Ini Ibadah Lahir dan Batin
yang Utama dalam Islam
Para ulama membagi dua jenis ibadah badan
atau ibadah ragawi. Sekolompok ibadah masuk ke dalam rumpun ibadah badan atau
ibadah ragawi yang bersifat lahiriah. Sedangkan sekolompok ibadah lainnya masuk
ke dalam rumpun ibadah badan atau ibadah ragawi yang bersifat batiniah.
Para ulama memasukkan ibadah seperti shalat
dan rukun Islam lainnya ke dalam rumpun ibadah badan lahiriah. Meski demikian,
ibadah shalat menempati keutamaan teratas.
Oleh karena itu, dalam situasi apa pun selagi
masih sadar, seseorang tidak memiliki alasan syar‘i untuk meninggalkan ibadah
shalat seperti keterangan Syekh M Nawawi Banten berikut ini.
و) ثانيها (إقام الصلاة) وهي أفضل العبادات البدنية الظاهرة
وبعدها الصوم ثم الحج ثم الزكاة ففرضها أفضل الفرائض ونفلها أفضل النوافل ولا يعذر
أحد في تركها ما دام عاقلا
Artinya, “Kedua dari rukun Islam adalah
(mendirikan shalat). Shalat adalah ibadah badan lahiriah yang paling utama. Di
bawahnya adalah ibadah puasa, kemudian haji, lalu zakat. Keutamaan ibadah
shalat wajib melebihi keutamaan ibadah wajib lainnya. Keutamaan shalat sunnah
melebihi keutamaan ibadah sunnah lainnya. Selagi masih memiliki kesadaran,
seseorang tidak ada pembenaran syar‘i untuk meninggalkan shalat,” (Lihat Syekh
M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman
5).
Sementara di sisi lain, para ulama memasukkan
ibadah seperti keimanan, makrifat, tafakur, tawakal, sabar, syukur, harap dan
takut (kepada Allah), rela atas qadha dan qadar, cinta kepada Allah, tobat, dan
lainnya ke dalam rumpun ibadah badan batiniah.
وأما
العبادات البدنية القلبية كالإيمان والمعرفة والتفكر والتوكل والصبر والرجاء
والرضا بالقضاء والقدر ومحبة الله تعالى والتوبة والتطهر من الرذائل كالطمع ونحوه
Artinya, “Adapun ibadah badan batiniah adalah
keimanan, makrifat, tafakur, tawakal, sabar, harap (kepada Allah), rela atas
qadha dan qadar, cinta kepada Allah, tobat, dan bersuci dari sifat tercela
yaitu tamak dan semacamnya,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja,
[Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman 5-6).
Secara umum, para ulama menempatkan ibadah
badan batiniah lebih utama daripada ibadah badan lahiriah sebagai keterangan
Syekh M Nawawi Banten berikut ini.
فهي
أفضل من العبادات البدنية الظاهرة حتى من الصلاة فقد ورد تفكر ساعة خير من عبادة
ستين سنة وأفضل الجميع الإيمان
Artinya, “Ibadah badan batiniah lebih utama
dibandingkan dengan ibadah badan lahiriah, bahkan dibandingkan dengan shalat
sekali pun. Sebuah hadits menyebutkan, ‘Tafakur sejenak lebih utama daripada
ibadah selama enam puluh (60) tahun.’ Tetapi yang paling utama dari semua
ibadah badan batiniah itu adalah keimanan,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten,
Kasyifatus Saja, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman 6).
Tetapi puncak keutamaan ibadah badan batiniah
itu jatuh pada keimanan. Tiada keutamaan ibadah badan batiniah apa pun melebihi
ibadah keimanan. Hanya saja yang perlu menjadi catatan adalah bahwa penilaian
keutamaan ini bukan alasan bagi kita untuk meninggalkan atau mengecilkan ibadah
badan lahiriah dan batiniah mana pun. Wallahu a‘lam. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar