Rasulullah
Pun Menerima Hadiah dari Non-Muslim
Rasulullah tetap menjalin hubungan baik dengan non-Muslim selama mereka tidak mengganggu dakwah Islam. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa ada beberapa non-Muslim yang memiliki hubungan dekat dengan Rasulullah seperti Abu Thalib (paman Rasulullah), Abdul Quddus (pembantu Rasulullah yang beragama Yahudi), Mukhairiq (seorang pendeta Yahudi), dan lainnya.
Sebagian dari mereka
akhirnya ada yang masuk Islam seperti Abdul Quddus. Ada juga yang keukeuh
memeluk agama yang dianutnya seperti Abu Thalib dan Mukhairiq. Meski demikian,
Rasulullah tidak mempermasalahkan keimanan mereka. Beliau sadar bahwa urusan
hidayat adalah urusan Allah, sementara tugasnya adalah hanya menyampaikan
Islam.
Oleh karenanya,
Rasulullah tetap berhubungan baik dengan mereka meski beda keyakinan.
Rasulullah juga tidak segan untuk menerima bantuan dari mereka. Pun menerima
hadiah dari non-Muslim. Salah satunya menerima hadiah dari Zainab binti
al-Harits, seorang Yahudi Khaibar. Dikisahkan bahwa setelah Perang Khaibar
Rasulullah dan pasukan umat Islam tidak langsung meninggalkan Khaibar.
Mereka tinggal
beberapa hari di sana untuk menjaga stabilitas daerah tersebut setelah terjadi
pergolakan. Keadaan perlahan menjadi tenang dan aman.
Ketika Rasulullah dan
para sahabat pulang dari masjid dan hendak menuju ke penginapannya, tiba-tiba
Zainab binti al-Harits mencegatnya. Zainab langsung menyodorkan domba panggang
untuk Rasulullah sebagai hadiah untuknya, bukan sedekah.
“Wahai Abul Qasim,
aku ingin memberi hadiah kepada engkau berupa domba panggang, terima lah,” kata
Zainab, sebagaimana dikutip dari buku Para Penentang Muhammad saw. (Misran dan
Armansyah, 2018).
Rasulullah pun
menerima hadiah domba panggang tersebut. Karena itu memang hadiah maka
Rasulullah menerimanya Berbeda jika itu sedekah, maka Rasulullah akan langsung
menolaknya. Rasulullah kemudian mengajak para sahabatnya untuk menyantap
makanan tersebut bersama-sama. Hingga ketika hendak menyantap bagian paha
depan, Rasulullah baru menyadari kalau hidangan itu mengandung racun setelah
melihat kaki domba. Beliau langsung memuntahkan domba panggang tersebut. Begitu
pun dengan para sahabatnya.
Iya, Zainab berencana
untuk membunuh Rasulullah karena alasan ingin balas dendam. Zainab adalah salah
satu Yahudi Khaibar yang tidak terima dengan hasil Perang Khaibar. Dalam perang
tersebut, dia kehilangan bapak, paman, dan suaminya yang bernama Salam bin
Misykam. Hadiah domba panggang tersebut merupakan siasat Zainab untuk
menghabisi nyawa Rasulullah.
Namun terlepas dari
itu semua, Rasulullah menerima hadiah meskipun itu datangnya dari non-Muslim.
Kejadian di atas menjadi fakta sejarah akan hal itu. Rasulullah tidak menolak
ketika Zainab menyodorkan hadiah tersebut. Bahkan menyambutnya dengan gembira
dan mengajak para sahabatnya untuk menikmatinya bersama. []
(A Muchlishon
Rochmat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar