Kiat Menanggulangi
Kecanduan Narkoba Secara Spiritual
Oleh: H. Tb. Ahmad Rifqi Chowas
Dalam pandangan hukum Islam,
pada awalnya, jenis narkoba seperti ecstasy, putaw, shabu-shabu, morphin, dan
semacamnya belum dikenal, kecuali hanya istilah hasyisy. Oleh karena itu,
yang banyak diperbincangkan seputar hukumnya adalah mengenai hasyisy, kalau
hasyisy dihukumkan haram, maka ecstasy, shabu-shabu, putaw, morphin, dan
yang semacamnya juga haram, karena benda-benda tersebut merupakan bagian atau
sama dengan narkotika.
Namun, lebih lanjut dalam
istilah fiqih kontemporer dikenal dengan istilah “al mukhaddirat” yang
berarti narkotika, (Inggris: narcotics). Menurut Syekh Wahbah al-Zuhaili
Narkoba adalah segala sesuatu yang membahayakan tubuh dan akal (kullu maa
yadhurru al-jism wa al-‘aql).
Syekh Nashr bin Muhammad bin
Ibrahim as-Samarqandy dalam kitab “Tanbiihul Ghafilin” menjelaskan,
paling tidak ada 10 keburukan Narkoba antara lain: seperti orang gila dan
menjadi bahan ketawaan anak-anak; menghabiskan harta dan menghancurkan akal;
memicu permusuhan antara saudara dan teman sendiri; dan menghalangi seseorang
mengingat Allah dan mendirikan shalat.
Bahaya narkoba bagi kesehatan
memang banyak sekali, berbagai penyakit dan kecanduan serta disfungsi berbagai
organ tubuh yang mematikan siap mengintai. Antara lain narkoba merusak fungsi
otak; merusak fungsi hati; berbahaya bagi paru-paru, jantung dan alat
reproduksi; serta dapat merusak fungsi syaraf.
Cara Menghindari Narkoba
Beberapa tips yang bisa
digunakan untuk menghindari narkoba seperti dikutip dari Humas Polda Metro Jaya
:
Jangan pernah mencobanya,
walaupun untuk iseng atau untuk alasan lain, kecuali perintah dokter/alasan
medis.
Kuatkan iman, mantapkan
pribadi, pakailah rasio (pemikiran, pertimbangan) lebih banyak dari pada emosi.
Jangan menghindar dari problem,
tetapi hadapi dan atasi persoalan sampai tuntas, bila tak mampu konsultasi pada
ahli.
Pilihlah pergaulan yang aman
jangan yang berbahaya.
Pilih kegiatan yang sehat, tak
merugikan diri sendiri ataupun orang lain, ikutilah klub olah raga, organisasi
sosial. Lakukan hobi bersama teman dan keluarga.
Gunakan waktu dan tempat yang
aman, jangan keluyuran malam-malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke,
piknik, makan bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama
keluarga.
Selalu berusaha menjadi pribadi
yang baik, bertindak positif, bertanggungjawab, jadilah figure/sosok yang
diteladani.
Berusahalah “saling mendengar”,
saling mengingatkan dan saling memaafkan agar semakin mendewasakan pribadi
masing-masing.
Buatlah keluarga, rumah tangga,
menjadi tempat yang paling menyenangkan, paling menenangkan sehingga membuat
“betah” tinggal bersama “sahabat”.
Selalu ingatkan, bahwa ancaman
hukuman untuk penyalah guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah
Lembaga Pemasyarakatan.
Ingatkan bahwa Narkoba akan
merusak kerja otak, susunan syaraf pusat, merusak ginjal, lever dan sebagainya.
Lebih baik mencegah daripada
harus mengobatinya. Karena untuk proses pengobatan dan penyembuhan tidaklah
mudah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Penanggulangan Kecanduan
Narkoba Secara Spiritual
1. Muraqabah
Muraqabah berarti kewaspadaan
konteplatif dan perenungan kontenplatif. Jadi muraqabah adalah konsetrasi
penuh, waspada, dengan segenap kekuatan jiwa, pikiran dan imajinasi serta
pemerikasaan yang denganya sang hamba dapat mengawasi dirinya sendiri dengan
cermat. Dalam muraqabah manusia akan selalu merasa dimanapun dia berada maka
dia akan selalu merasakan kehadiran Allah.
Dengan begitu melalui jalan
muraqabah maka pecandu dapat disembuhka, karena dalam muraqabah pecandu dapat
dibimbing untuk melakukan kontemplasi, sehingga dia dapat brkonsentrasi penuh
untuk melakukan pemeriksaan terhadap dirinya dan apa yang dilakukannya. Dengan
dibimbing mengunakan cara muraqabah ini maka pecandu akan dapat dipastikan
secara beragsur-angsur akan dapat disembuhkan, karena dia dapat mengawasi
dirinya. Karena pecandu selalu merasakan kehadiran Allah, maka ia akan selalu
merasa bersalah atas dosa yang telah ia lakukan, sehingga ada keinginan untuk
meninggalkan. Dari perasaannya ini dia akan semakin kuat keinginanya untuk
sembuh.
2. Muhasabah
Muhasabah merupakan kata Arab
yang berasal dari suatu akar yang mencakup konsep-konsep, sperti menata,
perhitungan, mengundang untuk melakukan perhitungan, mengenapkan dan menetapkan
seseorang untuk bertangung jawab. Jadi Muhasabah dapat juga diartikan sbagai
menghitung, tata buku, dan dalam teologi dan tasawuf disebut sebagai
pemeriksaan kesadaran. Implementasi muhasabah adalah tobat kepada Allah, tobat
didahului oleh muhasabah.
Dengan jalan muhasabah maka
pecandu akan dapat disembuhkan, karena dalam muhasabah ini pecandu akan
dibimbing bagaimana cara memunculkan kesadarnya dalam dirinya bahwa apa yang
dia lakukan yaitu menggunakan narkoba adalah suatu kesalahan besar. Dengan
munculnya kesadaranya maka dia akan tahu bahwa betapa besarnya nikmat Allah
yang dia dapatkan, sehingga dia secara bertahap dapat disembuhkan.
Kesadaran akan nikmat Allah
yang maha luas akam membuat pecandu tersebut makin menyadari kesalahanya,
sehingga ada usaha untuk tidak melakukannya lagi. Di dalam muhasabah ini
pecandu harus juga dibantu denga doa dan dzikir untuk memberikan aura positif dengan
asma Allah, dan merasakan diri kita rendah di hadapan Allah.
3. Tafakur
Tafakur berarti teringat,
terkenang, refleksi atau perenungan tentang sesuatu. Tafakur berkaitan dengan
nama-nama Allah, bukan zatnya karena akar seluruh wujud adalah nam-nama Allah
yang maha indah.Tafakur juga dapat dikatakan merenugkan ciptaan Allah, kekuasaan-Nya
yang nyata dan tersembunyi serta kebesarn-Nya diseluruh langit dan bumi.
Tafakur mengenai nikmat Allah akan mendorong kita untuk selalu mensyukuri dan
menyibukkan diri dengan ibadah dan amal soleh sebagai wujud cinta kita kepada
Allah, sehingga tidak ada lagi pikiran untuk menggunakan narkoba.
Kita juga dianjurkan untuk
tafakur supaya kita tidak lalai akan mendorong kita untuk selalu beribadah
takut meninggalkan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semakin menigkatnya
ibadah kita kepada Allah maka semakin menyebuhkan kecanduan terhadap narkoba.
Tafakur juga dapat meningkatkan sifat zuhud kepada dunia dan kecintaan kepada
akhirat. Dengan zuhudnya kita kepada dunia makan kita akan semakin dekat dengan
Allah, dan memulai dengan kehidupan spiritual yang baru. Tafakur juga dapat di
gabung dengan doa, wirid, muhasabah, zikir, uzlah dan lain-lain.
4. Dzikir
Dzikir berarti mengingat,
menyebut, mengucapkan, mengagungkan dan menyucikan Allah dengan mengulang salah
satu naman-Nya atau kalimat keagunganya. Dzikir adalah menyebut Allah dengan
membaca tasbih (Subhanallaah), membaca tahlil (Laa ilaaha illallaah), membaca
tahmid (Alhamdulillaah), membaca taqdis (Qudduusun), membaca takbir (Allaahu
Akbar), membaca haugalah (Laa haula wala quwwata illaa billah), membaca
hasabalah (Hasbiyallaah), membaca basmalah (Bismillaahirrahmaanirrahiim),
membaca Al Qur'anul Karim dan membaca doa-doa yang mat'sur (yang diterima atau
yang bersumber) dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Dinamakan dzikir, mengerjakan segala
tugas agama yang diwajibkan Allah dan menjauhi segala larangan yang sudah
diperintahkan-Nya hamba untuk meninggalkannya. Karena itu membaca Al-Qur'an,
mempelajari Al-Hadits, mempelajari ilmu-ilmu agama, melaksanakan shalat
tathawwu' dinamakan juga dzikir. Yang dikehendaki dengan sebutan lidah
(berdzikir dengan lidah) ialah, menyebut kata-kata yang menunjuk kepada tasbih
(mensucikan Allah), kepada tahmid (memuji Allah), kepada tamjid
(memuliakan/membesarkan Allah). Adapun yang dimaksud dengan ingatan hati ialah,
memikirkan dalil-dalil tentang adanya Allah, dalil-dalil sifat-Nya, dalil-dalil
perintah dan larangan-Nya, untuk diketahui hukum-hukum dan rahasia-rahasia ang
tersembunyi dalam penciptaan alam ini.
Yang dikehendaki dengan dzikir
anggota, ialah mempergunakan segala anggota untuk melaksanakan ketaatan (dengan
segala bentuk/manifestasinya). Itulah sebabnya maka shalat Juma'at di dalam
Al-Qur'an dinamakan dzikrullah. Dzikir kepada Allah itu bukan hanya lafazh yang
dilafazhkan dengan lidah saja, tetapi kesadaran yang terdapat di dalam hati
dilafazhkan atau tidak dilafazkan dan merasa dengan Allah dan wujudNya.
Kesadaran dan perasaan yang demikian menimbulkan kesan atau pengaruh yang
membawa kepada ketaan pada batasnya yang paling dekat. Maka dengan dzikir
itulah kita akan dapat mengembalikan kesadaran, maka sangatlah cocok untuk
terapi pecandu narkoba karena dengan dzikir pecandu akan bias kembak
kesadaranya. Dalam dzikir yang disebut-sebut adalah nama Allah dan kalimat yang
baik akan membantu kesadaranya serta Allah-pun ikut membantu karena namanya
selalu di sebut.
5. Doa
Doa berarti permintaan atau
permohonan, yaitu manusia kepada Allah untuk mendapatkan kebaikan di dunia dan
keselamatan di akhirat. Doa merupakan kesempatan manusia untuk mencurahkan
hatinya kepada Allah, menyatakan kerinduan, ketakutan dan kebutuhan manusia
kepada Allah.
Doa berperan dalam kesembuhan,
karena Doa yang banyak diartikan sebagai dialog, penyerahan, dan permohonan
tulus kepada Allah, penting dilakukan supaya terjadi sinergi yang melibatkan
Allah, pecandu, penyembuh, dan ilmu pengetahuan demi kesembuhan total. Keadaan
psikologis yang tidak normal akibat kecanduan narkoba merupakan faktor sangat
penting untuk diatasi dalam proses penyembuhan.
6. Uzlah
Uzlah adalah mengasingkan diri,
yaitu mengasingkan diri dari pergaulan dengan masyarakat yaitu menghindari
maksiat dan kejahatan serta melatih jiwa dengan ibadah, zikir, doa, dan tafakur
tentang kebesaran Allah dalam mendekatkan diri kepada-Nya. Uzlah dilakukan
untuk memperoleh kejernihan tentang diri dan masyarakat sekitar, sehingga kita
tidak terlibat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu kita akan mampu
merenung tentang diri dan masyarakat secara jujur. Uzlah yang
didefinisikan dengan “Al-Tafarruq ‘an al-Khalqi” (memisahkan diri dari
mahluk lain), ketika pecandu ingin disembuhkan maka dia harus di pisahkan dari
dunia narkoba agar dia tidak lagi menggunakan narkoba kembali.
Pemisahan diri ini bertujuan
untuk untuk menjauhkan mata rantai narkoba tersebut agar tidak menggubakan
kembali. Setelah kita membahas tentang definisi uzlah, dapatlah ditarik
kesimpulan hubungannya dengan penyembuhan kecanduan narkoba. Dalam uzlah ini
kita mengasingkan diri untuk mendekatkatkan diri kepada Allah, dengan berdzikir
dan berdoa memohon kepada Allah. Semakin banyak kita memohon kepada Allah maka
kecanduan yang di rasakan oleh pecandu akan hilang secara perlahan. Karena
tubuh kita apabila semakin banyak kita menyebut kalimat yang baik maka akan ada
respon positif dari tubuh kita agar bisa sembuh secara spiritual. []
H. Tb. Ahmad Rifqi Chowas,
Pengasuh Pesantren Daarussalam, Buntet Pesantren Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar