Rabu, 22 April 2020

Nasaruddin Umar: Jejak dan Peradaban Islam (1): Kejutan dari Gurun Pasir


Jejak dan Peradaban Islam (1)
Kejutan dari Gurun Pasir
Oleh: Nasaruddin Umar

Peradaban Islam terlalu sayang untuk ditinggalkan. Dunia kemanusiaan berutang budi kepada peradaban Islam. Kehadiran Islam yang ditandai dengan tampilnya Nabi Muhammad dengan seperangkat wahyu yang diterimanya dari Tuhan dalam abad keenam betul-betul mengubah jalannya sejarah kemanusiaan. Jazirah Arab tempat persemaian awal Islam sama sekali tidak diperhitungkan sebelumnya oleh pusat-pusat adidaya pada zamannya. Bentangan luas 3.000 x 2.000 KM sama sekali tidak pernah menggiurkan Rumawi Bizantium di Barat dan Persia di Timur. Selain tanahnya yang tandus dan kering, penduduknya pun tidak menunjukkan kelebihan apa-apa. Penghuni jazirah Arab tidak lebih hanya kabilah-kabilah yang sering kelaparan dan selalu dibayangi perang antar kabilah yang dipicu oleh wadi (oase).

Ternyata di gurun pasir tandus ini terlahir seorang anak yatim bernama Muhammad yang kemudian dikenal sebagai Nabi dan Rasul. Nabi Muhammad sepintas terlahir sebagai manusia biasa dari keluarga yang biasa-biasa. Namun sepak terjang Nabi Muhammad betul-betul menakjubkan. Tidak pernah ditemukan tokoh yang gagasan dan misi yang diembannya dianut oleh separuh belahan bumi. Meskipun hidupnya termasuk singkat namun ia berhasil menancapkan peradaban Islam yang betul-betul fantastis. Separuh pertama kehidupannya dihabiskan di Mekkah dan separuh kedua dihabiskan di Madinah. Pertama kali ia menerima ajaran Islam di Mekkah yang ditandai turunnya Al-Quran berisi ajaran-ajaran akidah. Separuh kedua hidupnya dihabiskan di Madinah setelah beliau betul-betul matang secara biologis dan psikologis. Popularitas dan pengaruh Nabi Muhammad semakin tak terbendung. Bukan hanya ia sebagai Nabi dan Rasul tetapi juga sebagai tokoh politik yang memiliki pengaruh sedemikian kuat.

Tiga tahun setelah wafat, para khalifah yang menggantikannya terus mengembangkan ajaran Islam. Dunia Islam terus menerus menampakkan pengaruhnya semakin kuat. Bahkan kekuatan para sahabat sudah mampu mengontrol dua kekuatan Adidaya, Romawi-Bizantium di Barat dan Persia di Timur. Kota-kota penting yang berhasil diduduki oleh Umar sebagai Khalifah ke dua sudah sampai ke Syria, Iraq, Jerusalem dalam tahun 637, dan Mesir (642), Asia Tengah dan sebelah barat Afrika (670). Tidak cukup 15 tahun berikutnya satu persatu negara-negara Barat direbut, seperti Spanyol, Persia, dan India. Belum cukup seabad Islam sudah menguasai Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Eropa, dari sebuah kota bernama Timbuktu, Afrika sampai Mindanao, Filipina.

Kehadiran Islam merubah total gaya hidup bangsa-bangsa di berbagai belahan dunia. Perubahan gaya hidup itu dapat dilihat dengan nyata bahasa Arab yang tadinya tidak popular menjadi bahasa internasional terpenting, karena Al-Quran dan Hadis menggunakan bahasa Arab. Islam sebagai agama juga mengalami perkembangan yang sangat menakjubkan. Dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi juga sangat penting untuk dicatat bahwa filsafat dan perkembangan sains dan teknologi semenjak permulaan Islam terus berkembang secara luar biasa. Perkembangan sains dan teknologi yang melekat di dalam ajaran Islam ikut melahirkan wajah baru dalam tradisi keilmuan. Kemajuan yang amat luar biasa dicapai di dalam bidang matematika, kedokteran, astronomi, apotik, seni-musik, olahraga, sosial-budaya, politik, dan peradaban lainnya. []

DETIK, 16 Apr 2020
Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA | Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar