KHOTBAH JUMAT
Keadilan dan Pemimpin yang Adil
Rasulullah Pernah bersabda "Satu waktu
nanti akan tiba atas umatku penguasa seperti singa, para menterinya seperti
serigala, dan hakim-hakimnya seperti anjing. Sementara itu umat kebanyakan
bagaikan kambing. Bagaimana bisa kambing hidup diantara singa, serigala dan
anjing?"
ان
الحمد لله الذى أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله. أرسله بشيرا
ونذيرا وداعيا الى الله باذنه وسراجا منيرا. أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك
له. شهادة اعدها للقائه ذخرأ. واشهد ان محمدا عبده و رسوله. ارفع البرية قدرا. اللهم
صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه وسلم تسليما كثيرا. أما بعد.
فياأيها الناس اتقوالله حق تقاته ولاتموتن الا وأنتم مسلمون.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Marilah kita bersama-sama meningkatkan
ketaqwaan kita kepada Allah Yang Maha Adil dengan menhindarkan diri dari
kedhaliman dan berusaha mendekatkan segala keputusan kita pada keadilan.
Walaupun itu bukanlah perkara yang sulit. Sesungguhnya demikianlah perintah
Allah dan Rasul-Nya.
Adil adalah kata sifat yang dapat dimaknai
dengan bertindak sebagaimana mestinya, tidak berat sebelah dan tanpa
keberpihakan. Adil adalah memberikan hak kepada pemiliknya, baik hak itu
bersifat ganjaran bagi yang berjasa maupun hukuman bagi yang bersalah.
Jama’ah Jum’ah yang dirahmati Allah
Kata adil dalam bahasa Indonesia seolah
tinggal kenangan. Bagi bangsa ini sekarang, adil terkesan mewah dalam realita
kehidupan. Popularitas kata adil pada saat ini masih jauh berada di bawah kata
android, Iphone, caleg, partai dan lain sebagainya. Begitu pula adanya berbagai
lembaga yang berkutat dalam hal putusan dan keadilan sama sekali tidak dapat
memposisikan kata adil pada tempatnya, bahkan terkesan membelokkan makna adil
itu sendiri.
Padahal adil adalah barang murah, adil tidak
perlu dibayar mahal seperti halnya short curse atau studi S1, S2 atau S3.
Karena potensi adil selalu terkandung dalam diri tiap insan sebagai
pengejawantahan sifat Allah swt ‘al-‘adilu. Adil adalah kekayaan alami yang
terkandung dalam diri setiap individu yang hanya memerlukan modal kemauan saja
untuk menghadirkannya. Adil bagaikan barang tambang dalam bumi Indonesia yang
telah lama tersedia, bahkan semenjak bumi pertiwi ini belum dinamai Indonesia.
Kemauan adalah kunci membuka gudang keadilan.
Oleh karena itu, dalam usahan merealisasikan
potensi adil yang terkandung dalam diri individu inilah perlu latihan dan
pembiasaan. Adil harus diterapkan dalam lingkup kehidupan paling kecil, dari
individu, keluarga, dan dari pemerintahan tingkat RT hingga tingkat pusat.
Sehingga para bapak bangsa ini menjadikan konsep “keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia” sebagai salah satu dari Pancasila sebagai Dasar Negara.
Jam’ah jum’ah yang berbahagia
Dengan demikian keadilan menjadi salah satu
basicstruktur yang harus ada di Indonesia. Dengan bahasa lain Keadilan
merupakan masalah ushuliyah yang keberadaannya sudah merupakan barang pasti
yang tidak bisa diganti dengan yang lain, apabila bangsa ini ingin lestari.
Bukankah demikian peringatan Allah kepada Nabi Daud yang tergambar dalam surat
as-shad ayat 26:
يَا
دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ
بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّ
الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا
يَوْمَ الْحِسَابِ.
Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu
khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara
manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan
menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin
jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari
perhitungan.
Sudah jelas kiranya janji Allah dalam ayat
tersebut. Bahwa keadilan adalah syarat mutlaq seorang pemimpin, karena
keadilanlah yang akan menentukan arah keberlanjutan sebuah bahngsa. Demikian
pentingnya keadilan hingga ada sebuah cerita tentang seorang darwis yang
dimintai pendapat tentang pemimpin yang dhazilim.
Sa'di bercerita; Alkisah, Seorang raja yang
zalim berkenan memanggil seorang darwis ke istananya untuk memberi nasihat.
Ketika sufi itu datang, Raja Zalim berkata, "Berikan aku nasihat. Amal apa
yang paling utama untuk aku lakukan sebagai bekalku ke akhirat nanti?"
Sang darwis menjawab, "Amal terbaik
untuk baginda adalah tidur." Raja itu kehairanan, "Mengapa?"
"Karena ketika tidur," jawab sufi itu, "baginda berhenti
menzalimi rakyat. Ketika baginda tidur, rakyat dapat beristirahat dari
kezaliman."
Namun manusia adalah insan yang sering lalai
dan mudah tergoda dengan berbgai bujuk rayu setan yang menyesatkan. Karenanya
hampir dalam setiap jangkah kehidupan ini kedhaliman hadir menggantikan posisi
keadilan. Begitulah hingga Rasulullah saw pernah bersabda:
سيأتى
زمان علي امتي سلاطينهم كالاسد ووزراءهم كالذئب وقضئهم كالكلب وسائر الناس
كالاغنام فكيف يعيش الغنام من الاسد والذئب والكلب ؟
Akan tiba satu waktu kepada umatku
penguasanya seperti singa, para menterinya seperti serigala, dan hakim-hakimnya
seperti anjing. Sementara itu umat kebanyakan bagaikan kambing. Bagaimana bisa
kambing hidup diantara singa, serigala dan anjing?
Apakah maksud penguasa seperti singa dalam
konteks hadits ini? tidak, singa ditamsilkan dalam hadits ini bukan dalam hal
keberanian, tapi dalam hal kerakusannya. Singa selalu saja memburu makanan dan
demi kepentinga pribadi dan golongannya. Sementara serigala terkenal dengan
sifat culas, gesit, dan licik. Ia bisa menggunakan berbagai cara demi
menghasilkan buruan walaupun dengan jalan tidak ksatria. Adapun anjing yang
suka menjilat pandai sekali menyembunyikan kebuasannya dibalik kejinakan yang
dimilikinya. Begitulah Rasulullah saw menerang keberadaan umatnya. Apakah massa
yang dimaksud dengan hadits tersebut telah tiba? Wallahu a’lam bis shawab.
Hadirin Rahimakumullah
Hanya saja sebagai garis petunjuk adalah
surat An-Nisa’ ayat 135 haruslah dipegang seorang pemimpin.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ بِٱلْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوْ
عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمْ أَوِ ٱلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ إِن يَكُنْ غَنِيًّا
أَوْ فَقِيرًا فَٱللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا فَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلْهَوَىٰٓ أَن
تَعْدِلُوا۟ وَإِن تَلْوُۥٓا۟ أَوْ تُعْرِضُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا
تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu
orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun
terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia[361] kaya
ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu
memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
Demikianlah khotbah singkat kali ini semoga
bermanfaat bagi kita semua. Ya Allah kami sungguh bersyukur atas potensi
keadilan yang kau berikan kepada kami, tetapi kami sadar keadilah bukanlah hal
yang mudah kami realisasikan. Namun dengan kebesaran-Mu apa susahnya Kau
mudahkan keadilan itu hadir pada kehidupan kami ya Allah.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا
ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.
اَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ
وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ
عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar