Mukhairiq,
Seorang Yahudi yang Mewariskan Semua Hartanya untuk Rasulullah
Rasulullah berkawan baik dengan Mukhairiq dari Kabilah Qainuqa’, seorang pendeta Yahudi yang alim dan kaya raya. Dia memiliki banyak perkebunan kurma yang terbentang luas di Madinah. Meski berbeda agama, Mukhairiq tidak segan-segan membantu dan menolong Rasulullah. Baik dalam hal moril atau pun materiil.
Bahkan, ia membela
umat Islam ketika orang-orang Yahudi menentang dan melanggar Piagam Madinah.
Sebuah perjanjian bersama lintas iman, lintas suku, dan lintas kelompok di
Madinah. Ia berada di barisan Rasulullah ketika terjadi terjadi peperangan
antara kelompok umat Islam dengan kelompok Yahudi, maupun dengan kafir Quraisy
Makkah.
“Karena orang-orang
Yahudi telah melanggar Piagam Madinah,” kata Mukhairiq ketika ditanya mengapa
ia berperang bersama Rasulullah, sebagaimana dikutip dari buku Membela
Kebebasan Beragama Buku 1 (Budhy Munawar-Rachman, 2011).
Mukhairiq memandang
Piagam Madinah harus dipegang erat, karena itu adalah perjanjian bersama. Salah
satu isi dari piagam tersebut adalah semua warga Madinah harus bersatu, saling
mendukung, dan saling melindungi ketika ada serangan dari luar. Namun
sekelompok Yahudi malah bersekutu dengan kafir Quraisy untuk menyerang
Rasulullah dan umat Islam. Inilah yang membuat Mukhairiq mendukung Rasulullah
dan melawan saudara Yahudinya sendiri. Ia tahu, dalam hal ini Rasulullah dan
umat Islam adalah kubu yang benar.
Mukhairiq juga
menolong Rasulullah dan pasukan umat Islam ketika Perang Uhud. Ia memutuskan
untuk ikut berperang bersama Rasulullah dan umat Islam melawan kafir Quraisy.
Tidak hanya itu, Mukhairiq juga menyerukan dan mengajak Yahudi Madinah untuk
berperang bersama Rasulullah melawan kafir Quraisy. Yahudi Madinah menolak
karena pada saat itu Hari Sabat, salah satu hari raya umat Yahudi.
“Tidak ada perayaan
Hari Sabat bagi kalian!” kata Mukhairiq, sebagaimana yang terekam dalam kitab
Sirah Nabawiyyah (Ibn Hisyam al-Mu’afiri,1994).
Sebelum berangkat ke
medan Perang Tabuk, Mukhairiq membuat sebuah pengumuman penting. Sebuah
pengumuman yang menegaskan bahwa dirinya sangat mendukung sahabatnya,
Rasulullah. Ia mengumumkan bahwa hartanya agar diberikan kepada Rasulullah
manakala ia meninggal dalam Perang Tabuk.
Benar saja, Mukhairiq
meninggal setelah terkena luka parah dalam Perang Uhud. Semua hartanya pun
diterima Rasulullah. Nantinya, harta pemberian Mukhairiq ini digunakan
Rasulullah untuk membiayai umat Islam di Madinah. Baik untuk biaya perang
maupun biaya kehidupan sehari-hari.
Pada saat mengetahui
Mukhairiq meninggal, Rasulullah mengeluarkan sebuah komentar yang cukup
menarik. Kata Rasulullah, Mukhairiq adalah sebaik-baik orang Yahudi (Mukhairiq
khairul yahud).
Demikian kisah
Rasulullah dengan Mukhairiq, sahabatnya yang Yahudi. Perbedaan keyakinan dan
latar belakang tidak membuat mereka saling bermusuhan. Mereka tetap menghormati
satu sama lain dan menjalin persahabatan, meski Mukhairiq tidak memeluk Islam
hingga akhir hayatnya. []
(A Muchlishon
Rochmat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar