Oleh: Muhamad Kurtubi
Artinya: “Tidaklah sia-sia Tuhan
menciptakan segala sesuatu” (Al Qur’an)
Benarkah syetan itu bermanfaat bagi manusia; bukankah Tuhan menciptakan syetan sebagai musuh yang
nyata; dan bukankah Tuhan memerintahkan manusia agar menjauhinya;
Sebab pekerjaan syetan adalah menggoda manusia secaraa profesional. Termasuk ngeblog inipun diharamkan karena sytenkah?
Hampir 24 jam mereka
terus-menerus merongrong manusia termasuk aktivitas dakwah agar melupakan Tuhan dan berusaha
membuat kegelapan di dalam hatinya. Pekerjan syetan baru berhenti manakala
manusia telah meninggalkan dunia sebab mereka memiliki cita-cita yang kuat
yaitu mencari teman sebanyak-banyaknya di neraka dari golongan jin dan manusia.
Lalu apakah sisi manfaat dari syetan.
Kita mengetahui bahwa kedudukan
manusia akan meningkat derajatnya (maqamnya) semata-mata karena mampu melewati
rintangan hawa nafsu dan godaan syetan. Sebaliknya, manusia pun bisa menduduki
derajat yang paling rendah bahkan lebih rendah daripada binatang dengan sebab
syetan.
Singkatnya, keberadaan syetan
boleh jadi harus disyukuri bagi orang-orang yang menuju Tuhan. Sebab tanpa
gangguan dan godaan mereka manusia tidak akan meningkat derajatnya di sisi
Tuhan sebagaimana kedudukan para malaikat di sisi Tuhan tidak naik dan turun
derajatnya sebab golongan malaikat tidak digoda oleh syetan.
Memahami Karakter Syetan
Syetan mestinya harus dipahami karakter dan tipologinya, sebab dalam teori berperang Tsun Tsu (Ahli Strategi perang Kaisar China masa lalu yang teorinya terkenal dan dipakai untuk bisins, politik dll hingga saat ini). Dalam teorinnya, mensyaratkan bahwa bila mau bertempur mutlak harus memahami karakter musuhnya sebelum bertempur.
Tanpa memahami karakternya, sulit
sekali mengatasi medan pertempuran. Karena syetan menurut Tuhan adalah musuh
yang nyata bagi manusia, selayaknya kita mesti memahami betul karakter syetan
agar kita mampu memenangkan medan pertempuran. Seperti ditulis berita, ada yang mampu
menahan godaan ada yang tidak kuat.
Dalam kitab Nuzhatul Majalis,
pengarang kitab mengutip pendapat Imam Fakhrurrozi tentang karakter syetan dan liku-likunya.
Ada tiga pintu di mana syetan berusaha menembusnya: Syahwat, Marah dan Hawa.
1. SYAHWAT
Syetan mampu menembus sistem pertahanan manusia melalui pintu syahwat. Seolah-olah syetan paham betul bahwa syahwat manusia mampu memproduksi output yang dahsyat yaitu sifat Dholimu linafsih (kekuatan merusak diri sendiri). Mirip virus yang masuk ke dalam program komputer, syetan yang berupa virus ini mampu merusak program dan dengan sendirinya komputer menjadi telmi (telat mikir) bahkan mampu menghancurkan data-data penting.
2. MARAH
Bila pintu pertama sudah berhasil dilumpuphkan, syetan berusaha memasuki pintu lapisan kedua yaitu marah (ghodob). Di sini syetan membutuhkan mediator (perantara) untuk menduplikasi (memfoto kopi) sifat daya perusak itu melalui marah. Sebab sifat marah ini mampu menghasilkan kekuatan Doholimu lighoirih (kekuatan merusak orang lain).
Ini pun hampir mirip virus yang
sudah masuk ke system komputer, bila berhasil melumpuhkan satu komputer, dia
akan menduplikasikan dirinya kepada komputer lain. Sehingga apabila ada komputer
yang tersambung dengan komputer yang ada virusnya dipastikan akan ketulararn
begitu seterusnya ibarat reaksi fusi. Reaksi yang bermula
dari satu dan bersinergi sehingga menjadi berlipat-lipat seperti bola salju.
3. HAWA
3. HAWA
Maksudnya bukan wanita yang bisa dikenal 12 langkah. Tapi hawa ini adalah lapisan pintu ketiga apabila berhasil memasuki pintu pertama dan kedua. Syetan membutuhkan kekuatan hawa karena kekuatan ini mampu memprouksi suatu karakter yang mampu melawan Yang Maha Menciptakan (kufur/syirik). Dan kufur ini adalah senjata ampuh untuk melumpuhkan manusia. Kufur dalam bahasa kita disebut tertutup.
Sifat ini mampu menutupi hati
untuk menerima sinar dari Tuhan, Rasul dan petunjuk agama lainnya. Jadi
dipastikan bila manusia memiliki daya kufur (menutup), dan hatinya telah gelap,
maka syetan dengan leluasa hidup dengan tenang di hati manusia yang telah gelap-gulita
ini.
Usaha syetan berikutnya adalah
menutup rapat-rapat jangan sampai ada sinar masuk ke dalam hatinya sekecil
apapun. Mulai jiwanya dipengaruhi, hingga tubuhnya pun digerogoti sedikit-demi sedikit
atau sekaligus.
Sebab bila ada sinar memancar sedikit saja niscaya akan nampak isi dalam hati
manusia meskipun samar-samar. Ini tidak dikehendaki oleh syetan. Dengan
kegelapan ini syetan dengan leluasa berdugem-ria dan mengendalikan manusia
robot yang remote controlnya dipegang syetan. []
Muhamad Kurtubi,
Santri Pondok Pesantren Buntet – Cirebon, lulusan MANU 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar