KHOTBAH JUMAT
Harta dan Kewajiban yang Ada Padanya
Dalam shahih muslim dijelaskan ‘hati seorang
yang tua akan selalu merasa muda karena kecintaannya kepada dunia’. Rasulullah
Saw bersabda “andaikan anak keturunan Adam mempunyai dua lembah harta, tentu
dia masih menginginkan lembah yang ketiga. Padahal yang memenuhi perut
keturunan anak Adam hanyalah tanah belaka” (HR.Muslim).
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله.اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أما بعد. فياعباد الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون, اتقو الله حق تقاته ولاتموتن ألا وأنتم مسلمون
Jama’ah Jum’ah yang Berbahagia
Manusia,kerap kali terlena dan ternina
bobokan oleh kehidupan dunia. Api rayuannya yang sangat dahsyat,telah banyak
menjerat penduduk dunia tanpa peduli siapa, di mana dan bagaimana seseorang
harus terperangkap dalam jaring fatamorgana. Yang jelas, dunia selalu tersenyum,
melihat dan menyaksikan yang lupa dan melupakan akan kehidupan
lain.Walhasil,penduduk dunia ini lupa dan terlena,yang mereka kejar hanyalah
dunia beserta isinya. Otak mereka sudah dipenuhi dengan 5 huruf,yakni HARTA.
Zaman sekarang,dan bahkan dari dulu, segala
sesuatu diukur dengan uang, keberhasilan seseorang diukur dengan uang,
kesuksesan seseorang diukur dengan uang, bahkan kebaikan seseorang juga diukur
dengan uang. Harta menjadi tolak ukur dari segala-galanya, kesopanan secara
sepontan bisa muncul karena uang, sebaliknya kejujuran bisa pudar juga karena
uang. Ironisnya, saudara kandung bisa lupa kalau keduanya terlahir dari rahim
yang sama, juga karena uang. Seorang haji juga melupakan tetesan air mata
taubatnya di baitullahjuga disebabkan uang. Para penerima amanah juga lupa
dengan sumpahnya di bawah naungan Al-Quran, juga karena uang. Bahkan Allahpun
ditipu juga karena uang. Na’uzubillah
Dalam shahih muslim dijelaskan ‘hati seorang
yang tua akan selalu merasa muda karena kecintaannya kepada dunia’. Manusia
tidak pernah puas dengan apa yang ada, maunya bertambah terus, terus, terus dan
terus mencari. Hal ini sudah tergambar jauh sebelum glamoritas bermunculan
seperti sekarang ini. Rasulullah Saw bersabda “andaikan anak keturunan Adam
mempunyai dua lembah harta,tentu dia masih menginginkan lembah yang ketiga.
Padahal yang memenuhi perut keturunan anak Adam hanyalah tanah belaka”
(HR.Muslim)
Hadirin yang berbahagia
Sayangnya, setelah uang itu diraup dan
dikumpulkan, mereka lupa bahwa ada kewajiban yang mesti dikeluarkan, yaitu
zakat. Zakat tidak hanya dengan 2,5 kg beras atau uang sejumlah 12.000 rupiah.
Tetapi ada zakat lain, yaitu zakat mal (zakat harta), zakat profesi, zakat
perusahaan, zakat perniagaan dan lain sebagainya.
Ketika kewajiban itu tiba, maka yang ada
adalah keengganan mengeluarkannya. Banyak alasan yang kemudian dimunculkan,
mulai ketidaktahunan dengan bagaimana cara menghitungnya, kepada siapa harus
disalurkan, apa saja yang harus dikenakan zakat, dan lain sebagainya.
Padahal sudah jelas-jelas dalam banyak firman
suci-Nya Allah berfirman, di antaranya surat At-Taubah : 103;
خُذْ
مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ
عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka,dengan zakat itu kamu membersihkan [mereka dari kekikiran dan cinta yang
berlebih-lebihan kepada harta benda]dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk
mereka.Sesungguhnya doa kamu itu(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.dan
Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
Di lain ayat juga disebutkan:
وَفِي
أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk
orang miskin yang meminta meminta dan orang miskin yang tidak mendapat
bagian[maksudnyaa yang tidak meminta-minta. (Qs,Az-Dzariyat:19)
Kedua ayat di atas, secara tegas dan jelas
menyatakan bahwa ada hak fakir miskin/kaum dhua’fa di dalam harta orang-orang
kaya atau muzakki. Bahkan pada ayat surat At-Taubah tadi Allah Swt nyatakan
dengan kalimat ‘amr (perintah) ‘ambillah’, maka hukumnya wajib. Dalam
terminologi fikih,wajib diartikan.
يثاب
على فعله ويعاقب على تركه
Dikerjakan mendapat pahala dan jika
ditinggalkan/tidak dikerjakan mendapat dosa’. Maka, tidak ada alasan bagi
mereka yang diberikan kelebihan harta, untuk tidak mengeluarkan zakatnya.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah
Dalam riwayat Imam Bukhari dijelaskan, bahwa
harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, kelak di akirat akan berubah menjadi
ular bermata satu. Ular itu melilit leher tuannya seraya berkata’aku adalah
hartamu ’aku adalah uangmu yang haknya tidak engkau berikan kepada mereka yang
berhak menerimanya’.
Entah apa sebabnya, sudah puluhan ayat dan
hadits disampaikan oleh para muballihg, para ustad, para penceramah atau
mungkin sudah membacanya sendiri dari kitab tafsir maupun hadits, Namun manusia
tetap enggan melakukannya, tetap berat mengeluarkan zakatnya dan tetap tidak
mau tahu akan kewajibannya. Kesemuanya ini sudah menjadi fenomena rakyat
Indonesia. Dan ini menjadi bagian dari tanggung jawab kita bersama.
Kalaulah ada undang-undan yang membolehkan
’memerangi’ orang-orang kaya yang enggan mengeluarkan zakatnya, sebagaimana
yang terjadi pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar As-Siddiq, niscaya tidak
akan ada orang kaya/mampu/berprofesi enggan membayarkan zakatnya,karena takut
diperangi.
Saudara-saudara...kenapa semuanya terjadi!
Jawabannya sederhana,mereka terkena penyakit حب الدنيا وكره الموت , senang kepada dunia dan benci akan kematian’ akibatnya hati
mereka tertutup dengan hidayah Allah.Yang ada hanyalah keuntungan dan
keuntungan. Sementara jika berzakat, yang nampak hanyalah kerugian, rugi karena
harus mengeluarkan sebagian hartanya. Padahal hanya2,5%nya saja. Artinya, hati
mereka sudah berkarat dan berkerak. Padahal jelas, bahwa setelah ayat perintah
berzakat خذ من أموالهم ada lanjutan lagi berupa
janji Allah, yakni membersihkan harta dan jiwa mereka تطهرهم
وتزكيهم بها juga akan mebuat hati mereka tentram. Subhanallah, tidak ada
yang lebih diinginkan oleh seorang hamba Allah, kecuali ketentraman hati dan
jiwanya. Maka jangan heran, kalau ada orang miskin yang nampak tenang, senang
dan menang. Sementara orang kaya terlihat resah dan gelisah.
Sebagai akhir dari khutbah ini, khatib
mengajak jamaah sekalian, untuk sama-sama memahami filosofi seorang tukang
parkir. Ketika ada mobil mampir di arena parkirannya, ia sangat senang dan
gembira, karena ada rezeki yang menghampirinya, mulai dari satu mobil, kemudian
dua dan seterusnya. Bahkan tak jarang mereka bisa mengendarai segala jenis
mobil yang menitip di wilayah parkirannya. Akan tetapi, ia hanya bisa memandang
dan menjaganya, atau sekedar menghantarkan atau memidahkannya, tidak lebih dari
itu. Kemudian, ketika si tuan mobil mengambil mobilnya, dengan iklas si tukang
parkir mempersilahkannya, karena memang mobil itu bukan miliknya.
Saudaraku...,ketika kita menyadari bahwa
harta benda adalah titipan Allah, niscaya keengganan untuk berzakat akan
tertepis dengan sedirinya. Sudah banyak bukti, kalau Allah menginginkan kembali
hartaNya dari seorang hamba, Ia hanya berkata kun fayakun. Mudah-mudahan, Allah
Swt selalu meberikan kasih sayang-Nya kepada kia semua. Amin ya rabbal ‘alamin.
هدانا
الله واياكم أجمعين, أقول قول هذا وأستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين
والمسلمات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
Khutbah II
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ
وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ
ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ
اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا
اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Sumber: Kumpulan Khutbah Zakat, Dirjend
BIMAS, Direktorat Pemberdayaan Zakat, Kementerian Agama RI 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar