Mas Rizal lebih suka dengan kertas surat
bemotif naruto, sementara Mas Abiel cukup menggunakan sobekan kertas dari
tengah-tengah buku tulisnya. Tidak terbayang bagaimana bahagianya di saat Mbah Putri
dan Mbah Kakung menerima surat dari pak pos, kemudian dengan sangat hati-hati
membuka amplop, lantas membaca tulisan tangan cucu-cucu kesayangannya.
Saat pulang kampung lebaran 2012 tempo hari,
saya dapatkan fakta bahwa ternyata Mbah Putri masih menyimpan dengan sangat
rapi semua surat-surat yang pernah dikirimkan oleh Mas Abiel dan Mas Rizal. Bagaimana
menurut anda, apakah tradisi jadul ini harus dihilangkan, kemudian diganti
dengan sms, mms, WA, chat, dan lainnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar