Bulan Madu Resmi
Putra Mahkota
KH. Zainul Arifin dan
Nyai Hamdanah Arifin menyalami putra mahkota Akihito.
Di era kepemimpinan
Presiden Sukarno, KH Zainul Arifin dari Partai NU dan istrinya Ibu Hamdanah
Arifin seringkali mengikuti acara-acara protokoler di dalam dan di luar negeri.
Entah itu sebagai Ketua Parlemen maupun Wakil Perdana Menteri.
Pertemuan-pertemuan
bersejarah tersebut tersimpan rapi dalam Arsip Negara dalam bentuk foto atau
video tanpa suara. Juga ternyata banyak sekali yang masih disimpan sebagai
koleksi keluarga besar KH Zainul Arifin.
Salah satu foto
bersejarah yang baru-baru ini berhasil ditemukan ialah foto kunjungan Kaisar
Jepang, Akihito ke Indonesia yang kala itu masih sebagai Putra Mahkota Tahta
Bunga Seruni. Akihito didampingi Putri Michiko tampak bersalaman dengan KH
Zainul dan Ibu Hamdanah Arifin dalam acara perjamuan kenegaraan di Istana
Negara.
Putra Mahkota Perang
Akihito lahir 23
Desember 1933. Namun, baru pada 10 November 1951 ia resmi dilantik oleh Kaisar
Hirohito sebagai Putra Mahkota. Dari situ jelas bahwa Akihito baru berusia 11
tahun ketika Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus
1945. Dia ditahbiskan sebagai Putra Mahkota enam tahun sesudah Indonesia
merdeka dalam usia 17 tahun.
Dalam usia 19 tahun
tugas pertama Putra Mahkota adalah menghadiri Upacara Penobatan Elizabeth II
menjadi Ratu Inggris pada 2 Juni 1952 mewakili ayahandanya Sang Kaisar.
Sepanjang masa kecilnya Akihito sempat mengalami masa Perang Dunia II di mana
ayahnya dipandang sebagai tokoh yang ikut bertanggung jawab atas berlangsungnya
Perang Dunia yang mengerikan itu.
Menikahi Perempuan
Jelata
Pangeran Akihito
melanggar aturan adat kekaisaran Jepang dengan menikahi wanita yang bukan dari
kalangan bangsawan, Michiko Shoda yang setahun lebih muda. Pernikahan keduanya
berlangsung pada 10 April 1959.
Tak lama setelah
perkawinan agung dilaksanakan, Kaisar Hirohito memerintahkan Putra Mahkota dan
Putri Michiko untuk melakukan perjalanan resmi keliling dunia mengunjungi 37
negara termasuk bekas jajahan Jepang, Republik Indonesia. Di Indonesia,
Presiden Sukarno mengadakan sambutan meriah dan megah atas kedatangan Pangeran
Akihito dan Putri Michiko.
Akihito resmi menjadi
Kaisar Jepang ke-125 pada 12 November 1990 usai masa berkabung wafatnya Kaisar
Hirohito pada 7 Januari 1989. Kini, setelah hampir 28 tahun menduduki tahta
Bunga Seruni, dikabarkan Kaisar Akihito akan mengundurkan diri karena
komplikasi penyakit kanker prostat dan jantung. Akhir tahun ini konon Putra
Mahkota Naruhito akan menggantikan Akihito sebagai Kaisar Jepang ke-126.
Lagi-lagi ini merupakan sejarah baru bagi Jepang, dimana belum pernah
sebelumnya Kaisar turun tahta semasa masih hidup. []
(Ario Helmy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar