Armenzorg Muslimin NU
Bandung Tahun 1936
Pada tahun-tahun
1930-an, Cabang-cabang NU sudah memikirkan bagaimana caranya menangani anak
yatim piatu dan fakir miskin. Salah satu cabang yang memikirkan dan
mengupayakan hal itu adalah Cabang NU Bandung pada tahun 1936.
Barikut ini laporang
Majalah Berita Nahdlatoel Oelama,
Sekarang sudah
berdiri satu comite dari kalangan perkumpulan Nahdlatoel Ulama yang terdiri
dari tuan-tuan Usman, Nawawi, dan Chasbullah. Comite itu akan mendirikan
Armenzorg Muslimin yang akan membikin oprichting vergadering pada tanggal 9
Agustus 1936.
Komite merasa perlu adanya semacam rumah rawatan karena di Bandung masih banyak kaum miskin muslimin yang memerlukannya. Sudah lama di Bandung ada Fakir Fonds yang diurus pegawai kaum, dan penghasilannya terdapat sebagian dari hasilya pekauman, tapi itu kurang cukup.
Komite merasa perlu adanya semacam rumah rawatan karena di Bandung masih banyak kaum miskin muslimin yang memerlukannya. Sudah lama di Bandung ada Fakir Fonds yang diurus pegawai kaum, dan penghasilannya terdapat sebagian dari hasilya pekauman, tapi itu kurang cukup.
Menurut laporan
majalah itu, pemerintah Hindia Belanda sudah mengeluarkan keputusan bahwa
bagian armenzorg diserahkan kepada locale ressorten dan badan-badan sosial
swasta.
Maka masyarakat di
Bandung membuat rawatan orang miskin seperti dilakukan orang Tionghoa. Mereka
mendirikan rawatan Orang Miskin (Chinneesche Armenzorg).
Di kalangan Indonesia
berdiri Rumah Rawatan Anak Yatim dan Piatu yang berada di Kopoweg. Setelah
beberapa bulan berselang, perkumpulan Muhammadiyah mendirikan hal serupa dengan
nama Rumah Yatim. Sementara orang-orang Eropa lebih dulu mendirikannya. []
(Abdullah Alawi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar