Empat Manusia yang
Dilaknat Allah
Sayyidina Ali bin Abi
Thalib dikenal sebagai seorang sahabat yang cerdas. Ia kerap kali menjadi
rujukan jika para sahabat mendapati persoalan. Kecerdasannya tidak diragukan
lagi manakala Rasulullah memberikan testimoni langsung tentang hal itu. Kata
Rasulullah, dirinya adalah gudangya ilmu, sementara Sayyidina Ali bin Abi
Thalib adalah kunci atau pintunya ilmu.
Sayyidina Ali bin Abi
Thalib masuk Islam ketika usianya sepuluh tahun. Hal itu menjadikannya sebagai
orang yang pertama kali memeluk Islam dari kalangan anak-anak. Selain menjadi
umat Rasulullah di masa-masa awal perjuangan Islam, Sayyidina Ali bin Abi
Thalib adalah sepupu Rasulullah. Kondisi itu menjadikan Sayyidina Ali sering
bersama dan berinteraksi dengan Rasulullah. Bahkan ketika Rasulullah hendak
dikepung dan hendak dibunuh oleh para elit kaum musyrik Makkah, Sayyidina Ali
lah yang menggantikan posisi Rasulullah di dalam rumahnya.
Hal ini menjadi
‘keuntungan’ tersendiri bagi Sayyidina Ali. Dekat dengan Rasulullah membuat
Sayyidina Ali mendapatkan banyak informasi, terutama yang berkaitan dengan
risalah kenabian. Maka tidak heran jika ada sahabat yang bertanya kepada
Sayyidina Ali tentang suatu hal.
Hingga ada salah
seorang sahabat yang ‘penasaran’ dengan Sayyidina Ali. Maksudnya, sahabat
tersebut penasaran kalau-kalau ada pesan dari Rasulullah yang hanya
diperuntukkan atau dikhususkan untuk Sayyidina Ali.
“Wahai Amirul
Mukminin! Pesan Rasulullah saw. apakah yang hanya dirahasiakan dan dikhususkan
kepadanya?” tanya sahabat tersebut.
Sayyidina Ali
menjawab kalau tidak ada pesan khusus untuknya dari Rasulullah, sebagaimana
yang ditanyakan sahabat tersebut. Namun kata Sayyidina Ali, Rasulullah
memberitahukan kepadanya tentang empat orang yang dilaknat Allah, sebagaimana
hadits Riwayat Muslim dari Abu Thufail Amir bin Watsilah. Pertama, Allah
melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya. Dalam sebuah hadits,
Rasulullah bersabda bahwa ridho Allah itu ada pada ridho orang tua dan murka
Allah itu juga ada pada murka orang tua.
Dalam hadits lain,
riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah menyebut
kalau melaknat kedua orang tua termasuk dari dosa-dosa paling besar. Kedua,
Allah melaknat orang yang menyembelih hewan dengan menyebut nama selain Allah.
Selain membuat Allah melaknat, menyembelih hewan dengan tidak menyebut nama
Allah membuat hewan tersebut menjadi haram dikonsumsi.
Ketiga, Allah
melaknat orang yang melindungi pendusta. Allah juga akan murka kepada seseorang
yang melindungi pelaku kriminal, pencuri, dan pendusta. Keempat, Allah melaknat
orang-orang yang mengubah batas tanah. Selain dilaknat, orang-orang yang
mengambil tanah orang lain secara zalim juga akan mendapatkan siksaan yang
pedih di akhirat kelak. Sesuai hadits Rasulullah, jenis orang keempat ini akan
disiksa dengan dikalungkan padanya tujuh lapis bumi akibat mengubah batas tanah
atau mengambil tanah orang lain secara zalim. []
(Muchlishon)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar