Lafal Salam dan Doa Ziarah
di Makam Rasulullah dari KH Sholeh Darat
KH Sholeh Darat as-Samarani merupakan di
antara ulama yang produktif menulis kitab sebagai media dakwah agama Islam.
Guru pendiri NU KH Muhammad Hasyim Asy’ari dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad
Dahlan ini menelurkan banyak karya seputar tasawuf, fiqih, aqidah, dan lainnya.
Beberapa kitab yang bisa disebut antara lain, Majmû‘at al-Syarî‘ah
al-Kâfiyah li al-‘Awâm, Matn al-Ḥikam, Munjiyât Meṭik saking Ihyâ’ ‘Ulûm
al-Dîn, Sabîl Al-‘Abîd, Minhâjul Atqiyâ’, Laṭâ’if al-Ṭahârah wa Asrâr al-Ṣalâh dan
Faṣâlatan.
Ada pula kitab khusus yang menjelaskan
tentang tata cara ibadah haji dan umrah serta etika berziarah di makan Nabi
Muhammad ﷺ.
Berikut ini adalah bacaan salam dan doa ziarah di makam Rasulullah yang dinukil
dan diterjemahkan dari kitab Manâsikul Hajji wal Umrah wa Adabuz Ziyârah li
Sayyidil Mursalîn Shallallâhu 'Alaihi Wasallim karya KH Sholeh Darat
Semarang.
Assalâmu’alaikum yâ Rasulallâh
Assalâmu’alaikum yâ Nabiyyallâh
Assalâmu’alaikum yâ Amînallâh
Assalâmu’alaikum yâ Habîballâh
Assalâmu’alaikum yâ Shafwatallâh
Assalâmu’alaikum yâ khaira khalqillâh
Assalamu'alaika ya wazîra Rasulillâh
Sayyidanâ Aba Bakr
Assalamu'alaika ya khalifata
Rasulillâh Sayyidanâ Umar
Yâ Rasulallâh
Saya menziarahimu karena kewajiban.
Saya mengakui dosa-dosa saya, ya Rasul.
Saya sadar selama saya hidup belum mampu
menjalankan syariat dan belum mampu menjalankan perintah.
Kewajiban saya hanya minta ampun
kepadamu, sebab ampunan Allah yang mahaagung tergantung sebagaimana
ampunanmu kepadaku.
Yâ Rasulallâh
Engkau pernah berkata pada waktu turunnya
ayat 64 Surat An-Nisa:
"Jikalau mereka ketika menganiaya
dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah dan Rasul pun
memohonkan ampunan untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah
Maha-Penerima Taubat dan Maha-Penyayang."
Sesungguhnya saya telah berlaku dzalim terhadap
diri saya sendiri, telah melakukan banyak kemaksiyatan. Oleh sebab
itu, saya wajib minta maaf kepadamu atas semua dosa-dosaku dan dosa kedua orang
tua saya.
Yâ Rasulallâh
Semoga engkau memberi syafa'at
kepadaku. Semoga engkau berkenan untuk memintakan ampunan kepada Allah
Yang Maha-Pengasih lagi Maha-Penyayang.
Semoga engkau ya Rasullah, mengingatku ketika
aku naza' (dicabut nyawa), di alam kubur dan juga di alam mahsyar.
Semoga engkau berkenan memberikan syafa'at
kepadaku di tempat-tempat tersebut.
Yâ Rasulallâh
Jangan sampai permintaanku ini tidak ada
hasilnya. Saya minta restu supaya dapat beristiqamah dalam menjalankan ketaatan
hingga ajal menjemputku.
Yâ Rasulallâh
Engkau adalah Nabi yang sangat saya
andalkan. Engkau Nabi yang sangat saya nantikan. Karena engkau
pernah bersabda: "Barangsiapa yang menziarahi kuburku, wajib bagiku
memberikan syafa'at kepadanya".
Begitu pulalah saya telah menziarahimu. Hanya
dengan niat menziarahimu karena ingin mendapatkan keridlaan dan syafa'atmu ya
Rasulallâh.
Duhai Baginda Rasul
Ingatlah saya kelak di alam kubur dan pada
hari kiamat. Begitu pula ingatlah Ibu dan Bapak saya ya Rasullah di hari
kiamat. Sebab engkau pernah bersabda: "Saya ingin memberitahukan
sesuatu wahai umatku, bahwa kelak di hari kiamat telah aku sediakan kepada
umatku, berupa pertolongan dan syafa'at yang datang belakangan
setelahku".
Maka dari itu, engkaulah yang saya jadikan
tumpuan agar saya selamat di hari kiamat yang akan datang.
Âmîn âmîn yâ rabbal 'âlamîn
Asyhadu an-lâ ilaha illâh
Wa asyhadu anna Muhammadar Rasûlullâh
Yâ Rasulallâh
Saya bersaksi seyakin-yakinnya bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah. Dan engkau Nabi Muhammad utusan Allah.
Semoga Engkau berkenan menjadi saksi
syahadatku ini. Engkau saksikan bahwa aku ini Islam dan beriman
kepadamu.
Semoga engkau juga berkenan untuk mengimankan
saya hingga ajal datang menjemputku dan pada saat di alam kubur. Saat
saya di jembatan shiratal mustaqim juga semoga saya selamat berkat
ridlamu.
Âmîn âmîn yâ rabbal 'âlamîn
[]
M. Rikza Chamami, Dosen UIN Walisongo
Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar