Bakti Sosial Warga
RT002/RW010 Perumahan Cikarang Baru, Desa Jayamukti – Kab. Bekasi
Bermula dari kongkow –
kongkow rutin di salah satu rumah warga, membahas panasnya suasana pelaksanaan
Pilkades Jayamukti periode 2013 – 2019, muncul ide untuk ikut berpartisipasi
membangkitkan rasa bersosial warga. Kebetulan saat itu, berita musibah banjir
yang “menghajar” wilayah DKI Jakarta tidak henti – hentinya disorot media. Sementara
musibah banjir yang tidak kalah dahsyatnya, ternyata juga dialami oleh sebagian
warga Kabupaten Bekasi, akibat curah hujan yang tinggi disertai dengan luapan
Kali Citarum, Cibeet, dan juga Ciherang.
Akhirnya, diselenggarakan
rapat dadakan pengurus RT yang menghasilkan sebuah keputusan yang kemudian dituangkan
di dalam Surat Edaran bernomor 002/S.Int/RT002.RW010/I/13 tentang “Bakti Sosial
Warga RT002/ RW010 Desa Jayamukti untuk Korban Bencana Banjir” yang dikeluarkan
pada tanggal 22 Januari 2013. Kegiatan direncanakan pada Hari Minggu, 27
Januari 2013.
Di dalam Surat Edaran
tersebut, diberitahukan kepada seluruh Warga RT002/ RW010 untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan cara menyiapkan Nasi Bungkus sebanyak
3 (tiga) bungkus per Kepala Keluarga. Di sana juga diberikan arahan agar
terlihat rapi dan seragam, maka nasi bungkus tersebut diharapkan dibungkus dengan
kertas nasi berwarna coklat, lauk ayam dan sayur oseng-oseng kering serta nasi,
lauk ayam, dan sayur oseng-oseng kering dipisah. Kemudian bisa juga menyiapkan
air minum dalam kemasan, baju layak pakai, peralatan sekolah, peralatan ibadah,
uang, dan lain – lain.
Persiapan
Tibalah saatnya, Hari
Minggu, 27 Januari 2013, kesibukan sudah mulai terasa sejak pagi hari di Posko
RT002 yang bertempat di kediaman Bapak Adang Romli di Jl. Panda 9D, Blok H2 No.
5. Seluruh warga berbondong – bondong menyerahkan berbagai macam bantuannya.
Ada yang berjalan kaki, naik motor, mobil, bahkan ada juga yang membawa mobil
bak terbuka penuh berisi dengan bantuan warga satu gang. Di posko sendiri,
sudah stand by ibu – ibu untuk memilah – milah bantuan dan merapikannya. Bu
Adang, Bu Zaelanai, Bu Ananto, Bu Sumedi, dan tentu saja Bu RT juga.
Sebagaimana
pemberitahuan di Surat Edaran, sekitar jam 10.00 penerimaan bantuan kita tutup.
Dan dilanjutkan dengan persiapan loading ke mobil. Sebelum semua barang kita
angkut ke atas mobil pick up milik salah satu warga, Ibu Suryani (Mbak Sur),
diadakan penghitungan terlebih dahulu.
Penanggungjawab logistik,
Kania Dewi Ekawati,
melaporkan bahwa, sampai dengan jam 10.15, bantun yang masuk terdiri dari:
No.
|
Uraian
|
Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Nasi Bungkus
|
bungkus
|
241
|
2
|
Indomie
|
karton
|
5
|
3
|
Biskuit
|
karton
|
4
|
4
|
Pembalut Wanita
|
bungkus
|
10
|
5
|
Popok Bayi
|
bungkus
|
10
|
6
|
Air Mineral Kemasan
Gelas, 240ml
|
karton
|
38
|
7
|
Air Mineral Kemasan
Botol, 600ml
|
karton
|
3
|
8
|
Baju Layak Pakai
|
Paket besar
|
21
|
9
|
Buku Tulis
|
buah
|
18
|
10
|
Ballpoint
|
buah
|
23
|
11
|
Pensil
|
buah
|
28
|
12
|
Peralatan sekolah
lainnya
|
paket
|
1
|
13
|
Kasur gulung
|
buah
|
1
|
14
|
Sabun Mandi
|
buah
|
2
|
15
|
Pasta Gigi
|
buah
|
4
|
16
|
Paket Sembako
|
paket
|
1
|
17
|
Uang Tunai
|
Rp
|
1,480,000
|
18
|
Bantuan dari Kas RT
|
Rp
|
533,000
|
Akhirnya, setelah
semua bantuan logistik terangkut ke atas mobil, tepat pukul 10.45, empat buah
mobil yang terdiri dari 1 mobil pickup untuk mengangkut bantuan yang
dikemudikan oleh Bapak Deni Kusworo dengan didampingi oleh Bapak Zaelani dan
Bapak Ananto. Kemudian mobil milik Pak Adang dikemudikan oleh beliau sendiri
dan di dalamnya ada Pak Ruli, Bu Adang dan Mbak Kania. Lantas mobil Toyota Innova
warna putih yang dikemudikan sendiri oleh pemiliknya, Pak Herman, berisi Bu RT,
Pak Agus dan Istri, Bu Ananto, Amri, Rizal, Dimas, dan Jeffry. Dan mobil
keempat yang juga dikemudiakn sendiri oleh pemiliknya, Pak Lujeng, berisi Bu
Sumedi, Bu Zaelani beserta putrinya, dan Bu Lujeng beserta putranya.
Setelah empat buah
mobil beriringan menempuh perjalanan kurang lebih 30-an kilometer melewati
Lemah Abang – Pilar – Sukatani – Sukakarya, akhirnya sekitar jam 13.00 sampailah
rombongan tiba di sebuah tempat untuk bertemu pemandu jalan, Ust. Fajar di
pertigaan Jalan Raya Cabangbungin - Jembatan Baru yang menghubungkan antara
Kabupaten Bekasi – Karawang.
Dari titik ini,
kemudian Pak Ananto turun dari mobil dan kemudian ikut bergabung dengan pemandu
jalan menggunakan motor menuju ke PDAM Cabangbungin. Motor melaju dengan
kecepatan sedang diikuti dengan 4 buah mobil di belakangnya. Selama perjalanan,
suasana di kanan dan kiri jalan desa masih terasa sisa – sisa kedukaan musibah
banjir akibat meluapnya Sungai Ciherang, Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.
Sekitar pukul 13.30,
rombongan yang sempat menikmati kurang lebih 300-an meter perjalanan offroad akhirnya
tiba di Pintu Air Sungai Ciherang, tidak jauh dari PDAM Cabangbungin. Dari
Pintu Air ini, renananya perjalanan dilanjutkan dengan menaiki perahu.. !!!
Perjalanan Mendebarkan
dengan Perahu Motor
Mendengarkan paparan
dari pemandu jalan bahwa perjalanan selanjutnya menuju lokasi Bakti Sosial di
Kampung Cabang Dua Bulak, RT15/ RW05, Desa Lenggah Sari, Kecamatan Cabangbungin,
Kabupaten Bekasi harus menggunakan perahu motor, para rombongan kaget dan
menjadi ramai.
Sebagian takut
melihat begitu lebarnya Sungai Ciherang dan dengan kondisi air yang kecoklatan “tidak
bersahabat”, dan sebagian lagi tetap mantab ingin melanjutkan perjalanan sampai
ke titik lokasi. Menyaksikan suasana yang kurang bagus, akhirnya pemimpin
rombongan, bapak Sekretaris RT memutuskan bahwa rombongan dibagi dua. Rombongan
pertama yang mempunyai kemantaban ingin langsung terjun ke lokasi, dan
rombongan kedua yang merasa takut dengan “keganasan” Sungai Ciherang.
Akhirnya diputuskan
bahwa yang mantab untuk tetap melanjutkan perjalanan menuju ke lokasi adalah
Bapak Deni Kusworo, Bapak Zaelani, Bapak Adang Romli, Bapak Ruli Adi Irawan,
dan Bapak Ananto Pratikno. Anggota rombongan sisanya dipersilahkan pulang
kembali ke Cikarang Baru karena tidak memungkinkan untuk terus menunggu di
Pintu Air tersebut, selain itu juga banyak anak – anak yang ikut serta
ditakutkan kecapaian.
Setelah keputusan diambil,
selanjutnya adalah memindahkan barang dari mobil ke atas perahu. Semua
rombongan laki – laki dewasa dibantu oleh warag sekitar bahu membahu
memindahkan barang – barang kea atas
perahu.
Dibutuhkan waktu
sekitar 30 menit untuk memindahkan semua barang – barang ini. Dan setelah
rombongan pertama yang akan melanjutkan perjalanan dan rombongan kedua yang
kembali ke cikarang berpamitan, perjalanan menembus Sungai Ciherang menuju
lokasi mulai dilakukan.
Angin yang sangat kencang,
bau amis khas sungai yang berjarak tidak terlalu jauh menuju muara, bau endapan
lumpur sisa – sisa luapan di pinggiran sungai, dan ranting – rantaing pohon
yang patah sepanjang sungai menemani perjalanan kami. Dengan ditemani sekitar 7
orang warga sekitar, selama kurang lebih satu jam kami menyusuri Sungai ini.
Perahupun Bersandar
Akhirnya, sekitar
pukul 14.30, perahu bersandar di “dermaga” sederhana yang hanya terbuat dari
potongan bambu. Harus ekstra hati – hati agar kita tidak terjerembab ke dalam
sungai saat turun dari perahu dikarenakan beberapa batang bambunya sangat
licin. Dengan kondisi pasca banjir seperti ini, dermaga ini merupakan satu –
satunya akses warga Kampung Cabang Dua Bulak untuk “melihat” dunia luar,
dikarenakan jalan darat yang biasa dijadikan akses masih terendam lumpur sampai
sebatas lutut sehingga sangat tidak memungkinkan untuk bisa dilalui kendaraan.
Setelah menyandarkan
perhau dengan aman, perlahan – lahan logistik dikeluarkan. Disambut dengan begitu
suka cita dan riang gembira oleh anak – anak Kampung Cabang Dua, menjadikan
seluruh capek dan lelah hilang seketika. Keceriaan anak – anak yang begitu
polos benar – benar merupakan sebuah obat yang lantas mengingatkan kita akan “keangkuhan”
Cikarang sana.
Suasana membaur
seperti ini, membuat Pak Deni Kusworo, yang mendapatkan julukan sang Komandan
Batalion Panda 9 pun tidak segan turun langsung untuk membantu mangangkut
barang menuju ke lokasi penampungan. Tanah becek berlumpur tidak menyurutkan
semangat beliau untuk ikut bahu membahu dan merasakan suasana Kampung yang baru
2 hari merasakan air surut ini.
Setelah semuanya
beres dan terkumpul di tempat penampungan, lantas dilakukan seremoni singkat,
serah terima bantuan. Bapak Ananto, mewakili rombongan memberikan sambutan
singkat, “Kami seluruh rombongan, mewakili segenap warga RT002/ RW010, Perumahan
Cikarang Baru, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabuoaten Bekasi,
bersama ini menyerahkan seluruh bantuan untuk warga di sini. Mohon kesediaannya
untuk menerima bantuan ala kadarnya dari kami. Mohon ma’af yang sebesar –
besarnya jika ada kekurangannya, dan mohon do’anya dari seluruh warga Kampung
Cabang Dua Bulak untuk seluruh warga RT002/ RW010 agar semakin rukun dan
barokah. Amiin…”
Bantuan secara
simbolis diterima oleh sesepuh Kampung Cabang Dua Bulak dengan disaksikan Ketua
RT merangkap Ketua DKM, Bapak Kandi.
Kegiatan kemudian dilanjutkan
dengan berbicang – bincang dan bercengkerama dengan warga sekitar.
Wa ba’du, sekitar jam
15.00, kami berpamitan meninggalkan Kampung Cabang Dua Bulak dengan sejuta
kenangan, kembali menyusuri ganasnya Sungai Ciherang untuk menuju kembali ke
Cikarang Baru.
Semoga kegiatan
sederhana ini membawa berkah untuk semuanya. Wallaahul muwaffiq ila aqwaamith
thaariq. Al Faatihah. [*****]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar