Mengapa
Ramadhan yang Dijadikan Bulan Wajib Puasa?
Puasa Ramadhan mulai
diwajibkan kepada umat Islam pada hari Senin, 2 Sya’ban tahun ke-2 Hijriyah.
Lalu yang menjadi pertanyaan adalah mengapa bulan Ramadhan yang dijadikan bulan
wajib puasa bagi umat Islam? Mengapa bukan bulan lainnnya seperti Muharram,
Rajab, atau Sya’ban misalnya?
Dihimpun dari
beberapa sumber, setidaknya ada beberapa alasan atau sebab mengapa puasa wajib
umat Islam ada di bulan Ramadhan. Pertama, bulan diturukannya Al-Qur’an
(nuzulul Qur’an). Para ulama berpendapat bahwa Al-Qur’an -kitab suci umat
Islam- diturunkan Allah pada tanggal 17 Ramadhan. Hal ini sesuai dengan QS.
Al-Baqarah 183-185, dimana orang beriman diwajibkan berpuasa pada hari-hari
yang ditentukan atau Ramadhan.
Selain Al-Qur’an,
kitab-kitab agama samawi lainnya seperti Taurat, Zabur, dan Injil juga
diturunkan pada bulan Ramadhan. Maka tidak mengherankan jika sebagian ulama
menyimpulkan bahwa alasan diwajibkannya puasa di bulan Ramadhan adalah karena
Al-Qur’an diturunkan pada bulan kesembilan dari kalender Hijriyah itu.
Kedua, malam
kemuliaan (lailatul qadar). Pada bulan Ramadhan pula Allah menurunkan lailatul
qadar, satu malam dimana beribadah satu kali pada malam itu lebih baik
dari beribadah seribu bulan. Al-Qadr adalah surat Al-Qur’an yang menjelaskan
cukup gamblang mengenai malam seribu bulan ini.
Ketiga, umat Islam
memenangkan perang Badar. Merujuk buku Perang Muhammad: Kisah Perjuangan dan
Pertempuran Rasulullah, pada malam Jumat 17 Ramadhan 2 Hijriyah Nabi Muhammad
menyiapkan tentaranya untuk pertempuran Badar esok harinya. Saat itu, jumlah
pasukan Muslim hanya sekitar 300 orang, sementara pasukan musuh mencapai seribu
orang dengan peralatan lengkap. Namun demikian dengan pertolongan Allah,
pasukan Muslim bisa mengalahkan musuhnya meski jumlah dan senjatanya tidak
sebanding.
Perang Badar menjadi
penentu dakwah Islam ke depannya. Ada yang berpendapat, jika umat Islam pada
saat itu kalah maka kita tidak akan mendapati sejarah peradaban dan penyebaran
Islam seperti saat ini.
Keempat, pembebasan
kota Makkah (fathu Makkah). Fathu Makkah terjadi pada 10 Ramadhan abad ke-8
Hijriyah. Peristiwa ini menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam
peradaban Islam, dimana 15 ribu pasukan umat Islam dari Madinah menaklukkan
Makkah tanpa peperangan dan pertumpahan darah.
Proses penaklukkan
yang damai menyebabkan penduduk Makkah banyak yang masuk Islam. Bahkan,
elit-elit musuh Islam seperti Abu Sufyan, Ikrimah bin Abu Jahal, dan lainnya
juga menyatakan diri memeluk agama Islam.
Yang tidak kalah
menarik, dalam penaklukkan itu Nabi Muhammad dan sahabatnya menghancurkan
berhala-berhala yang ada di seluruh penjuru kota Makkah. Bahkan dalam buku
Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, Nabi Muhammad
memerintahkan semua penduduk Makkah yang memiliki berhala untuk
menghancurkannya.
Kelima, induk bulan.
Ramadhan adalah induk atau kepala dari bulan-bulan lainnya. Hal ini sesuai
dengan hadist Nabi Muhammad: Telah tiba bulan Ramadhan sebagai induk
bulan-bulan lainnya (sayyidus syuhur), dengan membawa berkah maka ucapkanlah
“selamat datang” sebagaimana kepada orang-orang yang mengunjungi kita dalam
kerinduan.
Ramadhan merupakan
bulan yang istimewa dan terhormat. Sejak dulu, Allah memuliakan bulan Ramadhan,
terutama dengan menurunkan kitab-kitab suci-Nya kepada para utusannya. Di
samping itu, mengutip buku Puasa pada Umat-umat Dulu dan Sekarang, umat Yahudi
berpuasa pada bulan Ramadhan untuk menghormati turunnya kitab Taurat. Begitu
pun umat Nasrani. Dulu mereka berpuasa selama satu bulan penuh pada
Ramadhan.
Terlepas dari itu
semua, hanya Allah lah yang paling mengetahui secara jelas tentang alasan dan
sebab mengapa puasa wajib bagi umat Islam jatuh pada bulan Ramadhan. Waallahu
‘alam bissawab. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar