Kisah Panglima Perang
yang Dipecat
Khalid bin Walid
(585–642) adalah seorang panglima perang pasukan Islam yang sangat dikenal
dalam memori sejarah umat Islam di sluruh dunia. Di bawah kepemimpinannya,
pasukan Islam mengalami kemenangan-kemenangan yang gemilang.
Panglima yang dikenal
sebagai pedang Allah ini adalah sahabat Nabi Muhammad yang diangkat
menjadi panglima ketika Khalifah Abu Bakar. Hampir semua tentara Muslim gembira
dengan penunjukan itu. Selama ini memang Khalid bin Walid adalah seorang
pemimpin di lapangan yang tepat. Sejak kecil, Khalid dikenal sebagai seorang
yang keras.
Padahal ia dibesarkan
dari sebuah keluarga yang kaya. Sejak usia dini, ia menceburkan dirinya ke
dalam seni peperangan dan seni bela diri. Malah mempelajari keahlian
mengendarai kuda, memainkan pedang dan memanah.
Dia juga mencurahkan
perhatiannya ke dalam hal memimpin angkatan perang. Bakat-bakatnya yang asli,
ditambah dengan latihan yang keras, telah membina Khalid menjadi seorang yang
luar biasa. Kemahiran dan keberaniannya mengagumkan setiap orang. Hanya Khalid
bin Walid lah seorang yang pernah memporak-porandakan pasukan kaum muslimin,
semasa ia masih belum memeluk Islam dalam perang Uhud.
Pada masa Abu Bakar,
Khalid mendapat yang membawahi pasukan sebanyak 46.000 orang tersebut harus
menghadapi 240.000 tentara Bizantium. Peristiwa tersebut dikenal sebagai perang
Yarmuk. Dan umat Islam memenangkannya.
Di tengah
berkecamuknya pertempuran ini, Khalid bin walid mendapat surat yang
memberitahukan bahwa Abu Bakar Shiddiq telah wafat. Khalifah digantikan sahabat
Umar bin Khatab. Surat itu juga menyatakan pemecatan Khalid bin Walid sebagai
komandan pasukan sebagai penggantinya adalah Abu Ubaidah.
Berita ini
dirahasiakan Khalid bin Walid supaya tidak terjadi goncangan di kalangan
pasukan umat Islam. []
Sumber: Sirah
Nabawiyah, Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buthy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar