Rabu, 20 Maret 2019

Tahun 1940, NU Usir Anggota yang Tidak Jujur


Tahun 1940, NU Usir Anggota yang Tidak Jujur

Dalam tiap muktamar yang digelar tiap tahun, pada masa awal NU berdiri, cabang-cabang selalu melaporkan keadaan dan perkembangannya masing-masing seperti uapaya dakwah Islam, pembangunan masjid dan pondok pesantren, serta kendala-kendalanya. Termasuk dalam laporan mereka adalah jumlah anggota. 

Di dalam beberapa muktamar, cabang-cabang NU di Jawa Barat pernah mengeluarkan ratusan anggota karena tidak taat kepada peraturan organisasi. Hal itu misalnya dilakukan cabang NU Bandung, Tasikmalaya, dan Pandeglang. Pada waktu itu, biasanya adalah ketidaktaatan anggota terhadap iuran bulanan.  

Bagi cabang-cabang NU di Jawa Barat, lebih baik sedikit anggota yang taat daripada banyak tapi tidak taat aturan. 

Sementara itu, NU cabang lain juga pernah mengusir (mengeluarkan) anggotanya yang berlaku fatal seperti tidak jujur. Misalnya dilakukan cabang NU Jember kepada salah seorang anggotanya. 

Pada pemberitahuan berkepala Ma’lumat Penting di laporan Berita Nahdlatul Oelama No 17 tahun 9 edisi 4 Juli 1940, NU Cabang Jember mengeluarkan anggotanya. Namun tidak dijelaskan kesalahannya selain keterangan ketidakjujuran.

Karena dikeluarkan itu, si anggota harus rela hilang hak-hak organisasinya, termasuk dilaporkan kepada yang berwajib. Dan NU meminta kepada siapa pun, terutama pengurus NU, yang bertemu dengan yang bersangkutan agar mengambil kartu anggotanya. Karena si pelaku membawanya pergi.

Hal ini merupakan bentuk kehati-hatian NU kepada pihak yang kemungkinan besar mencatut organisasi. 

Berikut laporannya dengan ejaan yang telah disesuaikan:

Dipermaklumkan kepada segenap cabang Nahdlatul Ullama seluruhnya bahwa seorang lid (angggota) NU cabang Jember (menyebutkan nama orang tersebut) No Bewijs kring 61 cabang 1389 nomor HB 208 K sudah diroyeer dengan tidak hormat dan sudah dilaporkan kepada polisi atas perbuatan-perbuatannya yang tidak jujur, maka dimana saja jikalau mengaku lid NU (karena bewijsnya dan insignennya turut dibawa pergi, entah kemana) harus tidak dianggap dan pengurus NU dimanapun yang bertemu supaya mengambil bewijs dan insigne NU tersebut.

Begitulah kami terima dari pengurus cabang Jember.  

Dari laporan berita ini, patut menjadi peringatan bagi warga NU saat ini, terutama pengurusnya agar menjaga diri dari hal-hal yang keluar dari aturan. NU dibangun dengan susah payah, cucuran keringat dan bahkan darah para kiai dan santri. Maka, bentuk disiplin keras dari pengurus NU di masa lalu kepada anggotanya, harus jadi cermin di masa sekarang. Itu tiada lain dari upaya menjaga cita-cita para pendirinya. []

(Abdullah Alawi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar