Tradisi dan Anjuran
Tadarrus al-Qur’an di Bulan Ramadhan
Diantara ibadah yang diutamakan pada Bulan
Ramadhan adalah memperbanyak membaca al-Qur’an. Hal ini sebagai penghormatan
dan tabarrukan atas pertama kali diturunkannya al-Qur’an oleh Malaikat Jibril
kepada Rasulullah pada malam 17 Ramadhan, yaitu malam yang terkenal dengan
sebutan Nuzulul Qur’an.
Begitulah 17 Ramadhan menjadi awal permulaan
Rasulullah saw menerima wahyu hingga berlangsung selama kenabian. Selain
menjadi pedoman dan tuntunan bagi umat muslim sedunia, al-Qur’an juga merupakan
sumber pahala bagi umat Muhammad, karena siapapun yang membaca al-Qur’an akan
mendapatkan pahala (almuta’abba bitilawatih).
Dengan kata lain, al-Qur’an memiliki makna
dan fungsi lebih apabila dibaca sebagai teks suci dan tidak hanya ditulis atau
diterjemahkan saja. Oleh karena itu, untuk menjaga kesahihan Rasulullah dalam
menghafal dan membaca al-Qur’an, jibril selalu datang di malam bulan Ramadhan
guna bertadarrus langusng dengan Rasulullah saw. dengan cara berhadap-hadapan.
Di sinilah akar tradisi tadarrus al-Qur’an di malam Ramadhan.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسِ اَنَّ رَسُولَ اللهِ ص.م. كَانَ مِنْ اَجْوَدِالنَّاسِ وَاَجْوَدُمَايَكُوْنُ فِي رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ يُدَارِسُهُ اَلْقُرْأَنَ فَكَانَ رَسُولُ اللهِ ص.م. حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ اَجْوَدُ مِنَ الرِّيْحِ الْمُرْسَلَةِ
“Dari Ibn ‘Abbas RA bahwa Rasulullah SAW
adalah orang yang paling pemurah. Sedangkan saat yang paling pemurah bagi
beliau pada bulan Ramadlan adalah pada saat malaikat Jibril mengunjungi beliau.
Malaikat Jibril selalu mengunjungi Nabi setiap malam bulan Ramadlan, lalu
melakukan mudarasah al-Qur’an dengan Nabi. Rasulullah SAW ketika dikunjungi
malaikat Jibril, lebih dermawan dari angin yang berhembus.” (Musnad Ahmad:
3358)
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar