Pondok Pesantren Nurul
Ummah, Kotagede – Yogyakarta
Perkembangan PP. Nurul ummah Putra
Perkembangan dan
pembinaan di PPNU telah mengalami
beberapa kali perubahan dalam proses pencarian bentuk dengan perkembangan
sebagai berikut:
Periode Awal
Periode awal ini
ditandai dengan dimulainya kegiatan pengajian untuk masyarakat di sekitar
pondok pada pertengahan bulan Rajab 1406 H. Pengajian itu bertempat di pendopo
rumah Kyai dan diselenggarakan tiap malam Rabu dan Ahad pagi. Pengajian ini
bertujuan untuk mengintegrasikan antara Pondok dengan masyarakat sekitarnya.
Pengajian tersebut tetap berjalan hingga saat ini dengan jamaah yang semakin
bertambah banyak
Pada Bulan Ramadhan
1406 H dimulai penerimaan santri baru, tetapi pada saat itu hanya merupakan
program khusus bulan Ramadhan. Santri Ramadhan yang pertama tersebut terdiri
atas 23 orang santri Putra dan mereka menempati ruang asrama yang baru yang
masih dalam tahap penyempurnaan. Sementara 5 orang santri Putri masih serumah
dengan Kyai.
Kegiatan perdana
sebagai pondok pesantren yang mengadakan pengajian bagi santri menetap dimulai
tanggal 15 Syawwal 1406 H. Pengajian ini memakai sistem bandongan dan sorogan
dengan materi al-Qur’an dan beberapa kitab kuning. Pada saat itu merupakan
tahun pertama PPNU mendapat Piagam dari Kanwil Depag DIY No. A 8655 tanggal 9
Juli 1986.
Masa berikutnya,
yaitu pada bulan Syawal 1407 H. dikembangkan sistem klasikal sebagai pendukung
sistem, karena jumlah santri yang semakin meningkat dengan bekal pengetahuan
agama yang bervariasi.
Satu tahun kemudian,
pada bulan Syawal 1408 H. kurikulum sistem klasikal itu dibakukan. Pembagian
sistem klasikal tersebut dibagi ke dalam jenjang kelas persiapan 2 tahun dan
kelas madrasah 4 tahun (kelas I sampai kelas IV).
Periode Kedua
Sejalan dengan
pergantian tahun dan semakin bertambahnya jumlah santri yang masuk ke PPNU,
maka pada tahun 1411 H./1991 M. didirikan Madrasah Diniyah Nurul Ummah
(selanjutnya disingkat MDNU) dengan struktur kepengurusan yang berdiri sendiri
sejajar dengan kepengurusan organisasi Ikatan Santri Nurul Ummah (selanjutnya
disingkat ISNU).
Dengan demikian
semenjak tahun 1991 di PPNU terdapat dualisme kepengurusan dalam satu atap
dengan bidang pengelolaan yang berbeda. MDNU mengelola sistem madrasah,
sedangkan ISNU menangani pengajian santri serta kegiatan lainnya, yang berada
di luar kegiatan madrasah diniyah. MDNU mendapat pengakuan dari Kanwil
Departemen Agama Prop. DIY dengan Piagam Madrasah Diniyah No. 91199 tertanggal
27 Agustus 1991. Untuk mengatasi adanya dualisme kepengurusan, maka pada tahun
1995 dua kepengurusan tersebut difusikan dalam wadah Pengurus Pondok Pesantren
Nurul Ummah.
Dilihat dari segi
perkembangannya, PPNU telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik dari
segi sarana fisik maupun kuantitas santrinya. Mengingat transformasi sosial yang semakin cepat dan tuntutan zaman
semakin banyak, maka diperlukan pionir-pionir yang berkualitas yang mampu
memberikan respon positif. Maka PPNU dituntut untuk terus berbenah diri
sehingga dapat mencapai keberhasilan yang nyata, yaitu melahirkan santri-santri
yang berkualitas sesuai dengan cita-cita PPNU.
Perkembangan PP. Nurul Ummah Putri
Pondok Pesantren
Nurul Ummah Putri (PPNU-Pi) terletak di
desa Prenggan Kecamatan Kotagede Kotamadya Yogyakarta, Daerah Istemewa
Yogyakarta. Tepatnya disebelah barat ndalem Pengasuh, dan tepat sebelah selatan
Masjid al-Faruq. PPNU-Pi ini berdiri di tanah milik Pengasuh.
PPNU-Pi diasuh
langsung oleh Ibu Nyai Hj. Barokah Asyhari. Pendirian PPNU-Pi pada hakekatnya
dilandasi oleh rasa tanggung jawab pribadi selaku hamba Allah Swt untuk menyeru
kepada kebajikan dan mencegah kemungkaran. Himmah ini telah terwujud dengan
berdirinya PPNU-Pi.
Seiring berkembangnya
Pondok Pesantren Nurul Ummah, semakin banyak
pula santri putri yang ingin
menimba ilmu di sini. Maka PPNU-Pi
mengalami beberapa kali perubahan dalam proses pencarian bentuk dengan
perkembangannya dan dinamikanya. Kajian khusus untuk santri putri dimulai pada
Bulan Ramadhan 1406 H. Sistem sorogan, bandongan, dan weton. Pada masa ini
kajian dilakukan secara non-klasikal.
Periode ini juga di
PPNU-Pi belum terbentuk kepengurusan secara resmi. Akan tetapi telah ditunjuk
seorang koordinator, yaitu Miatun Fauziyah sebagai penanggungjawab kegiatan.
Periode ini berlangsung tahun 1406/1408 H. /1986-1988 M. dengan 5 orang santri putri yang menetap di kediaman
Pengasuh.
Perkembangan PPNU-Pi
berikutnya cukup pesat. Jumlah santri semakin bertambah dengan latar belakang
yang heterogen. Maka dimulailah kelompok-kelompok kajian kitab melalui seleksi
atau penentuan kelas. Pada periode 1990 M atau (1410-1412 H) merupakan awal kegiatan
belajar-mengajar yang dengan kurikulum kitab. Dari situlah berdiri Madrasah
Diniyah Nurul Ummah Putri.
Majlis Ta’lim
PP. Nurul Ummah sebagai sebuah lembaga
pendidikan yang ada di tengah-tengah masyarakat senantiasa berperan dalam
pendidikan masyarakat. Untuk itu PP Nurul Ummah menyelenggarakan majlis ta'lim
bagi masyarakat sekitar yang dilaksanakan pada hari Ahad pagi dan sore.
a. Pengajian Ahad Pagi
Pengajian ini dimulai sejak pertengahan Rajab
1406 H dan masih tetap berjalan sampai sekarang. Tujuannya adalah untuk
mengintegrasikan PPNU dengan masyarakat sekitarnya. Jama’ahnya semakin
bertambah dan kini mencapai 200 orang yang berasal dari berbagai daerah di Yogyakarta.
Pengajian dimulai sehabis shalat Shubuh kira-kira jam 05.00-07.00 Wib.
Rangkai acaranya terdiri dari sema'an al-Qur’an,
Pengajian, dan Mujahadah. Acara diawali dengan pembukaan sebagaimana lazimnya.
Kemudian dilanjutkan dengan sema’an al-Qur’an 1 (satu) juz dengan qari’ah
(pembaca) Ibu Nyai Hj. Barokah Asyhari atau yang mewakili. Qari’ah
membaca al-Qur’an secara bil Ghaib (hafalan). Acara dilanjutkan
dengan pengajian atau mau’idhah hasanah
yang disampaikan oleh Pengasuh ( dahulu KH. Asyhari Marzuqi dan sekarang
digantikan KH. Agus Muslim Nawawi) dengan mengkaji satu kitab tertentu. Acara
ini diakhiri dengan pembacaan tahlil dan mujahadah.
b. Pengajian Ahad Sore
Pengajian ini diikuti oleh orang-orang yang
terbilang khusus. Kebanyakan adalah para imam mushalla atau masjid, bahkan
beberapa di antaranya pengasuh pesantren
di sekitar Yogyakarta terutama dari daerah Bantul dan Gunungkidul.
Waktunya dimulai jam 14.00-17.00 Wib dan
diselingi jama’ah Shalat ‘Ashar. Kitab-kitab yang dikaji terdiri dari kitab
tashawwuf dan tafsir. Metode yang digunakan adalah metode bandongan.
Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putra
Madrasah Diniyah adalah satuan pendidikan
keagamaan yang menyelenggarakan pendidikan Agama Islam baik yang terorganisir pada lembaga-lembaga
pendidikan keagamaan yang berada di dalam pondok pesantren maupun yang di luar
pondok pesantren (Buklet Madin, 2003).
Madrasah Diniyah Nurul Ummah menyelenggarakan
pendidikan berjenjang dan Forum Kanjian A'la (FKA). Jenjang pendidikan terdiri
dari 3 (tiga) tingkat yang terbagi menjadi 8 (delapan) kelas, sebagai berikut:
a. Tingkat Awwaliyah (tingkat pertama atau dasar) terdiri dari 4 kelas, yaitu kelas I, II, III dan IV. Pada
tingkat ini santri mempelajari berbagai ilmu-ilmu agama yang bersifat dasar,
seperti al-Qur'an, Hadits, Tajwid, Fiqih, Tauhid, Akhlaq, Tarikh, Nahwu,
Sharaf, Qawaidul I'rab, Imla, dan Mahfuzhat. Metode yang digunakan adalah
hafalan, sorogan, bandongan, dan musyawarah.
b.
Tingkat Wustha (menengah),
terdiri dari kelas I dan II. Pelajaran pada tingkat ini bersifat dasar dan
pengembangan. Pengembangan pelajaran meliputi Tafsir, Ulumul Qur'an, Hadits,
Ulumul Hadits, Ushul Ad-Da'wah, Ushul Fiqh, Qawaid Al-Fiqh. Metode semakin
bervariasi dengan metode yang mampu meningkatkan daya nalar dan mengembangkan
wawasan, seperti presentasi-diskusi dengan makalah.
c.
Tingkat Ulya (atas), terdiri dari
kelas I dan II. Pengembangan pelajaran dengan penambahan pelajaran Balaghah,
Mantiq, Tasawuf, Tarikh Tasyri', Faraid, dan penerbitan. Metode yang digunakan
sama seperti tingkat wustha. Sebagai tugas akhir, santri kelas 2 Ulya
diwajibkan menyusun risalah (skripsi) berbahasa Arab sebagai syarat kelulusan
dari MDNU.
d.
Forum Kajian A'la (FKA) merupakan program pasca madrasah diniyah. FKA
mempersiapkan pembentukan Ma'had Aly sebagai program wajib kelanjutan MDNU.
Forum ini disediakan bagi seluruh santri yang sudah lulus MDNU. Forum ini
langsung dibimbing oleh Kyai. Kitab-kitab yang dikaji terdiri dari berbagai
disiplin ilmu, seperti Tafsir, Fiqih, dan Ulumul Qur’an. Kajian yang sedang
berlangsung saat ini adalah kitab al-Itqân karya al-Suyûthî, al-Fiqh
al-Islâmî wa Adillatuh karya Wahbah al-Zuhaylî dan Fî Dhilâl al-Qur’ân
karya Sayyid Quthub.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan 6
hari dalam seminggu dan libur pada hari Jum'at. KBM terbagi dalam jam-jam
pelajaran dengan alokasi 60 menit setiap jam pelajaran. KBM bagi tingkat awaliyah
terdiri dari 3 jam pelajaran setiap hari, kecuali hari Ahad menjadi 4 jam
pelajaran. Dengan demikian jumlah jam pelajaran perminggu adalah 19 jam
pelajaran. Waktu KBM pada jam I pukul 16.00–17.00 Wib (bakda shalat ‘Ashr), jam
II pukul 18.30–19.30 Wib (bakda shalat Maghrib), dan jam III pukul 20.30-21.30
Wib (bakda shalat Isya). Pada Hari Ahad ditambah satu jam pelajaran, yaitu
pukul 08.00-09.00 wib. Sedangkan KBM bagi tingkat wustha dan ulya
terdiri dari 2 jam pelajaran. Sehingga jumlah jam pelajaran perminggu adalah 12
jam pelajaran. Waktu KBM pada jam I
pukul 16.00–17.00 Wib (bakda shalat ‘Ashr), jam II pukul 18.30–19.30 Wib
(bakda shalat Maghrib). Pada jam III pukul 20.30-21.30 Wib (bakda shalat Isya),
santri tingkat wustha dan ulya mengikuti pengajian kitab.
Madrasah Diniyyah ini wajib diikuti oleh seluruh
santri karena Madrasah Diniyyah ini merupakan ruhul Ma’had. Santri baru
yang akan memasuki MDNU harus mengikuti tes masuk. Hasil tes masuk ini menjadi
dasar bagi penempatan santri tersebut ke dalam kelas sesuai dengan
kemampuannya.
Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri (MDNU-Pi)
Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri (MDNU-Pi)
menyelenggarakan pendidikan berjenjang dan Forum Kanjian A'la (FKA). Jenjang
pendidikan terdiri dari 3 (tiga) tingkat yang terbagi menjadi 8 (delapan)
kelas, sebagai berikut:
a. Marhalah 'Ula (pertama) terdiri dari 1 kelas. Target
pendidikan adalah membentuk lulusan yang mampu membaca dan menulis Arab serta
mengenal nilai-nilai dasar keislaman.
b. Marhalah Tsaniyah (kedua) terdiri dari 3 kelas. Target pendidikan
adalah membentuk lulusan yamg mampu menguasai gramatika dan cara penerapannya
serta mamahami isi-isi kitab-kitab dasar keislaman.
c. Marhalah Tsalitsah (ketiga) terdiri dari 3 kelas. Target
pendidikan marhalah Tsalitsah adalah membentuk lulusan yang terampil membaca
dan memahami kitab-kitab dasar keislaman serta mampu mengembangkannya.
d. Forum Kajian A'la (FKA) merupakan program pasca madrasah diniyah. FKA
mempersiapkan pembentukan Ma'had Aly sebagai program wajib kelanjutan MDNU.
Forum ini disediakan bagi seluruh santri yang sudah lulus MDNU. Forum ini
langsung dibimbing oleh Kyai. Kitab-kitab yang dikaji terdiri dari berbagai
disiplin ilmu, seperti tafsir, fiqih, dan ulumul qur’an. Kajian yang sedang
berlangsung saat ini adalah kitab al-Itqân karya al-Suyûthî, al-Fiqh
al-Islâmî wa Adillatuh karya Wahbah al-Zuhaylî dan Fî Dhilâl al-Qur’ân
karya Sayyid Quthub.
Kegiatan-kegiatan MDNU-Pi secara umum terdiri
dari 2 (dua) jenis: Intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan intra
kurikuler merupakan kegiaatan yang wajib diikuti oleh seluruh siswi MDNU-Pi.
Intra Kurikuler dilaksanakan setiap hari kecuali hari Jum’at (libur). Waktu jam
pelajaran adalah pukul 16.15-17.15 Wib. Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler
adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar jam kegiatan intra yang meliputi musyawaroh
(setiap malam Kamis setelah sholat Isya’), takror dan sorogan
kitab (setiap malam Minggu setelah sholat Isya’).
Untuk menjadi siswi MDNU-Pi, seorang santri
harus mengikuti tes tulis dan lisan. Materi tes tulis terdiri dari kemampuan
bahasa Arab dan pengetahuan agama. Sedangkan tes lisan dengan cara membaca
kitab fathul qarib di depan tim penguji. Hasil tes masuk ini menjadi
dasar bagi penempatan santri tersebut ke dalam kelas sesuai dengan
kemampuannya.
Madrasah Aliyah Nurul Ummah (MANU)
Madrasah Aliyah Nurul Ummah (MANU) merupakan
lembaga pendidikan formal berciri khas Islam. MANU ini menggunakan kurikulum Departemen Agama dan
kurikulum pesantren. Integrasi kedua
kurikulum tersebut diharapkan mampu menghasilkan out put yang berkualitas
dalam kehidupan bermasyarakat secara luas.
Nilai tambah belajar di MANU adalah program
mahir bahasa Arab dan Inggris dan komputer. Untuk program bahasa
diselenggarakan pelajaran tambahan yang bersifat ekstra namun wajib diikuti
oleh seluruh siswa MANU. Sedangkan program komputer bagi siswa disediakan
laboratorium komputer dengan target aplikasi computer.
Agar dapat belajar secara intensif bagi seluruh
program, bagi para pelajar dan siswa MANU disediakan asrama komplek E bagi
putra dan komplek Hafshah bagi putri.
Tahfidz Qur’an
a.
Latar
belakang berdirinya JHQ
Jam’iyyah Huffadh
al-Qur’an atau biasa disebut JHQ merupakan lembaga semi otonom PPNU-Pi. Lembaga
ini berdiri sekitar tahun 1994, dimana jumlah santri yang menghafal
al-Qur’an baru tiga atau empat santri
dan akhirnya bertambah menjadi sebelas santri.
Kemudian dibentuklah perkumpulan para penghafal al-Qur’an PPNU-Pi yang
bertempat di komplek ‘Aisyah. Hal ini bertujuan agar para santri yang menghafal
al-Qur'an bisa lebih konsentrasi dengan hafalannya, lebih mudah pengkoordiniran
partisipasi santri dalam menjalankan program-program JHQ serta agar termotivasi
dengan teman-teman seperjuangan mereka dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
al-Qur'an.
b. Sejarah Perkembangan JHQ
Sekitar tahun 1994
kepengurusan JHQ belum terkoordinir secara rapi karena masih menyesuaikan
dengan program-program yang ada di pondok. Pada tahun 1995, JHQ yang diketuai
oleh Mbak Mujiasih mulai merancang program-program khusus bagi para penghafal
al-Qur'an. Dan hal ini berjalan hingga akhir kepengurusan pada tahun 1996.
Dan pada tahun 1997
kepengurusan diteruskan oleh saudari Siti ‘Aisyah Khumairo’ hingga tahun1998.
Dalam kepengurusan ini program lebih terancang dengan baik. Hingga terbentuklah
sebuah keputusan hasil dari musyawarah bersama antara pengurus JHQ dan santri
anggota JHQ tentang masa khidmad kepengurusan JHQ yang berubah dari satu tahun
menjadi dua tahun dikarenakan hal-hal tertentu. Keputusan ini berlaku mulai
tahun 1999-2001 yang diketuai oleh saudari Umi Adibah dengan beberapa
penambahan program kerja yang sesuai dengan kondisi santri.
c.
Gambaran Umum JHQ
Anggota JHQ PPNU-Pi
seluruhnya bertempat di komplek ‘Aisyah. Namun demikian ada beberapa santri
yang telah ditunjuk oleh PPNU-Pi untuk menjadi pembimbing santri pelajar dan
diperkenankan tinggal di komplek Hafshoh dengan berbagai pertimbangan. Walau
demikian halnya, seluruh anggota JHQ PPNU-Pi tetap diwajibkan mematuhi seluruh
peraturan dan mengikuti kegiatan yang telah ditetapkan.
Anggota JHQ itu
sendiri sebagian besar adalah mahasiswa dan yang lainnya pelajar serta
takhasus. Kesemuanya memiliki tekad yang sama yaitu menghafal Al-Qur’an
meskipun kadar himmah dan semangat masing-masing santri berbeda-beda.
Program Jangka Pendek
a.
Harian
- Undakan
Awalnya program ini
dilaksanakan setiap ba’da Isya’ bertempat di ndalem dan langsung diampu oleh
Ibu Nyai. Karena ada sesuatu hal dan kehendak dari Ibu Nyai sendiri maka
undakan dipindah ba’da Subuh setiap hari kecuali hari Jum’at dan Ahad.
Alhamdulillah program ini berjalan dengan lancar.
- Deresan
Program ini
dilaksanakan pada pukul 07.15 WIB setiap hari kecuali Minggu, Kamis, Jum’at
bertempat di masjid lantai satu walaupun sempat pindah di ndalem. Deresan ini
langsung diampu oleh Ibu Nyai dan dilakukan secara bergandengan jika Ibu nyai
berhalangan sehingga hampir tidak ada hari libur. Pada umumnya bagi santri yang
belum khatam, maqronya seperempat juz dan setengah juz bagi yang sudah khatam.
Apabila ada sebagian santri yang tidak bisa mengikuti pada jam tersebut, maka
deresan dilakukan bergandengan pada waktu ba’da Subuh. Program ini terlaksana dengan
baik dan lancar.
b.
Mingguan
- Tekukan
Tekukan dilakukan
dengan pembacaan maqro seperempat juz bil ghaib dikelompokkan sesuai perolehan
hafalannya. Pada tahun kepengurusan ini mekanisme tekukan diganti pembacaan
maqro’ seperempat juz bin nadhri oleh seluruh anggota JHQ dalam satu majelis
dan dipimpin santri yang telah ditunjuk oleh pengurus.
Perubahan mekanisme
ini merupakan upaya pengurus JHQ agar pelaksanaan tekukan bisa berjalan dengan
efektif, melatih kelancaran bacaan sekaligus tartilnya. Program ini
dilaksanakan setiap hari Ahad ba’da jama’ah Subuh dan bertempat di masjid
lantai satu. Alhamdulillah program ini dapat berjalan lancar.
- Semaan dua Mingguan
Kegiatan ini
dilaksanakan secara berkelompok, masing-masing terdiri dari tiga sampai empat
santri dengan maqro’ 3 juz. Pada tahun pertama kepengurusan, semaan dua
mingguan ini dilaksanakan setiap ada kegiatan komplek dan sholat Tasbih dari
PPNU kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan tertib serta mendapat sambutan
hangat dari anggota JHQ karena bisa membantu kelancaran hafalan sesuai tujuan
utama program ini.
- Anjuran semaan dengan partner seminggu sekali
Program ini bertujuan
membantu setiap santri dalam memperlancar hafalan. Walaupun program ini hanya
bersifat anjuran, tapi tidak sedikit santri yang antusias melakukannya. Selain
itu program ini juga menjadi motivasi tersendiri bagi anggota JHQ yang memiliki
himmah tinggi.
- Semaan Jum’at pagi
Semaan Jum’at pagi
merupakan program tambahan yang baru berjalan pada tahun kedua kepengurusan
periode ini. Kegiatan semaan ini bertujuan untuk membantu memperlancar hafalan
anggota JHQ dan melatih mental santri untuk tampil di depan masyarakat dengan
baik. Program ini dilaksanakan oleh seluruh anggota JHQ sesuai urutan kamar
dengan maqro’ satu juz. Adapun urutan maqro’nya dari juz satu sampai juz tiga.
Hal ini untuk mempermudah, melatih kebiasaan dan ketertiban santri dalam
menjalankan semaan Jum’at pagi. Program ini mendapat respon cukup baik dari
anggota JHQ.
- Semaan pasca undakan
Program ini
dikhususkan bagi anggota JHQ yang sudah selesai undakan. Sebagaimana
program-program sebelumnya, program ini juga bertujuan untuk memperlancar
hafalan yang telah diperoleh dan upaya persiapan mengikuti tes semaan calon khotimat
30 juz bil hifdzi.
Program Jangka
Menengah
a.
Sholat
Taqwiyatu al-Hifdzi (Menguatkan Hafalan)
Sholat ini
dilaksanakan setiap dua kali kegiatan mujahadah secara bergantian dengan sholat
Tasbih pada malam Jum’at pukul 01.00 pagi. Program ini cukup mendapat perhatian
anggota JHQ.
b.
Glundungan
Kegiatan ini
dilakukan jika anggota JHQ telah selesai undakan satu juz dengan disemak oleh
santri yang sudah khatam dan telah ditunjuk oleh pengurus JHQ. Hal ini
dilakukan untuk membantu kelancaran bacaan pada anggota JHQ. Selain itu bila
telah sampai pada kelipatan lima juz, dianjurkan glundungan disemak oleh
teman-teman anggota JHQ sendiri. Tetapi karena banyak pertimbangan glundungan
lima juz ini diganti menjadi tiga juz dan diwajibkan. Glundungan ini memakai
kartu yang telah disediakan oleh pengurus JHQ dan dianggap sah setelah
ditandatangani oleh Ibu Nyai dan penyimak.
c.
Semaan
alumni
Semaan alumni ini
terdiri dari dua macam yaitu dalam dan luar DIY. Semaan dalam DIY dilaksanakan
setiap Ahad Pon dengan maqro’ lima juz. Adapun semaan luar DIY dilaksanakan dua
kali dalam setahun. Yaitu pada bulan Dzulhijjah dengan maqro’ 15 juz dan pada
acara haul dengan maqro’ 30 juz. Semaan alumni ditambah dengan kajian kitab “At-Tibyan fi Adabi al-Qur’an” yang
langsung diampu oleh ibu Nyai. Dan atas kehendak dari pengasuh, semaan Ahad Pon diganti menjadi Ahad Pahing.
Alhamdulillan semaan ini berjalan dengan baik dan lancar.
Program Jangka
Panjang
a.
Semaan
Liburan
Semaan ini
dilaksanakan sebelum atau sesudah liburan pondok yaitu liburan Dzulhijjah dan
liburan Maulud. Program ini terelalisasi sebanyak empat kali dengan perincian
sebagaimana terlampir.
b.
Semaan
Haul
Semaan ini
dilaksanakan setahun sekali dalam rangka memperingati haul KH. Marzuqi dan KH. Munawwir.
Semaan ini terlaksana dua kali dan
dikuti oleh seluruh santri PPNU Pi.
c.
Semaan
Insidental
Semaan ini
dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu yaitu ketika ada undangan dari luar. Dan
peserta semaan ini sesuai dengan permintaan shohibul hajah.
d.
Semaan
Khusus
Semaan ini
dilaksanakan khusus untuk calon khotimat yang akan mengikuti khataman al-Qur’an
bilhifdzi. Semaan ini terdiri dari dua tahapan yaitu semaan perkelompok (2
santri/pra tes) dan semaan individual (tes). Semaan pra tes dilaksanakan
bersamaan dengan semaan haul. Adapun semaan individual dilaksanakan menjelang
haflah baik di dalam pondok maupun di luar pondok (rumah).
Pengajian Kitab
a. Pengajian Kitab di PPNU Putra
Pengajian kitab merupakan pengajian bandongan
yang dilaksanakan setiap bakda Isya’ (pukul 20.15-21.15 Wib) dan ba'da Shubuh
(pukul 05.00-06.00 Wib). Kitab-kitab
yang dikaji bakda Isya terdiri dari fathul mu'in (fiqih), adab
al-dunya wa al-diin (tasawuf/akhlaq), alfiyah
ibnu aqil (nahwu). Sedangkan kitab yang dikaji bakda shubuh
adalah tafsir al-maraghi dan shafwah al-tafasir.
Pengajian kitab di komplek E dilaksanakan secara
khusus untuk santri pelajar. Di komplek E, santri pelajar dibagi menjadi 2
(dua) kelas: i'dad dan regular.
Bakda Isya, kelas i'dad mengikuti pengajian al-Fath
(nahwu), Safinah al-Najah (fiqih), dan ta'lim al-muta'alim
(akhlaq). Sedangkan pada kelas reguler, santri
mengikuti pengajian mukhtar al-ahadits (hadits), al-tadzhib
(fiqih), adab al-suluk wa al-murid
(tasawuf), dan kasyf al-ghummah (akhlaq). Bakda Shubuh,
seluruh santri mengikuti pengajian tafsir al-jalalain, setelah
mereka mengikuti sorogan al-Qur'an.
b. Pengajian Kitab di PPNU Putri
Pengajian kitab di PPNU
putri dibagi menjadi 3 kelas, sebagai berikut:
1.
Kelas marhalah 3
MDNU, mengkaji kitab fathul mu'in, adab al-dunya
wa al-diin, dan alfiyah ibnu aqil.
2.
Kelas mahasiswa,
mengkaji kitab i’anatun Nisa’ dan ta'lim wa al-muta'alim.
3.
Kelas pelajar, mengkaji
kitab i'anatun nisa' dan washaya minal aba' lil abna'.
Kajian kitab tafsir al-maraghi dan
shafwah al-tafasir diadakan setiap ba'da shubuh bagi
santri yang tidak mengikuti program tahfizh al-Qur'an.
Lokasi
Jl. Raden Ronggo 982 Kotagede
Yogyakarta Indonesia 55172, Telp/Fax : +62274374469
Sumber:
Assalamualaikum ustadz saya mau bertanya.. boleh kah kita belajar disana jadi santri selama satu tahun.. untuk mempermantap bahasa arab...? Tolong info nya
BalasHapusAssalamualaikum ustadz saya mau bertanya.. boleh kah kita belajar disana jadi santri selama satu tahun.. untuk mempermantap bahasa arab...? Tolong info nya
BalasHapusWa'alaikum salam Wr. Wb. Pak/Bu Sopian Dinata. Sepertinya boleh dan silakan saja. Namun untuk leboh jelasnya, silahkan langsung telpon ke Nomor Kontaknya. Terima kasih. Salam.
BalasHapusassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,
BalasHapusmau bertanya..., apakah ada toleransi bagi santri yang kuliah? misalnya jika ada jam tambahan atau yang kegiatan yang berhubungan dengan perkuliahan apakah bisa minta izin? terima kasih
dan satu lagi apakah boleh sowan ke ponpesnya untuk bertanya2 terlebih dahulu?
BalasHapustrimakasih