Jumat, 27 Desember 2019

(Ngaji of the Day) Waktu Shalat Gerhana menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani


Waktu Shalat Gerhana menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Shalat sunnah gerhana merupakan shalat sunnah dua rakaat yang dianjurkan untuk dilakukan karena sebab terjadinya peristiwa gerhana. Pada shalat sunnah gerhana bulan, kita dianjurkan melantangkan bacaan Al-Qur’an. Sebaliknya, kita cukup menyembunyikan bacaan (sirr) pada shalat sunnah gerhana matahari.

Kapan waktu shalat sunnah gerhana masuk? Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menerangkan bahwa ketika bumi mulai gelap karena matahari atau bulan mulai beringsut, maka waktu shalat sunnah gerhana tiba.

فمن حين يبتدئ ظهور السواد والكدر ونقصان الشعاع يدخل وقت الصلاة إلى أن يزول ذلك فإذا زال زال وقت الصلاة

Artinya, “Ketika mulai gelap dan suram serta cahaya berkurang, shalat sunnah gerhana telah tiba hingga kegelapan itu lenyap. Bila kegelapan itu lenyap, maka habis sudah waktu shalat sunnah gerhana,” (Lihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Ghuniyah, [Tanpa catatan kota, Darul Kutub Al-Islamiyyah: tanpa catatan tahun], juz II, halaman 129).

Karena shalat sunnah gerhana adalah shalat sunnah yang dianjurkan karena sebab gerhana, maka kesunnahan shalat itu pun berhenti seketika sebab tersebut selesai. Dengan kata lain, shalat gerhana tidak lagi disunnahkan ketika peristiwa gerhana usai.

Lalu bagaimana dengan mereka yang tengah melakukan sembahyang sunnah gerhana lalu peristiwa gerhana berlalu seketika?

Mereka yang tengah melakukan sembahyang sunnah gerhana tidak perlu panik apalagi membatalkan sembahyangnya. Mereka tetap dianjurkan untuk merampungkan sembahyang sunnah gerhananya.

وإن انجلى والناس في الصلاة استحبّ تخفيفها ولا يقطعونها

Artinya, “Ketika mulai terang sementara orang masih melangsungkan shalat sunnah gerhana, maka mereka dianjurkan untuk mempercepatnya dan tidak perlu membatalkannya,” (Lihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Ghuniyah, [Tanpa catatan kota, Darul Kutub Al-Islamiyyah: tanpa catatan tahun], juz II, halaman 130).

Keterangan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ini cukup membantu bagi mereka yang memulai shalat sunnah gerhana ketika peristiwa gerhana matahari sudah berlangsung setengahnya.

Adapun khutbah setelah shalat gerhana tidak masalah dilakukan setelah gerhana usai. Wallahu a‘lam. []

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar