Rabu, 03 Juli 2013

(Ponpes of the Day) Pondok Pesantren Nurul Ummah, Kotagede - Yogyakarta


Pondok Pesantren Nurul Ummah, Kotagede – Yogyakarta

 

 

Perkembangan PP. Nurul ummah Putra

 

Perkembangan dan pembinaan di PPNU  telah mengalami beberapa kali perubahan dalam proses pencarian bentuk dengan perkembangan sebagai berikut:

 

Periode Awal

 

Periode awal ini ditandai dengan dimulainya kegiatan pengajian untuk masyarakat di sekitar pondok pada pertengahan bulan Rajab 1406 H. Pengajian itu bertempat di pendopo rumah Kyai dan diselenggarakan tiap malam Rabu dan Ahad pagi. Pengajian ini bertujuan untuk mengintegrasikan antara Pondok dengan masyarakat sekitarnya. Pengajian tersebut tetap berjalan hingga saat ini dengan jamaah yang semakin bertambah banyak

 

Pada Bulan Ramadhan 1406 H dimulai penerimaan santri baru, tetapi pada saat itu hanya merupakan program khusus bulan Ramadhan. Santri Ramadhan yang pertama tersebut terdiri atas 23 orang santri Putra dan mereka menempati ruang asrama yang baru yang masih dalam tahap penyempurnaan. Sementara 5 orang santri Putri masih serumah dengan Kyai.

 

Kegiatan perdana sebagai pondok pesantren yang mengadakan pengajian bagi santri menetap dimulai tanggal 15 Syawwal 1406 H. Pengajian ini memakai sistem bandongan dan sorogan dengan materi al-Qur’an dan beberapa kitab kuning. Pada saat itu merupakan tahun pertama PPNU mendapat Piagam dari Kanwil Depag DIY No. A 8655 tanggal 9 Juli 1986.

 

Masa berikutnya, yaitu pada bulan Syawal 1407 H. dikembangkan sistem klasikal sebagai pendukung sistem, karena jumlah santri yang semakin meningkat dengan bekal pengetahuan agama yang bervariasi.

Satu tahun kemudian, pada bulan Syawal 1408 H. kurikulum sistem klasikal itu dibakukan. Pembagian sistem klasikal tersebut dibagi ke dalam jenjang kelas persiapan 2 tahun dan kelas madrasah 4 tahun (kelas I sampai kelas IV).

 

Periode Kedua

 

Sejalan dengan pergantian tahun dan semakin bertambahnya jumlah santri yang masuk ke PPNU, maka pada tahun 1411 H./1991 M. didirikan Madrasah Diniyah Nurul Ummah (selanjutnya disingkat MDNU) dengan struktur kepengurusan yang berdiri sendiri sejajar dengan kepengurusan organisasi Ikatan Santri Nurul Ummah (selanjutnya disingkat ISNU).

 

Dengan demikian semenjak tahun 1991 di PPNU terdapat dualisme kepengurusan dalam satu atap dengan bidang pengelolaan yang berbeda. MDNU mengelola sistem madrasah, sedangkan ISNU menangani pengajian santri serta kegiatan lainnya, yang berada di luar kegiatan madrasah diniyah. MDNU mendapat pengakuan dari Kanwil Departemen Agama Prop. DIY dengan Piagam Madrasah Diniyah No. 91199 tertanggal 27 Agustus 1991. Untuk mengatasi adanya dualisme kepengurusan, maka pada tahun 1995 dua kepengurusan tersebut difusikan dalam wadah Pengurus Pondok Pesantren Nurul Ummah.

 

Dilihat dari segi perkembangannya, PPNU telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik dari segi sarana fisik maupun kuantitas santrinya. Mengingat transformasi  sosial yang semakin cepat dan tuntutan zaman semakin banyak, maka diperlukan pionir-pionir yang berkualitas yang mampu memberikan respon positif. Maka PPNU dituntut untuk terus berbenah diri sehingga dapat mencapai keberhasilan yang nyata, yaitu melahirkan santri-santri yang berkualitas sesuai dengan cita-cita PPNU.

 

Perkembangan PP. Nurul Ummah Putri

 

Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri (PPNU-Pi) terletak di  desa Prenggan Kecamatan Kotagede Kotamadya Yogyakarta, Daerah Istemewa Yogyakarta. Tepatnya disebelah barat ndalem Pengasuh, dan tepat sebelah selatan Masjid al-Faruq. PPNU-Pi ini berdiri di tanah milik Pengasuh.

 

PPNU-Pi diasuh langsung oleh Ibu Nyai Hj. Barokah Asyhari. Pendirian PPNU-Pi pada hakekatnya dilandasi oleh rasa tanggung jawab pribadi selaku hamba Allah Swt untuk menyeru kepada kebajikan dan mencegah kemungkaran. Himmah ini telah terwujud dengan berdirinya PPNU-Pi.

 

Seiring berkembangnya Pondok Pesantren Nurul Ummah, semakin banyak  pula  santri putri yang ingin menimba ilmu di sini. Maka PPNU-Pi  mengalami beberapa kali perubahan dalam proses pencarian bentuk dengan perkembangannya dan dinamikanya. Kajian khusus untuk santri putri dimulai pada Bulan Ramadhan 1406 H. Sistem sorogan, bandongan, dan weton. Pada masa ini kajian dilakukan secara non-klasikal.

 

Periode ini juga di PPNU-Pi belum terbentuk kepengurusan secara resmi. Akan tetapi telah ditunjuk seorang koordinator, yaitu Miatun Fauziyah sebagai penanggungjawab kegiatan. Periode ini berlangsung tahun 1406/1408 H. /1986-1988 M. dengan  5 orang santri putri yang menetap di kediaman Pengasuh.

Perkembangan PPNU-Pi berikutnya cukup pesat. Jumlah santri semakin bertambah dengan latar belakang yang heterogen. Maka dimulailah kelompok-kelompok kajian kitab melalui seleksi atau penentuan kelas. Pada periode 1990 M atau (1410-1412 H) merupakan awal kegiatan belajar-mengajar yang dengan kurikulum kitab. Dari situlah berdiri Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri.

 

Majlis Ta’lim

 

PP. Nurul Ummah sebagai sebuah lembaga pendidikan yang ada di tengah-tengah masyarakat senantiasa berperan dalam pendidikan masyarakat. Untuk itu PP Nurul Ummah menyelenggarakan majlis ta'lim bagi masyarakat sekitar yang dilaksanakan pada hari Ahad pagi dan sore.

 

a.     Pengajian Ahad Pagi

 

Pengajian ini dimulai sejak pertengahan Rajab 1406 H dan masih tetap berjalan sampai sekarang. Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan PPNU dengan masyarakat sekitarnya. Jama’ahnya semakin bertambah dan kini mencapai 200 orang yang berasal dari berbagai daerah di Yogyakarta. Pengajian dimulai sehabis shalat Shubuh kira-kira jam 05.00-07.00 Wib.

 

Rangkai acaranya terdiri dari sema'an al-Qur’an, Pengajian, dan Mujahadah. Acara diawali dengan pembukaan sebagaimana lazimnya. Kemudian dilanjutkan dengan sema’an al-Qur’an 1 (satu) juz dengan qari’ah (pembaca) Ibu Nyai Hj. Barokah Asyhari atau yang mewakili. Qari’ah membaca al-Qur’an secara bil Ghaib (hafalan). Acara dilanjutkan dengan  pengajian atau mau’idhah hasanah yang disampaikan oleh Pengasuh ( dahulu KH. Asyhari Marzuqi dan sekarang digantikan KH. Agus Muslim Nawawi) dengan mengkaji satu kitab tertentu. Acara ini diakhiri dengan pembacaan tahlil dan mujahadah.

 

b.    Pengajian Ahad Sore

 

Pengajian ini diikuti oleh orang-orang yang terbilang khusus. Kebanyakan adalah para imam mushalla atau masjid, bahkan beberapa di antaranya pengasuh pesantren  di sekitar Yogyakarta terutama dari daerah Bantul dan Gunungkidul. Waktunya dimulai jam 14.00-17.00 Wib  dan diselingi jama’ah Shalat ‘Ashar. Kitab-kitab yang dikaji terdiri dari kitab tashawwuf dan tafsir. Metode yang digunakan adalah metode bandongan.

 

Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putra

 

Madrasah Diniyah adalah satuan pendidikan keagamaan yang menyelenggarakan pendidikan Agama Islam  baik yang terorganisir pada lembaga-lembaga pendidikan keagamaan yang berada di dalam pondok pesantren maupun yang di luar pondok pesantren (Buklet Madin, 2003).

Madrasah Diniyah Nurul Ummah menyelenggarakan pendidikan berjenjang dan Forum Kanjian A'la (FKA). Jenjang pendidikan terdiri dari 3 (tiga) tingkat yang terbagi menjadi 8 (delapan) kelas, sebagai berikut:

 

a.     Tingkat Awwaliyah (tingkat pertama atau dasar) terdiri dari  4 kelas, yaitu kelas I, II, III dan IV. Pada tingkat ini santri mempelajari berbagai ilmu-ilmu agama yang bersifat dasar, seperti al-Qur'an, Hadits, Tajwid, Fiqih, Tauhid, Akhlaq, Tarikh, Nahwu, Sharaf, Qawaidul I'rab, Imla, dan Mahfuzhat. Metode yang digunakan adalah hafalan, sorogan, bandongan, dan musyawarah.

b.    Tingkat Wustha (menengah), terdiri dari kelas I dan II. Pelajaran pada tingkat ini bersifat dasar dan pengembangan. Pengembangan pelajaran meliputi Tafsir, Ulumul Qur'an, Hadits, Ulumul Hadits, Ushul Ad-Da'wah, Ushul Fiqh, Qawaid Al-Fiqh. Metode semakin bervariasi dengan metode yang mampu meningkatkan daya nalar dan mengembangkan wawasan, seperti presentasi-diskusi dengan makalah.

c.     Tingkat Ulya (atas), terdiri dari kelas I dan II. Pengembangan pelajaran dengan penambahan pelajaran Balaghah, Mantiq, Tasawuf, Tarikh Tasyri', Faraid, dan penerbitan. Metode yang digunakan sama seperti tingkat wustha. Sebagai tugas akhir, santri kelas 2 Ulya diwajibkan menyusun risalah (skripsi) berbahasa Arab sebagai syarat kelulusan dari MDNU.

d.    Forum Kajian A'la (FKA) merupakan program pasca madrasah diniyah. FKA mempersiapkan pembentukan Ma'had Aly sebagai program wajib kelanjutan MDNU. Forum ini disediakan bagi seluruh santri yang sudah lulus MDNU. Forum ini langsung dibimbing oleh Kyai. Kitab-kitab yang dikaji terdiri dari berbagai disiplin ilmu, seperti Tafsir, Fiqih, dan Ulumul Qur’an. Kajian yang sedang berlangsung saat ini adalah kitab al-Itqân karya al-Suyûthî, al-Fiqh al-Islâmî wa Adillatuh karya Wahbah al-Zuhaylî dan Fî Dhilâl al-Qur’ân karya Sayyid Quthub.

 

Kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan 6 hari dalam seminggu dan libur pada hari Jum'at. KBM terbagi dalam jam-jam pelajaran dengan alokasi 60 menit setiap jam pelajaran. KBM bagi tingkat awaliyah terdiri dari 3 jam pelajaran setiap hari, kecuali hari Ahad menjadi 4 jam pelajaran. Dengan demikian jumlah jam pelajaran perminggu adalah 19 jam pelajaran. Waktu KBM pada jam I pukul 16.00–17.00 Wib (bakda shalat ‘Ashr), jam II pukul 18.30–19.30 Wib (bakda shalat Maghrib), dan jam III pukul 20.30-21.30 Wib (bakda shalat Isya). Pada Hari Ahad ditambah satu jam pelajaran, yaitu pukul 08.00-09.00 wib. Sedangkan KBM bagi tingkat wustha dan ulya terdiri dari 2 jam pelajaran. Sehingga jumlah jam pelajaran perminggu adalah 12 jam pelajaran. Waktu KBM pada jam I  pukul 16.00–17.00 Wib (bakda shalat ‘Ashr), jam II pukul 18.30–19.30 Wib (bakda shalat Maghrib). Pada jam III pukul 20.30-21.30 Wib (bakda shalat Isya), santri tingkat wustha dan ulya mengikuti pengajian kitab.

 

Madrasah Diniyyah ini wajib diikuti oleh seluruh santri karena Madrasah Diniyyah ini merupakan ruhul Ma’had. Santri baru yang akan memasuki MDNU harus mengikuti tes masuk. Hasil tes masuk ini menjadi dasar bagi penempatan santri tersebut ke dalam kelas sesuai dengan kemampuannya.

 

Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri (MDNU-Pi)

 

Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri (MDNU-Pi) menyelenggarakan pendidikan berjenjang dan Forum Kanjian A'la (FKA). Jenjang pendidikan terdiri dari 3 (tiga) tingkat yang terbagi menjadi 8 (delapan) kelas, sebagai berikut:

 

a.     Marhalah 'Ula (pertama) terdiri dari 1 kelas. Target pendidikan adalah membentuk lulusan yang mampu membaca dan menulis Arab serta mengenal nilai-nilai dasar keislaman.

b.    Marhalah Tsaniyah (kedua) terdiri dari 3 kelas. Target pendidikan adalah membentuk lulusan yamg mampu menguasai gramatika dan cara penerapannya serta mamahami isi-isi kitab-kitab dasar keislaman.

c.     Marhalah Tsalitsah (ketiga) terdiri dari 3 kelas. Target pendidikan marhalah Tsalitsah adalah membentuk lulusan yang terampil membaca dan memahami kitab-kitab dasar keislaman serta mampu mengembangkannya.

d.    Forum Kajian A'la (FKA) merupakan program pasca madrasah diniyah. FKA mempersiapkan pembentukan Ma'had Aly sebagai program wajib kelanjutan MDNU. Forum ini disediakan bagi seluruh santri yang sudah lulus MDNU. Forum ini langsung dibimbing oleh Kyai. Kitab-kitab yang dikaji terdiri dari berbagai disiplin ilmu, seperti tafsir, fiqih, dan ulumul qur’an. Kajian yang sedang berlangsung saat ini adalah kitab al-Itqân karya al-Suyûthî, al-Fiqh al-Islâmî wa Adillatuh karya Wahbah al-Zuhaylî dan Fî Dhilâl al-Qur’ân karya Sayyid Quthub.

 

Kegiatan-kegiatan MDNU-Pi secara umum terdiri dari 2 (dua) jenis: Intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler merupakan kegiaatan yang wajib diikuti oleh seluruh siswi MDNU-Pi. Intra Kurikuler dilaksanakan setiap hari kecuali hari Jum’at (libur). Waktu jam pelajaran adalah pukul 16.15-17.15 Wib. Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar jam kegiatan intra yang meliputi musyawaroh (setiap malam Kamis setelah sholat Isya’), takror dan sorogan kitab (setiap malam Minggu setelah sholat Isya’).

 

Untuk menjadi siswi MDNU-Pi, seorang santri harus mengikuti tes tulis dan lisan. Materi tes tulis terdiri dari kemampuan bahasa Arab dan pengetahuan agama. Sedangkan tes lisan dengan cara membaca kitab fathul qarib di depan tim penguji. Hasil tes masuk ini menjadi dasar bagi penempatan santri tersebut ke dalam kelas sesuai dengan kemampuannya.

 

Madrasah Aliyah Nurul Ummah (MANU)

 

Madrasah Aliyah Nurul Ummah (MANU) merupakan lembaga pendidikan formal berciri khas Islam. MANU ini  menggunakan kurikulum Departemen Agama dan kurikulum  pesantren. Integrasi kedua kurikulum tersebut diharapkan mampu menghasilkan out put yang berkualitas dalam kehidupan bermasyarakat secara luas.

 

Nilai tambah belajar di MANU adalah program mahir bahasa Arab dan Inggris dan komputer. Untuk program bahasa diselenggarakan pelajaran tambahan yang bersifat ekstra namun wajib diikuti oleh seluruh siswa MANU. Sedangkan program komputer bagi siswa disediakan laboratorium komputer dengan target aplikasi computer.

 

Agar dapat belajar secara intensif bagi seluruh program, bagi para pelajar dan siswa MANU disediakan asrama komplek E bagi putra dan komplek Hafshah bagi putri.

 

Tahfidz Qur’an

 

a.     Latar belakang berdirinya JHQ

 

Jam’iyyah Huffadh al-Qur’an atau biasa disebut JHQ merupakan lembaga semi otonom PPNU-Pi. Lembaga ini berdiri sekitar tahun 1994, dimana jumlah santri yang menghafal al-Qur’an  baru tiga atau empat santri dan akhirnya bertambah menjadi sebelas santri.  Kemudian dibentuklah perkumpulan para penghafal al-Qur’an PPNU-Pi yang bertempat di komplek ‘Aisyah. Hal ini bertujuan agar para santri yang menghafal al-Qur'an bisa lebih konsentrasi dengan hafalannya, lebih mudah pengkoordiniran partisipasi santri dalam menjalankan program-program JHQ serta agar termotivasi dengan teman-teman seperjuangan mereka dalam menjunjung tinggi nilai-nilai al-Qur'an.

 

b.    Sejarah Perkembangan JHQ

 

Sekitar tahun 1994 kepengurusan JHQ belum terkoordinir secara rapi karena masih menyesuaikan dengan program-program yang ada di pondok. Pada tahun 1995, JHQ yang diketuai oleh Mbak Mujiasih mulai merancang program-program khusus bagi para penghafal al-Qur'an. Dan hal ini berjalan hingga akhir kepengurusan pada tahun 1996.

 

Dan pada tahun 1997 kepengurusan diteruskan oleh saudari Siti ‘Aisyah Khumairo’ hingga tahun1998. Dalam kepengurusan ini program lebih terancang dengan baik. Hingga terbentuklah sebuah keputusan hasil dari musyawarah bersama antara pengurus JHQ dan santri anggota JHQ tentang masa khidmad kepengurusan JHQ yang berubah dari satu tahun menjadi dua tahun dikarenakan hal-hal tertentu. Keputusan ini berlaku mulai tahun 1999-2001 yang diketuai oleh saudari Umi Adibah dengan beberapa penambahan program kerja yang sesuai dengan kondisi santri.

           

c.     Gambaran Umum JHQ

 

Anggota JHQ PPNU-Pi seluruhnya bertempat di komplek ‘Aisyah. Namun demikian ada beberapa santri yang telah ditunjuk oleh PPNU-Pi untuk menjadi pembimbing santri pelajar dan diperkenankan tinggal di komplek Hafshoh dengan berbagai pertimbangan. Walau demikian halnya, seluruh anggota JHQ PPNU-Pi tetap diwajibkan mematuhi seluruh peraturan dan mengikuti kegiatan yang telah ditetapkan.

 

Anggota JHQ itu sendiri sebagian besar adalah mahasiswa dan yang lainnya pelajar serta takhasus. Kesemuanya memiliki tekad yang sama yaitu menghafal Al-Qur’an meskipun kadar himmah dan semangat masing-masing santri berbeda-beda.

 

Program Jangka Pendek

a.     Harian

-       Undakan

Awalnya program ini dilaksanakan setiap ba’da Isya’ bertempat di ndalem dan langsung diampu oleh Ibu Nyai. Karena ada sesuatu hal dan kehendak dari Ibu Nyai sendiri maka undakan dipindah ba’da Subuh setiap hari kecuali hari Jum’at dan Ahad. Alhamdulillah program ini berjalan dengan lancar.

 

-       Deresan

Program ini dilaksanakan pada pukul 07.15 WIB setiap hari kecuali Minggu, Kamis, Jum’at bertempat di masjid lantai satu walaupun sempat pindah di ndalem. Deresan ini langsung diampu oleh Ibu Nyai dan dilakukan secara bergandengan jika Ibu nyai berhalangan sehingga hampir tidak ada hari libur. Pada umumnya bagi santri yang belum khatam, maqronya seperempat juz dan setengah juz bagi yang sudah khatam. Apabila ada sebagian santri yang tidak bisa mengikuti pada jam tersebut, maka deresan dilakukan bergandengan pada waktu ba’da Subuh. Program ini terlaksana dengan baik dan lancar.

 

b.    Mingguan

-       Tekukan

Tekukan dilakukan dengan pembacaan maqro seperempat juz bil ghaib dikelompokkan sesuai perolehan hafalannya. Pada tahun kepengurusan ini mekanisme tekukan diganti pembacaan maqro’ seperempat juz bin nadhri oleh seluruh anggota JHQ dalam satu majelis dan dipimpin santri yang telah ditunjuk oleh pengurus.

 

Perubahan mekanisme ini merupakan upaya pengurus JHQ agar pelaksanaan tekukan bisa berjalan dengan efektif, melatih kelancaran bacaan sekaligus tartilnya. Program ini dilaksanakan setiap hari Ahad ba’da jama’ah Subuh dan bertempat di masjid lantai satu. Alhamdulillah program ini dapat berjalan lancar.

 

-       Semaan dua Mingguan

Kegiatan ini dilaksanakan secara berkelompok, masing-masing terdiri dari tiga sampai empat santri dengan maqro’ 3 juz. Pada tahun pertama kepengurusan, semaan dua mingguan ini dilaksanakan setiap ada kegiatan komplek dan sholat Tasbih dari PPNU kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan tertib serta mendapat sambutan hangat dari anggota JHQ karena bisa membantu kelancaran hafalan sesuai tujuan utama program ini.

 

-       Anjuran semaan dengan partner seminggu sekali

Program ini bertujuan membantu setiap santri dalam memperlancar hafalan. Walaupun program ini hanya bersifat anjuran, tapi tidak sedikit santri yang antusias melakukannya. Selain itu program ini juga menjadi motivasi tersendiri bagi anggota JHQ yang memiliki himmah tinggi.

 

-       Semaan Jum’at pagi

Semaan Jum’at pagi merupakan program tambahan yang baru berjalan pada tahun kedua kepengurusan periode ini. Kegiatan semaan ini bertujuan untuk membantu memperlancar hafalan anggota JHQ dan melatih mental santri untuk tampil di depan masyarakat dengan baik. Program ini dilaksanakan oleh seluruh anggota JHQ sesuai urutan kamar dengan maqro’ satu juz. Adapun urutan maqro’nya dari juz satu sampai juz tiga. Hal ini untuk mempermudah, melatih kebiasaan dan ketertiban santri dalam menjalankan semaan Jum’at pagi. Program ini mendapat respon cukup baik dari anggota JHQ.

 

-       Semaan pasca undakan

Program ini dikhususkan bagi anggota JHQ yang sudah selesai undakan. Sebagaimana program-program sebelumnya, program ini juga bertujuan untuk memperlancar hafalan yang telah diperoleh dan upaya persiapan mengikuti tes semaan calon khotimat 30 juz bil hifdzi.

 

Program Jangka Menengah

a.     Sholat Taqwiyatu al-Hifdzi (Menguatkan Hafalan)

Sholat ini dilaksanakan setiap dua kali kegiatan mujahadah secara bergantian dengan sholat Tasbih pada malam Jum’at pukul 01.00 pagi. Program ini cukup mendapat perhatian anggota JHQ.

b.    Glundungan

Kegiatan ini dilakukan jika anggota JHQ telah selesai undakan satu juz dengan disemak oleh santri yang sudah khatam dan telah ditunjuk oleh pengurus JHQ. Hal ini dilakukan untuk membantu kelancaran bacaan pada anggota JHQ. Selain itu bila telah sampai pada kelipatan lima juz, dianjurkan glundungan disemak oleh teman-teman anggota JHQ sendiri. Tetapi karena banyak pertimbangan glundungan lima juz ini diganti menjadi tiga juz dan diwajibkan. Glundungan ini memakai kartu yang telah disediakan oleh pengurus JHQ dan dianggap sah setelah ditandatangani oleh Ibu Nyai dan penyimak.

c.     Semaan alumni

Semaan alumni ini terdiri dari dua macam yaitu dalam dan luar DIY. Semaan dalam DIY dilaksanakan setiap Ahad Pon dengan maqro’ lima juz. Adapun semaan luar DIY dilaksanakan dua kali dalam setahun. Yaitu pada bulan Dzulhijjah dengan maqro’ 15 juz dan pada acara haul dengan maqro’ 30 juz. Semaan alumni ditambah dengan kajian kitab “At-Tibyan fi Adabi al-Qur’an” yang langsung diampu oleh ibu Nyai. Dan atas kehendak dari pengasuh, semaan  Ahad Pon diganti menjadi Ahad Pahing. Alhamdulillan semaan ini berjalan dengan baik dan lancar.

 

Program Jangka Panjang

a.     Semaan Liburan

Semaan ini dilaksanakan sebelum atau sesudah liburan pondok yaitu liburan Dzulhijjah dan liburan Maulud. Program ini terelalisasi sebanyak empat kali dengan perincian sebagaimana terlampir.

b.    Semaan Haul

Semaan ini dilaksanakan setahun sekali dalam rangka memperingati haul KH. Marzuqi dan KH. Munawwir. Semaan  ini terlaksana dua kali dan dikuti oleh seluruh santri PPNU Pi.

c.     Semaan Insidental

Semaan ini dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu yaitu ketika ada undangan dari luar. Dan peserta semaan ini sesuai dengan permintaan shohibul hajah.

d.    Semaan Khusus

Semaan ini dilaksanakan khusus untuk calon khotimat yang akan mengikuti khataman al-Qur’an bilhifdzi. Semaan ini terdiri dari dua tahapan yaitu semaan perkelompok (2 santri/pra tes) dan semaan individual (tes). Semaan pra tes dilaksanakan bersamaan dengan semaan haul. Adapun semaan individual dilaksanakan menjelang haflah baik di dalam pondok maupun di luar pondok (rumah).

 

Pengajian Kitab

 

a.     Pengajian Kitab di PPNU Putra

 

Pengajian kitab merupakan pengajian bandongan yang dilaksanakan setiap bakda Isya’ (pukul 20.15-21.15 Wib) dan ba'da Shubuh (pukul 05.00-06.00 Wib). Kitab-kitab  yang dikaji bakda Isya terdiri dari fathul mu'in (fiqih), adab al-dunya wa al-diin (tasawuf/akhlaq), alfiyah ibnu aqil (nahwu). Sedangkan kitab yang dikaji bakda shubuh adalah tafsir al-maraghi dan shafwah al-tafasir.

Pengajian kitab di komplek E dilaksanakan secara khusus untuk santri pelajar. Di komplek E, santri pelajar dibagi menjadi 2 (dua) kelas: i'dad dan regular.

 

Bakda Isya, kelas i'dad mengikuti pengajian al-Fath (nahwu), Safinah al-Najah (fiqih), dan ta'lim al-muta'alim (akhlaq). Sedangkan pada kelas reguler, santri  mengikuti pengajian mukhtar al-ahadits (hadits), al-tadzhib (fiqih), adab al-suluk wa al-murid (tasawuf), dan kasyf al-ghummah (akhlaq). Bakda Shubuh, seluruh santri mengikuti pengajian tafsir al-jalalain, setelah mereka mengikuti sorogan al-Qur'an.

 

b.    Pengajian Kitab di PPNU Putri

Pengajian kitab di PPNU putri dibagi menjadi 3 kelas, sebagai berikut:

1.                  Kelas marhalah 3 MDNU, mengkaji kitab fathul mu'in, adab al-dunya wa al-diin, dan alfiyah ibnu aqil.

2.                  Kelas mahasiswa, mengkaji kitab i’anatun Nisa’ dan ta'lim wa al-muta'alim.

3.                  Kelas pelajar, mengkaji kitab i'anatun nisa' dan washaya minal aba' lil abna'.

 

Kajian kitab tafsir al-maraghi dan shafwah al-tafasir diadakan setiap ba'da shubuh bagi santri yang tidak mengikuti program tahfizh al-Qur'an.

 

Lokasi

Jl. Raden Ronggo 982 Kotagede Yogyakarta Indonesia 55172, Telp/Fax : +62274374469

 

Sumber:

5 komentar:

  1. Assalamualaikum ustadz saya mau bertanya.. boleh kah kita belajar disana jadi santri selama satu tahun.. untuk mempermantap bahasa arab...? Tolong info nya

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum ustadz saya mau bertanya.. boleh kah kita belajar disana jadi santri selama satu tahun.. untuk mempermantap bahasa arab...? Tolong info nya

    BalasHapus
  3. Wa'alaikum salam Wr. Wb. Pak/Bu Sopian Dinata. Sepertinya boleh dan silakan saja. Namun untuk leboh jelasnya, silahkan langsung telpon ke Nomor Kontaknya. Terima kasih. Salam.

    BalasHapus
  4. assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,
    mau bertanya..., apakah ada toleransi bagi santri yang kuliah? misalnya jika ada jam tambahan atau yang kegiatan yang berhubungan dengan perkuliahan apakah bisa minta izin? terima kasih

    BalasHapus
  5. dan satu lagi apakah boleh sowan ke ponpesnya untuk bertanya2 terlebih dahulu?
    trimakasih

    BalasHapus