Ini Keutamaan Lafal
Hauqalah atau La Haula wa Quwwata Illa Billah
Kita telah akrab dengan lafal Lā haula wa lā
quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi atau sering disebut hauqalah. Kita
dianjurkan untuk sering mengucap hauqalah karena lafal ini merupakan sebuah
pengakuan keterbatasan manusia atas kuasa Allah SWT.
Berikut ini adalah lafal hauqalah berikut
terjemahannya.
لَا
حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil
azhīmi
Artinya, “Tiada daya dan upaya kecuali dengan
kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.”
Syekh M Nawawi Al-Bantani menyebutkan
sejumlah keutamaan lafal Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi.
Ia mengutip hadits riwayat Ibnu Abid Dunya perihal orang yang melazimkan
pembacaan lafal Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi.
ومن
خواصها ما في فوائد الشرجي قال ابن أبي الدنيا بسنده إلى النبي صلى الله عليه وسلم
أنه قال من قال كل يوم لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم مئة مرة لم يصبه فقر
أبدا اهـ
Artinya, “Salah satu keistimewaan lafal
hauqalah ini adalah apa yang disebutkan di dalam Fawaidus Syarji, yaitu hadits
riwayat Ibnu Abid Dunya dengan sanad tersambung hingga Rasulullah SAW bahwa ia
bersabda, ‘Siapa saja yang membaca Lā haula wa lā quwwata illā billāhil
‘aliyyil azhīmi setiap hari sebanyak 100 kali, maka ia selamanya takkan ditimpa
oleh kefakiran,’” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja, [Indonesia,
Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman 5).
Syekh M Nawawi Banten juga mengutip hadits
yang menjelaskan keutamaan lafal Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil
azhīmi. Menurutnya, hauqalah merupakan lafal yang baik dibaca ketika seseorang
tengah dirundung kesulitan dan kebuntuan.
وروي
في الخبر أيضا إذا نزل بالإنسان مهم وتلا لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
ثلا ثمائة فرج الله عنه أي أقلها ذلك ذكره شيخنا يوسف في حاشيته على المعراج
Artinya, “Diriwayatkan di dalam hadits juga
bahwa bila kebimbangan hinggap di hati seseorang lalu ia membaca Lā haula wa lā
quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi sebanyak 300 kali, niscaya Allah
membukakan jalan keluar baginya, maksudnya Allah mengurangi beban kesulitannya.
Hal ini disebutkan oleh guru kami, Syekh Yusuf dalam hasyiyah Mi’raj-nya,”
(Lihat Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil
Arabiyyah], halaman 5).
Lafal hauqalah ini merupakan bacaan baik atau
kalimah thayyibah yang memang seharusnya dilazimkan oleh lidah kita sebagai
umat Islam. Dengan kelaziman pada bacaan lafal ini, kita berharap Allah membuka
jalan keluar atas kebuntuan masalah yang tengah kita hadapi. Wallahu a‘lam. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar