumlah istrinya, dan kemuliannya. Bahkan, di dalam
teks itu juga secara tersirat menginformasikan tentang perjalanan Isra’ Mi’raj
Nabi Muhammad saw. dari Makkah hingga ke Sidratil Muntaha.
Bukan kah di dalam
Al-Qur’an Allah telah memberitahukan kepada kita bahwa Dia telah mengutus
seorang pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan bagi setiap umat.
Sebagaimana dalam QS Fathir ayat 24:”Sesungguhnya kami mengutus kamu dengan
membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan. Dan tiada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi
peringatan.” []
(A Muchlishon
Rochmat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar