Kamis, 14 Maret 2019

(Hikmah of the Day) Hadiah dari Nabi Muhammad untuk Umatnya


Hadiah dari Nabi Muhammad untuk Umatnya

Rasa cinta Nabi Muhammad untuk umatnya tak perlu dipertanyakan lagi. Kesabaran hati beliau dalam membimbing para sahabat dengan rasa cinta selalu menjadi teladan bagi umatnya. Cukuplah kita mendengar bahwa Baginda Nabi di penghujung waktu menuju ke haribaan Tuhan semesta alam sangat mengkhawatirkan umatnya. 

Saat detik-detik kewafatannya, Rasulullah sangat peduli terhadap umatnya, beliau bertanya kepada malaikat, “Bagaimana nasib umatku kelak?”

“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan surga bagi siapa pun, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” tegas malaikat Jibril kepada Nabi. 

Dalam kitab Sunan an-Nasa’i disebutkan suatu hadits yang berbunyi:

عَنْ أَبِي لَيْلَى قَالَ: قَالَ لِي كَعْبُ بْنُ عُجْرَةَ أَلَا أُهْدِي لَكَ هَدِيَّةً؟ قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ قَدْ عَرَفْنَا كَيْفَ السَّلَامُ عَلَيْكَ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ؟ قَالَ: قُوْلُوا اّللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى الِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ال مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى الِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Dari Ibnu Abi Laila, berkata, Ka'ab bin ‘Ujrah berkata padaku, "Maukah kau aku beri hadiah?” (Ka’ab pun menceritakan kisahnya ketika bersama Nabi), “Kami berkata, ‘Sungguh kami telah mengetahui bagaimana mengucapkan salam kepadamu, tapi bagaimana bershalawat kepadamu?’ Rasulullah bersabda, ‘Katakanlah, 'Allâhumma shalli 'alâ Muhammad wa 'alâ âli Muhammad, kamâ shallaita 'alâ âli Ibrâhîm innaKa Hamîdun Majîd, Allâhumma bârik 'alâ Muhamad wa ‘alâ âli Muhamad kamâ bârakta 'alâ âli Ibrâhîm innKa Hamîdun Majîd (Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau memberi shalawat atas Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha-Terpuji dan Maha-Mulia. Ya Allah, berilah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Engkau Maha-Terpuji dan Maha-Mulia.” (HR Nasa`i)

Hadits di atas mengindikasikan hadiah yang berbentuk shalawat untuk diamalkan oleh para Sahabat. Memang hadits ini bertema tentang shalawat yang dibaca ketika tahiyyat akhir. Dan shalawat ini sangat masyhur bagi kita, yaitu shalawat Ibrahimiyyah.

Kendati demikian, kita perlu renungi makna hadiah tersebut. Hadiah yang ditawarkan bukanlah berbentuk materi, atau sesuatu yang mewah dalam kacamata dunia. Namun jika ditinjau dari sisi hikmah dan filosofinya, betapa berharganya nilai hadiah ini.

Dalam kitab Mar’âh al-Mafâtîh Syarah Misykâh al-Mashâbîh, Syekh al-Mubârakfûri menjelaskan makna hadits ini, khususnya makna kata hadiah, beliau mendefinisikannya dengan:

وَالْهَدِيَّةُ مَا يَتَقَرَّبُ بِهِ إِلَى الْمُهْدَى إِلَيْهِ تَوَدُّدًا وَإِكْرَاماً.

“Hadiah adalah sesuatu yang mendekatkan kepada seorang yang diberi sebagai tanda cinta dan penghormatan.” (Al-Mubârakfûri, Mar’âh al-Mafâtîh Syarah Misykâh al-Mashâbîh, Idârah al-Buhuts al-‘Ilmiyyah wa ad-Da’wah wa al-Ifta`, cetakan ke-3, juz ke-3, halaman 249)

Jika melihat definisi diatas, betapa luar biasanya hadiah tersebut. Seakan-akan baginda Nabi mengisyaratkan pada kita semua, “Amalkanlah shalawat ini, aku berharap dapat mendekatkan kalian kepadaku.”Ya, meski pun khitab atau lawan bicara yang dihadapkan ketika itu adalah para sahabat, namun tidak menafikan himbauan beliau kepada kita untuk mengamalkannya.

Adapun mengenai keutamaan shalawat, Rasulullah pernah bersabda:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيْئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah bersabda.”Barangsiapa yang bershalawat satu kali kepadaku, maka Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali, dan menghapus sepuluh kesalahan darinya, serta mengangkat derajatnya sepuluh kali.” (HR. an-Nasa`i)

Semoga kita dapat mengamalkan banyak shalawat setiap harinya, hingga menambahkan kedekatan kita kepada Rasulullah , sehingga kita dapat menggapai syafa’at yang agung di hari kiamat nanti. Amiin. []

(Amien Nurhakim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar