Kisah Al-Kindi
Mengobati Pasiennya dengan Musik
Nama lengkapnya
Ya’qub bin Ishaq al-Sabbah al-Kindi (sekitar 800-866 M). Biasa dikenal
al-Kindi. Ia adalah salah satu ilmuwan Muslim yang ahli dalam multi disiplin
ilmu. Selain sebagai perintis dunia filosofi Arab, Al-Kindi juga seorang ahli
alkimia (pendahulu ilmu kimia), astronomi, matematika, fisika, dan
pengobatan.
Al-Kindi juga sangat
jago dalam bidang pemecah sandi (tulisan rahasia atau kliptogram), kaligrafi,
dan juga musik. Pengetahuan tentang bidang-bidang ilmu itu tidak hanya
dipraktikkan di dalam kehidupannya, tapi juga dituangkan di dalam karya tulis.
Tercatat, ada sekitar 200 hingga 270 kitab dan makalah –multi disiplin
pengetahuan- yang telah ditulis al-Kindi sepanjang hidupnya.
Pengetahuan al-Kindi
terhadap multi disiplin tersebut tidak hanya sebatas kulit saja. Ia menguasai
betul bidang-bidang ilmu tersebut secara mendalam dan detil. Sehingga
pemahamannya mencapai tingkat akademis tertinggi. Tidak lain, rasa ingin tahu
yang tak pernah terpuaskan dan pencarian terhadap pengetahuan lah yang membuat
al-Kindi menguasai berbagai disiplin ilmu tersebut.
Dengan pengetahuan
yang mendalam terhadap multi disiplin ilmu, al-Kindi mampu ‘mengintegrasikan’
dan ‘memautkan’ satu disiplin dengan yang lainnya. Misalnya memadukan
pengetahuannya di bidang pengobatan dan musik. Dikisahkan bahwa suatu ketika
al-Kindi pernah menyembuhkan pasiennya yang mengidap tetraplegia atau
quadriplegia –kelumpuhan yang disebabkann cidera atau penyakit yang menyebabkan
manusia tidak bisa bergerak- dengan musik.
Al-Kindi menggunakan
musik yang dikomposnya sendiri sebagai terapi untuk mengobati pasiennya yang
mengalami lumpuh total tersebut. Cerita tentang hal ini juga ditegaskan R Sound
dalam tulisannya The Arab Contribution to the Music of the Western World. Di
situ, Sound mengemukakan kalau al-Kindi sudah menggunakan musik yang
dikomposnya sebagai terapi pengobatan sejak abad ke-9 M.
Tony Abboud dalam
bukunya Al-Kindi: Perintis Dunia Filosofi Arab mengungkapkan kalau al-Kindi
membuat alat musik sendiri, mengembangkan teori musik sendiri, dan memainkannya
pun sendiri.
Tidak hanya itu,
al-Kindi juga memiliki teori tentang gelombang bunyi. Ia berteori kalau bunyi
dari musik menghasilkan gelombang di udara. Gelombang tersebut menyentuh
gendang telinga dan getaran pergerakan udara menyebabkan bunyi-bunyian. Suatu
hari nanti Sebagian besar ilmuwan membenarkannya teori gelombang bunyi al-Kindi
ini.
Al-Kindi berpendapat jika
sebuah musik memiliki komposisi nada dan frekuensi yang tepat, maka akan
tercipta harmoni sehingga enak didengar. Orang yang mendengarkannya pun menjadi
rileks dan tenang. Hal itu menjadikannya sebagai filsuf Muslim pertama yang
menjadikan musik sebagai terapi pengobatan.
“Al-Kindi merupakan
pemusik hebat yang sangat percaya kekuatan penyembuh dari musik,” kata Tony
Abboud.
Kecakapan dan
kompetensi al-Kindi dalam hal musik dan pengobatan tidak perlu diragukan lagi.
Dalam kitabnya Risalah Fi al-Luhun wa al-Naghmi misalnya, al-Kindi menjelaskan
secara detil dan cemerlang tentang komposisi melodi, acord, dan kecapi
-sekaligus cara memainkannya.
Dalam hal musik,
al-Kindi menulis beberapa kitab. Ada yang menyebut delapan dan yang lainnya
mengatakan 15 –namun hanya lima yang masih eksis. Diantaranya al-Kubra fi
al-Ta’lif (Mengenai Harmoni), Tartib an-Nagham al-Dallah ala Taba’i al-Ashkhas
al-Aliyah wa Tasyabuhal-Ta’lif (Mengenai Tata Nada yang Menunjukkan Sifat Benda
Langit dan Kemiripan Harmoni), dan al-Madkhal ila Sina’at al-Musiqi (Pengantar
Seni Musik).
Ada juga al-Iqa
(Keselarasan Bunyi), Khabar Ta’lif al-Alhan (Seni Penyusunan Melodi), Sina’at
al-Shi’r (Seni Syair), al-Za’ Khabariyyah fi al-Musiqa (Bagian-bagian
Pengetahuan Musik), al-Mukhtasar al-Musiqa fi Ta’lif al-Nagham wa Sina’at al-Ud
(Ikhtisar Musik Mengenai Komposisi Nada dan Pembuatan Gitar), dan Risalah
Fi al-Luhun wa al-Naghmi. Kata 'al-Musiq' dalam beberapa kitab al-Kindi
tersebut dipercaya sebagai asal usul dari kata ‘musik’ atau ‘music.’
Sementara itu,
al-Kindi juga menulis beberapa kitab mengenai pengobatan seperti al-A’rad
al-Hadithath minal-Balgham wa ‘Illah Mawt al-Fuja’ah (Mengenai Kejang Akibat
Lendir dan Penyebab Kematian Mendadak) dan Risalah Fi Ma’rifat Quwa al-Adwiya
al-Murakkaba yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin De Medicinarum
Compositarum Gradibus Investigandis Libellus (Penyelidikan atas Keampuhan
Campuran Obat), sebuah kitab yang membahas dosis obat-obatan. []
(A Muchlishon
Rochmat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar