Rabu, 15 Mei 2019

(Hikmah of the Day) Kisah Al-Kindi Mengobati Pasiennya dengan Musik


Kisah Al-Kindi Mengobati Pasiennya dengan Musik

Nama lengkapnya Ya’qub bin Ishaq al-Sabbah al-Kindi (sekitar 800-866 M). Biasa dikenal al-Kindi. Ia adalah salah satu ilmuwan Muslim yang ahli dalam multi disiplin ilmu. Selain sebagai perintis dunia filosofi Arab, Al-Kindi juga seorang ahli alkimia (pendahulu ilmu kimia), astronomi, matematika, fisika, dan pengobatan.  

Al-Kindi juga sangat jago dalam bidang pemecah sandi (tulisan rahasia atau kliptogram), kaligrafi, dan juga musik. Pengetahuan tentang bidang-bidang ilmu itu tidak hanya dipraktikkan di dalam kehidupannya, tapi juga dituangkan di dalam karya tulis. Tercatat, ada sekitar 200 hingga 270 kitab dan makalah –multi disiplin pengetahuan- yang telah ditulis al-Kindi sepanjang hidupnya. 

Pengetahuan al-Kindi terhadap multi disiplin tersebut tidak hanya sebatas kulit saja. Ia menguasai betul bidang-bidang ilmu tersebut secara mendalam dan detil. Sehingga pemahamannya mencapai tingkat akademis tertinggi. Tidak lain, rasa ingin tahu yang tak pernah terpuaskan dan pencarian terhadap pengetahuan lah yang membuat al-Kindi menguasai berbagai disiplin ilmu tersebut.   

Dengan pengetahuan yang mendalam terhadap multi disiplin ilmu, al-Kindi mampu ‘mengintegrasikan’ dan ‘memautkan’ satu disiplin dengan yang lainnya. Misalnya memadukan pengetahuannya di bidang pengobatan dan musik. Dikisahkan bahwa suatu ketika al-Kindi pernah menyembuhkan pasiennya yang mengidap tetraplegia atau quadriplegia –kelumpuhan yang disebabkann cidera atau penyakit yang menyebabkan manusia tidak bisa bergerak- dengan musik.

Al-Kindi menggunakan musik yang dikomposnya sendiri sebagai terapi untuk mengobati pasiennya yang mengalami lumpuh total tersebut. Cerita tentang hal ini juga ditegaskan R Sound dalam tulisannya The Arab Contribution to the Music of the Western World. Di situ, Sound mengemukakan kalau al-Kindi sudah menggunakan musik yang dikomposnya sebagai terapi pengobatan sejak abad ke-9 M.

Tony Abboud dalam bukunya Al-Kindi: Perintis Dunia Filosofi Arab mengungkapkan kalau al-Kindi membuat alat musik sendiri, mengembangkan teori musik sendiri, dan memainkannya pun sendiri. 

Tidak hanya itu, al-Kindi juga memiliki teori tentang gelombang bunyi. Ia berteori kalau bunyi dari musik menghasilkan gelombang di udara. Gelombang tersebut menyentuh gendang telinga dan getaran pergerakan udara menyebabkan bunyi-bunyian. Suatu hari nanti Sebagian besar ilmuwan membenarkannya teori gelombang bunyi al-Kindi ini.

Al-Kindi berpendapat jika sebuah musik memiliki komposisi nada dan frekuensi yang tepat, maka akan tercipta harmoni sehingga enak didengar. Orang yang mendengarkannya pun menjadi rileks dan tenang. Hal itu menjadikannya sebagai filsuf Muslim pertama yang menjadikan musik sebagai terapi pengobatan.

“Al-Kindi merupakan pemusik hebat yang sangat percaya kekuatan penyembuh dari musik,” kata Tony Abboud.

Kecakapan dan kompetensi al-Kindi dalam hal musik dan pengobatan tidak perlu diragukan lagi. Dalam kitabnya Risalah Fi al-Luhun wa al-Naghmi misalnya, al-Kindi menjelaskan secara detil dan cemerlang tentang komposisi melodi, acord, dan kecapi -sekaligus cara memainkannya. 

Dalam hal musik, al-Kindi menulis beberapa kitab. Ada yang menyebut delapan dan yang lainnya mengatakan 15 –namun hanya lima yang masih eksis. Diantaranya al-Kubra fi al-Ta’lif (Mengenai Harmoni), Tartib an-Nagham al-Dallah ala Taba’i al-Ashkhas al-Aliyah wa Tasyabuhal-Ta’lif (Mengenai Tata Nada yang Menunjukkan Sifat Benda Langit dan Kemiripan Harmoni), dan al-Madkhal ila Sina’at al-Musiqi (Pengantar Seni Musik).

Ada juga al-Iqa (Keselarasan Bunyi), Khabar Ta’lif al-Alhan (Seni Penyusunan Melodi), Sina’at al-Shi’r (Seni Syair), al-Za’ Khabariyyah fi al-Musiqa (Bagian-bagian Pengetahuan Musik), al-Mukhtasar al-Musiqa fi Ta’lif al-Nagham wa Sina’at al-Ud (Ikhtisar Musik Mengenai Komposisi Nada dan Pembuatan Gitar), dan Risalah Fi al-Luhun wa al-Naghmi. Kata 'al-Musiq' dalam beberapa kitab al-Kindi tersebut dipercaya sebagai asal usul dari kata ‘musik’ atau ‘music.’

Sementara itu, al-Kindi juga menulis beberapa kitab mengenai pengobatan seperti al-A’rad al-Hadithath minal-Balgham wa ‘Illah Mawt al-Fuja’ah (Mengenai Kejang Akibat Lendir dan Penyebab Kematian Mendadak) dan Risalah Fi Ma’rifat Quwa al-Adwiya al-Murakkaba yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin De Medicinarum Compositarum Gradibus Investigandis Libellus (Penyelidikan atas Keampuhan Campuran Obat), sebuah kitab yang membahas dosis obat-obatan. []

(A Muchlishon Rochmat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar