Mantra Berbahasa Lokal
Tanpa banyak pertimbangan, masyarakat akan
mendatangi orang yang “mengerti” bilamana di tengah mereka terdapat orang yang
terjangkit penyakit medis, dihinggapi roh-roh tertentu, atau mengalami gangguan
mental. Tentu ada juga upaya medis yang dilakukan warga. Tetapi berkaitan
dengan gangguan ghaib di tempat atau waktu tertentu, tentu “orang pintar” yang
dituju.
Mereka yang dituju ini lazimnya akan memberikan sebuah syarat-syarat tertentu bagi kesembuhan pasiennya. Boleh jadi mereka meminumkan air putih atau membekali sesuatu kepada pasiennya untuk dibawa pulang. Di samping itu, mereka juga mendoakan pasiennya dalam bentuk mantra atau jampi.
Doa atau mantra menjadi penting untuk kesembuhan pasien dari segala keluhan baik bersifat medis maupun nonmedis. Pasalnya, kesembuhan sangat bergantung kepada Allah semata. Doa dan mantra merupakan permohonan secara pasrah agar Allah memenuhi hajat kesembuhan.
Hasyiyatus Syarqawi ala Tuhfatith Thullab karya Syekh Abdullah Hijazi Asy-Syarqawi mencatat demikian.
فالألفاظ التى لا يعرف معناها وهي بغير العربية تمتنع الرقية بها إلا نقلت عن العارفين
Artinya, deretan kata-kata selain Bahasa Arab
yang maknanya tidak terpahami, tidak boleh dijadikan jampi-jampi kecuali
dinukil dari orang-orang baik. Wallahu A’lam. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar