Sepenggal Kisah
Keistimewaan Air Zamzam
“Sebaik-baiknya air di muka bumi adalah air Zamzam. Air tersebut bisa menjadi minuman yang mengenyangkan dan penawar rasa sakit.” (HR Thabrani).
Air zamzam adalah air
yang sangat istimewa. Banyak nash, hadits, atsar, ataupun khabar yang
menjelaskan tentang keutamaan dan keistimewaan air zamzam. Salah satunya adalah
hadits yang diriwayatkan Thabrani di atas. Di situ dijelaskan bahwa air zamzam
bisa menjadi pengganti makanan karena ia mengenyangkan. Dia juga bisa menjadi
obat yang menyembuhkan.
Selain itu, air
zamzam juga memiliki keistimewaan lain. Yakni tetap steril meski tercemar.
Terkait hal ini, ada kisah menarik dari seorang insinyur kimia, Yahya Kausyak.
Pada tahun 1980-an, Yahya Kusyak menjadi salah satu orang yang terlibat dalam
penataan dan renovasi sumur zamzam setelah terjadi pencemaran.
Dalam buku Air Zamzam
Mukjizat yang Masih Terjaga (Said Bakdasy, 2015) dijelaskan, bersamaan dengan
itu Yahya bin Kusyak juga melakukan penelitian terhadap air zamzam. Dia
meyakini bahwa hasil risetnya akan menunjukkan kalau air zamzam mengalami
pencemaran dalam skala besar. Oleh karena itu, ia meminta agar penggunaan air
zamzam harus dilarang. Ia juga menyarankan agar air zamzam disedot, dinding
sumur harus dicuci dan disterilisasi dengan menggunakan bahan-bahan yang
bersih.
Ketika itu Sami
Anqawi dan Abdul Hafidh Salamah, anggota lain dalam tim penataan dan renovasi
sumur zamzam, tetap meminum air zamzam sebelum hasil riset Yahya Kusyak keluar.
Benar saja, hasil penelitian Yahya Kusyak menunjukkan bahwa saat itu terjadi
pencemaran terhadap air zamzam dalam skala besar.
Akan tetapi, Anqawi
dan Salamah yang meminum air zamzam –pada saat air zamzam dinyatakan tercemar-
tetap baik-baik saja. Keduanya tidak mengalami masalah kesehatan apapun.
Begitupun dengan para jamaah haji dan para pekerja yang tetap meminum air
zamzam bersama dengan dua orang tersebut. Itulah keistimewaan air zamzam yang
bersifat inderawi dan nyata.
Begitupun dengan
orang-orang pada zaman dulu. Mereka dari luar Makkah datang ke sumur zamzam
dengan unta yang tidak bersih. Selama perjalanan itu pula, mereka bisa saja
terkena bakteri, penyakit, dan kotoran. Ketika sampai di sumur, mereka kemudian
mengambil air zamzam dengan menggunakan timba. Para dokter berpendapat bahwa
penyakit menyebar melalui air dengan cara pengambilan seperti itu. Namun
nyatanya, tidak ada dari mereka yang terkena penyakit. Malah mereka menjadi
sembuh oleh air zamzam.
“Air zamzam adalah
sesuai dengan tujuan orang yang meminumnya.” Kata Nabi Muhammad saw. dalam
sebuah hadits riwayat Ahmad.
Demikian keistimewaan
air zamzam. Ia tetap steril, sehat, dan menyehatkan, meski ‘divonis’ sedang
tercemar. Tidak lain, ini adalah bentuk perhatian khusus dan penjagaan Allah
terhadap air yang diberkahi-Nya itu. Bukankah penjagaan Allah di atas
segalanya. Waallahu ‘Alam []
(Muchlishon)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar