Istana
Prawoto Pusat Kerajaan Demak?
Penulis
: Ali Romdhoni MA.
Penerbit
: Pustaka Compass
Cetakan
I : November 2018
Tebal
: 126 + xx
ISBN
: 978-602-52458-2-4
Peresensi
: Pemimpin redaksi Suaranahdliyin.com, anggota Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama
(ISNU) Kabupaten Kudus dan guru MA. NU. Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS)
Kudus
Belum
genap dua bulan, sebuah buku yang cukup menarik berjudul 'Istana Prawoto: Jejak
Pusat Kesultanan Demak' diterbitkan. Menarik, karena sang penulis, Ali Romdhoni,
tidak memakai tanda tanya (?) di belakang judul.
Ada
dua hal yang bisa dicermati dalam pemakaian judul yang tanpa tanda tanya (?)
itu. Pertama; sebagai penegas. Buku karya Wakil Rais Syuriyah PCINU Tiongkok
yang juga dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas) ini ''seakan
meyakini'' bahwa Istana Prawoto memang menjadi (salah satu) jejak pusat
Kesultanan Demak, tempo dulu.
Kedua,
klaim yang merangsang riset-riset lanjutan. Saya menduga, pemakaian judul dalam
buku ini tidak sekadar ingin ''mengklaim'' Istana Prawoto sebagai jejak pusat
Kesultanan Demak semata, melainkan hendak memancing penulis, akademisi dan
peneliti lain, untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait Istana Prawoto
itu.
Dengan
kata lain, bukan klaim, sebenarnya, yang ingin dimunculkan dalam buku mantan
jurnalis Surat Kabar Mahasiswa (SKM) AMANAT di IAIN (kini: UIN) Walisongo
Semarang itu, melainkan merangsang para pakar, akademisi, peneliti dan lainnya
untuk melakukan penelitian lain, mencari bukti-bukti baru, tentang Istana
Prawoto yang berada di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Tidak
mudah untuk menggali berbagai informasi dan data tentang Prawoto. Butuh
ketekunan untuk melakukan kajian literatur secara mendalam, juga cerita-cerita
lokal yang hidup (berkembang) di tengah masyarakat Prawoto. (hal. 7)
Dan
melalui penggalian data yang melelahkan itu, Ali Romdhoni sampai pada pembacaan
pada identitas Desa Prawoto, di mana menurut kepercayaan masyarakat setempat,
setiap tempat, memiliki sejarah dan cerita yang mengiringi ''kelahiran''
tempat-tempat di desa tersebut. (hal. 16)
Brentolo,
salah satunya. Oleh penulis buku ini, Brentolo diduga sebagai ''cikal bakal''
penyebutan dari ''Bintoro'', yang sangat terkait dengan kata ''Demak'' yang
kemudian dikenal sebagai ''Demak Bintoro''.
Wallahu
a'lam. Lepas dari apapun, kehadiran buku ''Istana Prawoto: Jejak Pusat
Kesultanan Demak'' ini sangat menarik, selain memberikan wacana baru terkait
jejak Kesultanan Demak, juga menginspirasi para pihak untuk melakukan
penelitian-penelitian lain. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar