Doa Kiai Akyas Buntet pada Peristiwa G30S/PKI
1965
Peristiwa Gerakan 30 September 1965 selalu
menjadi perbincangan setiap tahun. Di bulan kesembilan ini juga, tuduhan tak
berdasar sering kali menyasar. Tentu, PKI yang sudah resmi dilarang itu adalah
yang dituduhkan satu pihak ke pihak lawannya. Siapa lagi kalau bukan
aktor-aktor politik.
Penuduh sibuk mencari alasan agar serangan
yang ia lancarkan itu bisa dibenarkan publik, sementara pihak tertuduh sibuk
membela diri, merasa bukan bagian dari yang dituduhkan. Yang jadi korban justru
adalah rakyat. Mereka harus mendengar adu mulut yang tidak membangun
kesejahteraannya.
Terlepas dari tuduh menuduh itu, penulis
teringat beberapa tahun silam saat mengaji kepada KH Tubagus Ahmad Rifqi
Chowas, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Buntet Pesantren, Cirebon.
Pada pengajian bulan Ramadhan itu, Kiai
Entus, sapaan akrabnya, bercerita tentang sosok kiai Buntet yang begitu
kharismatik, yakni KH Akyas Abdul Jamil saat peristiwa 53 tahun lalu.
Kiai Akyas keluar dari kediamannya saat
tengah malam tiba. Malam itu adalah malam yang begitu mencekam di beberapa
daerah di Indonesia. Adik Kiai Abbas itu menengadahkan tangannya ke langit. Tak
ada yang menghalangi antara telapak tangannya dan langit.
Saat itu, ia membaca doa, seperti yang
dipanjatkan oleh Nabi Nuh as. sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur'an surat
Nuh ayat 26.
وَقَالَ
نُوحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا
"Dan Nuh berkata: Ya Tuhanku, jangalah
Engkau biarkan di antara orang kafir itu tinggal di atas bumi"
Namun, Muqaddam Tarekat Tijaniyah itu
mengganti kata al-kafirina dalam ayat tersebut dengan al-pekaiyina.
رَبِّ
لَا تَذَرْ عَلَى الْاَرْضِ مِنَ الْفِيْكَائِيِّيْنَ دَيَّارًا
"Ya Tuhanku, jangalah Engkau biarkan di
antara orang PKI itu tinggal di atas bumi"
Mungkin, seperti Nabi Nuh, Kiai Akyas
khawatir PKI ini akan membawa kesesatan dan kedurhakaan. Ayat 27 surat Nuh
menyebut demikian.
إِنَّكَ
إِن تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوا إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا
"Sungguh jika Engkau membiarkan mereka
(orang-orang Kafir pada zaman Nabi Nuh) tinggal di atas bumi, niscaya mereka
akan menyesatkan hamba-hambaMu dan mereka hanya akan melahirkan anak yang jahat
lagi tak tahu bersyukur."
Dan, hari ini, masyarakat Indonesia melihat
terkabulnya doa Kiai Akyas. PKI sudah tak lagi ada di bumi pertiwi ini. []
(Syakir NF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar