Kamis, 12 Desember 2019

(Ngaji of the Day) Lafal Salam dan Doa Ziarah di Makam Rasulullah dari KH Sholeh Darat


Lafal Salam dan Doa Ziarah di Makam Rasulullah dari KH Sholeh Darat

KH Sholeh Darat as-Samarani merupakan di antara ulama yang produktif menulis kitab sebagai media dakwah agama Islam. Guru pendiri NU KH Muhammad Hasyim Asy’ari dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan ini menelurkan banyak karya seputar tasawuf, fiqih, aqidah, dan lainnya. Beberapa kitab yang bisa disebut antara lain, Majmû‘at al-Syarî‘ah al-Kâfiyah li al-‘Awâm, Matn al-Ḥikam,  Munjiyât Meṭik saking Ihyâ’ ‘Ulûm al-Dîn, Sabîl Al-‘Abîd, Minhâjul Atqiyâ’, Laṭâ’if al-Ṭahârah wa Asrâr al-Ṣalâh dan Faṣâlatan.

Ada pula kitab khusus yang menjelaskan tentang tata cara ibadah haji dan umrah serta etika berziarah di makan Nabi Muhammad . Berikut ini adalah bacaan salam dan doa ziarah di makam Rasulullah yang dinukil dan diterjemahkan dari kitab Manâsikul Hajji wal Umrah wa Adabuz Ziyârah li Sayyidil Mursalîn Shallallâhu 'Alaihi Wasallim karya KH Sholeh Darat Semarang.

Assalâmu’alaikum yâ Rasulallâh
Assalâmu’alaikum yâ Nabiyyallâh
Assalâmu’alaikum yâ Amînallâh
Assalâmu’alaikum yâ Habîballâh
Assalâmu’alaikum yâ Shafwatallâh
Assalâmu’alaikum yâ khaira khalqillâh
Assalamu'alaika ya wazîra Rasulillâh Sayyidanâ Aba Bakr
Assalamu'alaika ya khalifata Rasulillâh Sayyidanâ Umar

Yâ Rasulallâh

Saya menziarahimu karena kewajiban. 

Saya mengakui dosa-dosa saya, ya Rasul. 

Saya sadar selama saya hidup belum mampu menjalankan syariat dan belum mampu menjalankan perintah. 

Kewajiban saya hanya minta ampun kepadamu,  sebab ampunan Allah yang mahaagung tergantung sebagaimana ampunanmu kepadaku. 

Yâ Rasulallâh

Engkau pernah berkata pada waktu turunnya ayat 64 Surat An-Nisa:

"Jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka,  tentulah mereka mendapati Allah Maha-Penerima Taubat dan Maha-Penyayang."

Sesungguhnya saya telah berlaku dzalim terhadap diri saya sendiri,  telah melakukan banyak kemaksiyatan.  Oleh sebab itu, saya wajib minta maaf kepadamu atas semua dosa-dosaku dan dosa kedua orang tua saya. 

Yâ Rasulallâh

Semoga engkau memberi syafa'at kepadaku.  Semoga engkau berkenan untuk memintakan ampunan kepada Allah Yang Maha-Pengasih lagi Maha-Penyayang. 

Semoga engkau ya Rasullah, mengingatku ketika aku naza' (dicabut nyawa), di alam kubur dan juga di alam mahsyar. 

Semoga engkau berkenan memberikan syafa'at kepadaku di tempat-tempat tersebut.  

Yâ Rasulallâh

Jangan sampai permintaanku ini tidak ada hasilnya. Saya minta restu supaya dapat beristiqamah dalam menjalankan ketaatan hingga ajal menjemputku. 

Yâ Rasulallâh

Engkau adalah Nabi yang sangat saya andalkan.  Engkau Nabi yang sangat saya nantikan.  Karena engkau pernah bersabda: "Barangsiapa yang menziarahi kuburku,  wajib bagiku memberikan syafa'at kepadanya".

Begitu pulalah saya telah menziarahimu. Hanya dengan niat menziarahimu karena ingin mendapatkan keridlaan dan syafa'atmu ya Rasulallâh. 

Duhai Baginda Rasul

Ingatlah saya kelak di alam kubur dan pada hari kiamat.  Begitu pula ingatlah Ibu dan Bapak saya ya Rasullah di hari kiamat.  Sebab engkau pernah bersabda: "Saya ingin memberitahukan sesuatu wahai umatku, bahwa kelak di hari kiamat telah aku sediakan kepada umatku,  berupa pertolongan dan syafa'at yang datang belakangan setelahku". 

Maka dari itu, engkaulah yang saya jadikan tumpuan agar saya selamat di hari kiamat yang akan datang. 

Âmîn âmîn yâ rabbal 'âlamîn

Asyhadu an-lâ ilaha illâh

Wa asyhadu anna Muhammadar Rasûlullâh

Yâ Rasulallâh

Saya bersaksi seyakin-yakinnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.  Dan engkau Nabi Muhammad utusan Allah. 

Semoga Engkau berkenan menjadi saksi syahadatku ini.  Engkau saksikan bahwa aku ini Islam dan beriman kepadamu.  

Semoga engkau juga berkenan untuk mengimankan saya hingga ajal datang menjemputku dan pada saat di alam kubur.  Saat saya di jembatan shiratal mustaqim juga semoga saya selamat berkat ridlamu. 

Âmîn âmîn yâ rabbal 'âlamîn

[]

M. Rikza Chamami, Dosen UIN Walisongo Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar