Jumat, 30 Agustus 2019

(Ngaji of the Day) Cara Keluarkan Setan saat Bangun Tidur


Cara Keluarkan Setan saat Bangun Tidur

Di antara sunnah yang perlu dilaksanakan sebelum mulai wudhu adalah membaca basmalah, cuci tangan, berkumur, dan istinsyâq.

Istinsyâq adalah menghisap air ke dalam hidung hingga sampai atas (insang/khaisyûm). Untuk mengantarkan air supaya bisa sampai masuk ke hidung, kita dapat menggunakan bantuan tangan sebagai media gayung atau bisa juga tanpa menggunakan bantuan tangan.

Namun sunnahnya adalah menggunakan tangan sebagai alat bantu. Sebab, seumpama hidung turun ke kulah untuk menyedot air, nanti akan mirip dengan hewan seperti kerbau, sapi dan sejenisnya. Ini perlu dihindari.

Sunnahnya lagi, Selain itu, gunakan tangan kiri saat mengambil air. Jika mampu, saat mengambil air dari pancuran atau kulah, ambillah dengan sekali ambil air. Sebagian masuk mulut. Sebagian lagi masuk hidung. Hal itu diulangi sebanyak tiga kali.

Hukum hirup air ke dalam hidung sebagaimana perintah Rasulullah dalam sebuah hadits, menurut madzhab Syafi’I, bukan menjadi wajib, tetapi sunnah. Sebab tidak ada petunjuk jika ada orang meninggalkan menghirup air ke hidung, lalu disuruh mengulanginya lagi. Ini menunjukkan bahwa menghisap air ke hidung itu tidak wajib.

Meski begitu, sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Bathal, ada sebagian pendapat ulama yang menyatakan istinsyâq hukumnya wajib.

Setelah orang menghirup air ke pangkal hidung, sebagai penyempuna, kemudian orang menyemprotkan air dari bagian depan kepala tersebut untuk kemudian dikeluarkan dengan dorongan semprotan yang cukup kuat.

Salah satu hikmahnya selain membuat hidung menjadi bersih adalah berfungsi untuk mengeluarkan setan bagi orang yang baru bangun dari tidur.

Sabda Rasulullah bersabda sebagaimana diceritakan oleh Abu Hurairah RA:

إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيَاشِيمِهِ 

Artinya “Jika salah satu dari kalian bangun dari tidurnya, maka keluarkan air dari pangkal hidung sebanyak tiga kali. Sungguh setan itu menginap pada masing-masing pangkal hidung seseorang,” (Muttafaq alaih).

Hadits di atas, setidaknya ulama terbagi pada dua pendapat. 

Pertama, orang yang pangkal hidungnya ada setan saat tidur sebagaimana yang diisyaratkan pada hadits di atas adalah orang yang sebelum tidurnya tidak membaca-bacaan doa terlebih dahulu.

Kalau baca doa, tidak akan ada setan numpang menginap di dalam tubuh. Maka bagi orang yang hidungnya dibuat menginap setan, supaya setan tersebut keluar, dengan cara mengisap air ke hidung, lalu menyemprotkannya kembali. Setan akan ikut keluar.

Ada ulama yang memandang lain. Orang yang sebelum tidur membaca doa semacam ayat kursi misalnya, hatinya tidak akan sampai kemasukan setan. Tapi setan hanya akan berhenti di pangkal hidung saat ia mencoba masuk ke dalam tubuh. Wallâhu a’lam. []

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar