5 Langkah Gagalkan Godaan Setan
Pertama, membuat kurus setan dengan
memperbanyak dzikir kepada Allah swt. Kedua, menghindari tempat-tempat maksiat.
Ketiga, sadarlah bahwa setan suka cuci tangan. Keempat, ketahuilah setan itu
mencari teman. Kelima, Janganlah terlalu banyak makan. Itulah lima langkah
kongkrit ajaran al-Ghazali dalam upaya mematahkan usaha setan menggoda insan.
ان
الحمد لله الذى أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله. أرسله بشيرا
ونذيرا وداعيا الى الله باذنه وسراجا منيرا. أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك
له. شهادة اعدها للقائه ذخرأ. واشهد ان محمدا عبده و رسوله. ارفع البرية قدرا.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه وسلم تسليما كثيرا. أما بعد.
فياأيها الناس اتقوالله حق تقاته ولاتموتن الا وأنتم مسلمون.
Alhamdulillah, hari Jum’at ini kita masih
diberi kemampuan oleh Allah Yang Mang Maha Kuasa untuk menjalankan salah satu
perintahnya melaksanakan jama’ah shalat Jum’ah. Walaupun sebenarnya kita mafhum
bersama bahwa keberhasilan kita menjalankan perintahnya merupakan bukti
pemberian rahmat dariNya. Oleh karena itu sudah selayaknya kalau kita saling
berwasiat untuk menjaga dan meningkatkan ketaqwaan kita bersama. karena hanya
dengan taqwalah kita dapat mendekatkan diri kepadanya sekaligus menjadikannya
pelindung tunggal dari godaan setan yang terkutuk.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ululmiddin
pernah berkata bahwa diantara hal yang harus dimengerti oleh seorang hamba
adalah mengetahui tipu daya setan dan godaannya. Sesungguhnya pemahaman ini
fardhu ain adanya. Hanya saja kebanyakan manusia tidak mau mengerti dan lebih
suka disibukkan oleh pengetahuan-pengetahuan yang menjebak dirinya sendiri masuk
ke dalam kubangan setan.
Oleh karena begitu akutnya tipu daya setan,
maka seorang hamba harus mengerti berbagai kiat mematahkan bujuk rayu setan.
Hal ini berfungsi untuk menyelamatkan dirinya dari para setan yang terkutuk.
Terkutuk karena godaan dan rayuan itu dihembuskan oleh setan bersama dengan
hembusan nafas manusia. Sehingga Al-Hasan suatu ketika pernah ditanya oleh Abu
Said “apakah setan itu tidur?”. Al-Hasanpun menjawa “jika setan itu tidur,
pasti kita bisa istirahat”. Sayangnya setan tidak mengenal sekat ruang dan
waktu. begitu juga godaan-godaan mereka yang mengalir bersama arus dalam darah
seorang hamba.
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Namun, manusia sebagai makhluk yang sempurna
yang dibekali Allah dengan kemampuan bernalar harus memiliki kemauan untuk
mngalahkan setan. Dan oleh karenanya Al-Ghazalai dengan jelas menerangkan lima
kiat mematahkan godaan setan. Pertama, membuat kurus setan dengan memperbanyak
dzikir kepada Allah swt. Rasulullah saw pernah bersabda:
إن
المؤمن ينضى شيطانه كما ينضى أحدكم بعيره فى سفره
Sesungguhnya orang mukmin itu membuat kurus
setannya, sebagaimana seseorang diantara kamu membuat kurus ontanya dalam
perjalanan.
Jika sebuah binatang liar telah dikuruskan
pastilah ia akan mudah diatur dan menjadi penurut. Karena ketergantungan kepada
majikannya. Begitu juga setan, jika seorang hamba telah bisa menguasai setan
dengan tidak serta merta memenuhi keinginannya, pastilah setan akan kurus
badannya.
Kedua, janganlah seorang hamba mendekatkkan
dirinya kepada tempat-tempat kemaksiatan dan orang-orang mungkar. Sungguh hal
itu memperkuat daya pikat setan membujuk manusia. Rasulullah secara legoris
menyatakan:
من
حام حول الحمى يوشك أن يقع فيه
Baran siapa berputar-putar di sekitar tempat
larangan, maka besar kemungkinan ia akan terjerembab ke dalamnya.
Demikianlah Jama’ah yang Berbahagia
Dua langkah pertama mencoba membikin setan
tidak nyaman menggoda kita dengan harapan setan akan segera bosan dan kecewa
karena keteguhan kita. Meskipun keduanya bukan hal yang mudah tetapi harus
terus dicoba.
Ketiga, hendaknya seorang hamba selalu sadar
bahwa sesungguhnya tujuan setan menggoda hanyalah ingin menjerumuskan kita
kelembah kenistaan dan kemadharatan abadi. Tidak ada godaan setan yang membawa
pada kemanfaatan. Sesungguhnya setan berbuat demikian karena setan ahli cuci
tangan. Ibarat penjegal yang merasa puas jika korbannya jatuh tersungkur dan
dia terkekeh dengan bangganya. Dalam surat al-Hasyr ayat 16 Allah menerangkan:
…إِذْ قَالَ
لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ …
…ketika dia berkata kepada manusia:
"Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia
berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu…
Para Hadirin Rahimakumullah
Kemudian keempat, seorang hamba harus selalu
ingat bahwa selain berusaha cuci tangan, setan juga bersifat pengecut. Ia
menginginkan banyak teman dalam kesesatannya. Semakin banyak teman yang
menemani dirinya dalam kesesatan ia akan semakin puas. Karena sesungguhnya
neraka sair itu sungguh luasnya. Dan karenanya setan menginginkan kawan untuk
mengisinya. Demikian keterangan al’A’raf 16-17 menerangkan
قَالَ
فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ
لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ
وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ -
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah
menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari
jalan Engkau yang lurus,
kemudian saya akan mendatangi mereka dari
muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Dan terakhir, kelima guna mendukung keempat
kiat tersebut seorang hamba harus senantiasa dalam kondisi lapar. Karena
kondisi lapar akan mempermudah seorang hamba dalam mengingat Allah swt.
إن
الشيطان يجرى من ابن أدم مجرى الدم فضيقوا مجاريه بالجوع
Innas syaithana yajri min ibni adam majrad
dammi, fadhayyiqu majariyahu bilju’i
Sesungguhnya setan itu berjalan pada manusia
di tempat jalannya darah. Maka persempitlah jalannya itu dengan mengosongkan
perut.
Demikianlah khotbah jum’ah kali ini. Semoga
bermanfaat bagi kita semua.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا
ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ
وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ
ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ
اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا
اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar