Selasa, 29 Januari 2013

Bakti Sosial Warga RT002/RW010 Perumahan Cikarang Baru, Desa Jayamukti – Kab. Bekasi


Bakti Sosial Warga RT002/RW010 Perumahan Cikarang Baru, Desa Jayamukti – Kab. Bekasi

 

Bermula dari kongkow – kongkow rutin di salah satu rumah warga, membahas panasnya suasana pelaksanaan Pilkades Jayamukti periode 2013 – 2019, muncul ide untuk ikut berpartisipasi membangkitkan rasa bersosial warga. Kebetulan saat itu, berita musibah banjir yang “menghajar” wilayah DKI Jakarta tidak henti – hentinya disorot media. Sementara musibah banjir yang tidak kalah dahsyatnya, ternyata juga dialami oleh sebagian warga Kabupaten Bekasi, akibat curah hujan yang tinggi disertai dengan luapan Kali Citarum, Cibeet, dan juga Ciherang.

 

Akhirnya, diselenggarakan rapat dadakan pengurus RT yang menghasilkan sebuah keputusan yang kemudian dituangkan di dalam Surat Edaran bernomor 002/S.Int/RT002.RW010/I/13 tentang “Bakti Sosial Warga RT002/ RW010 Desa Jayamukti untuk Korban Bencana Banjir” yang dikeluarkan pada tanggal 22 Januari 2013. Kegiatan direncanakan pada Hari Minggu, 27 Januari 2013.

 

Di dalam Surat Edaran tersebut, diberitahukan kepada seluruh Warga RT002/ RW010 untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan cara menyiapkan Nasi Bungkus sebanyak 3 (tiga) bungkus per Kepala Keluarga. Di sana juga diberikan arahan agar terlihat rapi dan seragam, maka nasi bungkus tersebut diharapkan dibungkus dengan kertas nasi berwarna coklat, lauk ayam dan sayur oseng-oseng kering serta nasi, lauk ayam, dan sayur oseng-oseng kering dipisah. Kemudian bisa juga menyiapkan air minum dalam kemasan, baju layak pakai, peralatan sekolah, peralatan ibadah, uang, dan lain – lain.

 

Persiapan

 

Tibalah saatnya, Hari Minggu, 27 Januari 2013, kesibukan sudah mulai terasa sejak pagi hari di Posko RT002 yang bertempat di kediaman Bapak Adang Romli di Jl. Panda 9D, Blok H2 No. 5. Seluruh warga berbondong – bondong menyerahkan berbagai macam bantuannya. Ada yang berjalan kaki, naik motor, mobil, bahkan ada juga yang membawa mobil bak terbuka penuh berisi dengan bantuan warga satu gang. Di posko sendiri, sudah stand by ibu – ibu untuk memilah – milah bantuan dan merapikannya. Bu Adang, Bu Zaelanai, Bu Ananto, Bu Sumedi, dan tentu saja Bu RT juga.

Sebagaimana pemberitahuan di Surat Edaran, sekitar jam 10.00 penerimaan bantuan kita tutup. Dan dilanjutkan dengan persiapan loading ke mobil. Sebelum semua barang kita angkut ke atas mobil pick up milik salah satu warga, Ibu Suryani (Mbak Sur), diadakan penghitungan terlebih dahulu.

 

Penanggungjawab logistik, Kania Dewi Ekawati, melaporkan bahwa, sampai dengan jam 10.15, bantun yang masuk terdiri dari:

No.
Uraian
Satuan
Jumlah
1
Nasi Bungkus
bungkus
241
2
Indomie
karton
5
3
Biskuit
karton
4
4
Pembalut Wanita
bungkus
10
5
Popok Bayi
bungkus
10
6
Air Mineral Kemasan Gelas, 240ml
karton
38
7
Air Mineral Kemasan Botol, 600ml
karton
3
8
Baju Layak Pakai
Paket besar
21
9
Buku Tulis
buah
18
10
Ballpoint
buah
23
11
Pensil
buah
28
12
Peralatan sekolah lainnya
paket
1
13
Kasur gulung
buah
1
14
Sabun Mandi
buah
2
15
Pasta Gigi
buah
4
16
Paket Sembako
paket
1
17
Uang Tunai
Rp
1,480,000
18
Bantuan dari Kas RT
Rp
533,000

 

Akhirnya, setelah semua bantuan logistik terangkut ke atas mobil, tepat pukul 10.45, empat buah mobil yang terdiri dari 1 mobil pickup untuk mengangkut bantuan yang dikemudikan oleh Bapak Deni Kusworo dengan didampingi oleh Bapak Zaelani dan Bapak Ananto. Kemudian mobil milik Pak Adang dikemudikan oleh beliau sendiri dan di dalamnya ada Pak Ruli, Bu Adang dan Mbak Kania. Lantas mobil Toyota Innova warna putih yang dikemudikan sendiri oleh pemiliknya, Pak Herman, berisi Bu RT, Pak Agus dan Istri, Bu Ananto, Amri, Rizal, Dimas, dan Jeffry. Dan mobil keempat yang juga dikemudiakn sendiri oleh pemiliknya, Pak Lujeng, berisi Bu Sumedi, Bu Zaelani beserta putrinya, dan Bu Lujeng beserta putranya.

 

Setelah empat buah mobil beriringan menempuh perjalanan kurang lebih 30-an kilometer melewati Lemah Abang – Pilar – Sukatani – Sukakarya, akhirnya sekitar jam 13.00 sampailah rombongan tiba di sebuah tempat untuk bertemu pemandu jalan, Ust. Fajar di pertigaan Jalan Raya Cabangbungin - Jembatan Baru yang menghubungkan antara Kabupaten Bekasi – Karawang.

 

Dari titik ini, kemudian Pak Ananto turun dari mobil dan kemudian ikut bergabung dengan pemandu jalan menggunakan motor menuju ke PDAM Cabangbungin. Motor melaju dengan kecepatan sedang diikuti dengan 4 buah mobil di belakangnya. Selama perjalanan, suasana di kanan dan kiri jalan desa masih terasa sisa – sisa kedukaan musibah banjir akibat meluapnya Sungai Ciherang, Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.

 

Sekitar pukul 13.30, rombongan yang sempat menikmati kurang lebih 300-an meter perjalanan offroad akhirnya tiba di Pintu Air Sungai Ciherang, tidak jauh dari PDAM Cabangbungin. Dari Pintu Air ini, renananya perjalanan dilanjutkan dengan menaiki perahu.. !!!

 



 

Perjalanan Mendebarkan dengan Perahu Motor

 

Mendengarkan paparan dari pemandu jalan bahwa perjalanan selanjutnya menuju lokasi Bakti Sosial di Kampung Cabang Dua Bulak, RT15/ RW05, Desa Lenggah Sari, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi harus menggunakan perahu motor, para rombongan kaget dan menjadi ramai.

 

Sebagian takut melihat begitu lebarnya Sungai Ciherang dan dengan kondisi air yang kecoklatan “tidak bersahabat”, dan sebagian lagi tetap mantab ingin melanjutkan perjalanan sampai ke titik lokasi. Menyaksikan suasana yang kurang bagus, akhirnya pemimpin rombongan, bapak Sekretaris RT memutuskan bahwa rombongan dibagi dua. Rombongan pertama yang mempunyai kemantaban ingin langsung terjun ke lokasi, dan rombongan kedua yang merasa takut dengan “keganasan” Sungai Ciherang.

 



 

Akhirnya diputuskan bahwa yang mantab untuk tetap melanjutkan perjalanan menuju ke lokasi adalah Bapak Deni Kusworo, Bapak Zaelani, Bapak Adang Romli, Bapak Ruli Adi Irawan, dan Bapak Ananto Pratikno. Anggota rombongan sisanya dipersilahkan pulang kembali ke Cikarang Baru karena tidak memungkinkan untuk terus menunggu di Pintu Air tersebut, selain itu juga banyak anak – anak yang ikut serta ditakutkan kecapaian.

 

Setelah keputusan diambil, selanjutnya adalah memindahkan barang dari mobil ke atas perahu. Semua rombongan laki – laki dewasa dibantu oleh warag sekitar bahu membahu memindahkan barang – barang  kea atas perahu.

 

Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk memindahkan semua barang – barang ini. Dan setelah rombongan pertama yang akan melanjutkan perjalanan dan rombongan kedua yang kembali ke cikarang berpamitan, perjalanan menembus Sungai Ciherang menuju lokasi mulai dilakukan.

 

Angin yang sangat kencang, bau amis khas sungai yang berjarak tidak terlalu jauh menuju muara, bau endapan lumpur sisa – sisa luapan di pinggiran sungai, dan ranting – rantaing pohon yang patah sepanjang sungai menemani perjalanan kami. Dengan ditemani sekitar 7 orang warga sekitar, selama kurang lebih satu jam kami menyusuri Sungai ini.

 

 

 
 
 
Di tengah perjalanan, beberapa kali kami “menurunkan” juga barang untuk warga di sepanjang bantaran kali. Dengan perahu kecil, mereka menghampiri perahu kami.

 

Perahupun Bersandar

 

Akhirnya, sekitar pukul 14.30, perahu bersandar di “dermaga” sederhana yang hanya terbuat dari potongan bambu. Harus ekstra hati – hati agar kita tidak terjerembab ke dalam sungai saat turun dari perahu dikarenakan beberapa batang bambunya sangat licin. Dengan kondisi pasca banjir seperti ini, dermaga ini merupakan satu – satunya akses warga Kampung Cabang Dua Bulak untuk “melihat” dunia luar, dikarenakan jalan darat yang biasa dijadikan akses masih terendam lumpur sampai sebatas lutut sehingga sangat tidak memungkinkan untuk bisa dilalui kendaraan.

 

Setelah menyandarkan perhau dengan aman, perlahan – lahan logistik dikeluarkan. Disambut dengan begitu suka cita dan riang gembira oleh anak – anak Kampung Cabang Dua, menjadikan seluruh capek dan lelah hilang seketika. Keceriaan anak – anak yang begitu polos benar – benar merupakan sebuah obat yang lantas mengingatkan kita akan “keangkuhan” Cikarang sana.

 

 
 
 
 
 
 
 

 

Suasana membaur seperti ini, membuat Pak Deni Kusworo, yang mendapatkan julukan sang Komandan Batalion Panda 9 pun tidak segan turun langsung untuk membantu mangangkut barang menuju ke lokasi penampungan. Tanah becek berlumpur tidak menyurutkan semangat beliau untuk ikut bahu membahu dan merasakan suasana Kampung yang baru 2 hari merasakan air surut ini.

 



 
 
 
 

Setelah semuanya beres dan terkumpul di tempat penampungan, lantas dilakukan seremoni singkat, serah terima bantuan. Bapak Ananto, mewakili rombongan memberikan sambutan singkat, “Kami seluruh rombongan, mewakili segenap warga RT002/ RW010, Perumahan Cikarang Baru, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabuoaten Bekasi, bersama ini menyerahkan seluruh bantuan untuk warga di sini. Mohon kesediaannya untuk menerima bantuan ala kadarnya dari kami. Mohon ma’af yang sebesar – besarnya jika ada kekurangannya, dan mohon do’anya dari seluruh warga Kampung Cabang Dua Bulak untuk seluruh warga RT002/ RW010 agar semakin rukun dan barokah. Amiin…”

 



 

Bantuan secara simbolis diterima oleh sesepuh Kampung Cabang Dua Bulak dengan disaksikan Ketua RT merangkap Ketua DKM, Bapak Kandi.

 

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan berbicang – bincang dan bercengkerama dengan warga sekitar.
 


 



 

Wa ba’du, sekitar jam 15.00, kami berpamitan meninggalkan Kampung Cabang Dua Bulak dengan sejuta kenangan, kembali menyusuri ganasnya Sungai Ciherang untuk menuju kembali ke Cikarang Baru.

 
 
Semoga kegiatan sederhana ini membawa berkah untuk semuanya. Wallaahul muwaffiq ila aqwaamith thaariq. Al Faatihah. [*****]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar