Menggali Pengetahuan dari Al-Qur'an
Judul
: The Wisdom
Editor
Ahli : Prof. Dr. H. Rosihan
Anwar, M. Ag
Penerbit
: Al Mizan
Terbitan
: Pertama, Mei 2014
Tebal
: 1.236 halaman
Ukuran
: 18 x 26 cm
Harga
: Rp 199.000
Peresensi
: M Kamil Akhyari, Sarjana Tafsir Hadits Institut Ilmu Keislaman Annuqayah,
Guluk-guluk Sumenep
Al-Qur'an memuat banyak ilmu pengetahuan.
Sejak 14 abad lalu hingga sekarang, kandungan Al-Qur'an tak pernah selesai
digali dan tetap menarik untuk dipelajari. Namun demikian, Al-Qur'an bukan
kitab ilmu pengetahuan.
Belakangan ini kecenderungan umat Islam Indonesia untuk itu semakin menggeliat, khususnya di masyarakat perkotaan. Penerbitan Al-Qur'an yang dilengkapi beberapa fasilitas bisa menjadi salah satu indikasi nyata bahwa semangat untuk mengeksplorasi kandungan Al-Qur'an makin diminati.
Kehadiran The Wisdom, mushaf Al-Qur'an yang disertai tafsir tematik (maudhui) bagian dari iktikad baik untuk memudahkan siapa saja dalam memahami kalam ilahi. Denga hadirnya Al Qur'an tersebut, sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak mengetahui kandungan Al-Qur'an sekalipun tidak pernah mengenyam pendidikan di pesantren.
Terkait dengan hal ini, ada sebuah tarekat yang memiliki tradisi seperti isi The Wisdom dalam mengaji Al-Qur'an. Syakh menyuruh para murid (mursyid) untuk memperlambat bacaan dan menyalin ayat yang berkenaan dengan diri mereka masing-masing ketika mengaji. Tujuannya agar bisa direnungkan. Mereka memiliki catatan sendiri-sendiri terhadap ayat tersebut (Robert Fragen: 2013).
Kelebihan The Wisdom dari mushaf Al-Qur'an yang selama ini telah tersebar, selain fasilitas berupa terjemah bahasa Indonesia dari Kementerian Agama RI dan terjemah perkata, pula dilengkapi 1.420 artikel wawasan yang berkaitan dengan sebuah ayat tiap halaman, asbabun nuzul, hadits, doa-doa terkait, munasabah (hubungan antar ayat), dan ringkasan tafsir berdasarkan tema.
Dalam Al-Qur'an setebal 1236 halaman itu, tema Al-Qur'an dikelompokkan menjadi enam tema, yaitu akidah, akhlak, muamalat, kisah, dan ilmu. Pengelompokan tema ini sebenarnya agak rancu karena kisah, misalnya, mengandung aspek akidah, akhlak, dan lainnya. Tapi klasifikasi tetap penting untuk memudahkan pembaca melakukan penelusuran.
Tema tentang ibadah dikhususkan mengungkap filosofi ketimbang aspek hukum (fiqih). Dalam tafsir dan wawasan ayat perintah wudu ketika hendak menunaikan shalat (QS. [5]: 6), contohnya, yang dijelaskan hikmah wudu, bukan aspek hukum tentang wudu (hlm. 217).
Ringkasan tafsir disarikan dari kitab para pakar tafsir (mufasir), seperti kitab Fi Dzilali Qur'an, Tafsir Al Maraghi, Ruh al-Ma'ani, Tafsir Ar-Rozi, Tafsir Ibnu Abbas, Aisar Al-Tafasir, Al Munir, Tafsir Jalalain, Tafsir Al Jawahir, Tafsir Al-Sa'di Ibn Munzhir, Tafsir At-Thabari, Al-Jawahir Al-Hisan, Tafsir Al-Manar, Bada'i Al-Tafsir, Al Wasit, Tahrir wa Tanwir, Abu Hafs Sirajudin, Al-Bahr Al-Muhit, dan Al-Jami' Al-Ahkam Al-Qur'an.
The Wisdom akan menjadi lebih sempurna seandainya dilengkapi fasilitas ilmu tajwid, yaitu dengan membubuhkan tanda-tanda warna tajwid yang simpel untuk mempermudah pembaca pemula menghindari kesalahan dalam membaca Al Qur'an. Wallahu a'lam. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar