Jejak dan
Peradaban Islam (1)
Kejutan
dari Gurun Pasir
Oleh:
Nasaruddin Umar
Peradaban
Islam terlalu sayang untuk ditinggalkan. Dunia kemanusiaan berutang budi kepada
peradaban Islam. Kehadiran Islam yang ditandai dengan tampilnya Nabi Muhammad
dengan seperangkat wahyu yang diterimanya dari Tuhan dalam abad keenam
betul-betul mengubah jalannya sejarah kemanusiaan. Jazirah Arab tempat
persemaian awal Islam sama sekali tidak diperhitungkan sebelumnya oleh
pusat-pusat adidaya pada zamannya. Bentangan luas 3.000 x 2.000 KM sama sekali
tidak pernah menggiurkan Rumawi Bizantium di Barat dan Persia di Timur. Selain
tanahnya yang tandus dan kering, penduduknya pun tidak menunjukkan kelebihan
apa-apa. Penghuni jazirah Arab tidak lebih hanya kabilah-kabilah yang sering
kelaparan dan selalu dibayangi perang antar kabilah yang dipicu oleh wadi (oase).
Ternyata
di gurun pasir tandus ini terlahir seorang anak yatim bernama Muhammad yang
kemudian dikenal sebagai Nabi dan Rasul. Nabi Muhammad sepintas terlahir
sebagai manusia biasa dari keluarga yang biasa-biasa. Namun sepak terjang Nabi
Muhammad betul-betul menakjubkan. Tidak pernah ditemukan tokoh yang gagasan dan
misi yang diembannya dianut oleh separuh belahan bumi. Meskipun hidupnya
termasuk singkat namun ia berhasil menancapkan peradaban Islam yang betul-betul
fantastis. Separuh pertama kehidupannya dihabiskan di Mekkah dan separuh kedua
dihabiskan di Madinah. Pertama kali ia menerima ajaran Islam di Mekkah yang
ditandai turunnya Al-Quran berisi ajaran-ajaran akidah. Separuh kedua hidupnya
dihabiskan di Madinah setelah beliau betul-betul matang secara biologis dan
psikologis. Popularitas dan pengaruh Nabi Muhammad semakin tak terbendung.
Bukan hanya ia sebagai Nabi dan Rasul tetapi juga sebagai tokoh politik yang
memiliki pengaruh sedemikian kuat.
Tiga
tahun setelah wafat, para khalifah yang menggantikannya terus mengembangkan
ajaran Islam. Dunia Islam terus menerus menampakkan pengaruhnya semakin kuat.
Bahkan kekuatan para sahabat sudah mampu mengontrol dua kekuatan Adidaya,
Romawi-Bizantium di Barat dan Persia di Timur. Kota-kota penting yang berhasil
diduduki oleh Umar sebagai Khalifah ke dua sudah sampai ke Syria, Iraq,
Jerusalem dalam tahun 637, dan Mesir (642), Asia Tengah dan sebelah barat
Afrika (670). Tidak cukup 15 tahun berikutnya satu persatu negara-negara Barat
direbut, seperti Spanyol, Persia, dan India. Belum cukup seabad Islam sudah
menguasai Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Eropa, dari sebuah kota
bernama Timbuktu, Afrika sampai Mindanao, Filipina.
Kehadiran
Islam merubah total gaya hidup bangsa-bangsa di berbagai belahan dunia.
Perubahan gaya hidup itu dapat dilihat dengan nyata bahasa Arab yang tadinya
tidak popular menjadi bahasa internasional terpenting, karena Al-Quran dan
Hadis menggunakan bahasa Arab. Islam sebagai agama juga mengalami perkembangan
yang sangat menakjubkan. Dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi juga sangat
penting untuk dicatat bahwa filsafat dan perkembangan sains dan teknologi
semenjak permulaan Islam terus berkembang secara luar biasa. Perkembangan sains
dan teknologi yang melekat di dalam ajaran Islam ikut melahirkan wajah baru
dalam tradisi keilmuan. Kemajuan yang amat luar biasa dicapai di dalam bidang
matematika, kedokteran, astronomi, apotik, seni-musik, olahraga, sosial-budaya,
politik, dan peradaban lainnya. []
DETIK, 16
Apr 2020
Prof. Dr.
Nasaruddin Umar, MA | Imam
Besar Masjid Istiqlal Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar