Berkelananya Kang Asep, dengan tujuan mencari
kerumunan anak-anak yang sedang bermain-main. Bermain, bersenda gurau,
bercengkerama, dan bergembira bersama. Di Wangunharja lah akhirnya Kang
Asep menemukannya.
Diletakkannya pikulan yang sudah lama berada
di atas bahunya, lantas diambilnya kursi kecil untuk mengurangi lelahnya.
![]() |
|
Tidak pakai lama, segera saja anak-anak
membaur bersamanya.
|
![]() |
|
Dan, Kang Asep lantas mempersiapkan adonan
gulali berkelananya. Yang terbuat dari campuran gula pasir, susu, dan gula
jawa merah.
|
![]() |
|
Pelan-pelan, hati-hati, dengan penuh rasa.
Kang Asep "memahat dan mengukir" gulali seni berkelana.
|
![]() | ||
|
Sekian detik saja, sudah ada yang
jadi mirip "empeng" nya Dimas Bramantya.
|
![]() |
|
Ya... Masing-masing itu semua, dihargai
seribu rupiah saja setiap satu biji nya.
|







Tidak ada komentar:
Posting Komentar