Tahun 1940, NU Usir
Anggota yang Tidak Jujur
Dalam tiap muktamar
yang digelar tiap tahun, pada masa awal NU berdiri, cabang-cabang selalu
melaporkan keadaan dan perkembangannya masing-masing seperti uapaya dakwah
Islam, pembangunan masjid dan pondok pesantren, serta kendala-kendalanya.
Termasuk dalam laporan mereka adalah jumlah anggota.
Di dalam beberapa
muktamar, cabang-cabang NU di Jawa Barat pernah mengeluarkan ratusan anggota
karena tidak taat kepada peraturan organisasi. Hal itu misalnya dilakukan
cabang NU Bandung, Tasikmalaya, dan Pandeglang. Pada waktu itu, biasanya adalah
ketidaktaatan anggota terhadap iuran bulanan.
Bagi cabang-cabang NU
di Jawa Barat, lebih baik sedikit anggota yang taat daripada banyak tapi tidak
taat aturan.
Sementara itu, NU
cabang lain juga pernah mengusir (mengeluarkan) anggotanya yang berlaku fatal
seperti tidak jujur. Misalnya dilakukan cabang NU Jember kepada salah seorang
anggotanya.
Pada pemberitahuan
berkepala Ma’lumat Penting di laporan Berita Nahdlatul Oelama No 17 tahun
9 edisi 4 Juli 1940, NU Cabang Jember mengeluarkan anggotanya. Namun tidak
dijelaskan kesalahannya selain keterangan ketidakjujuran.
Karena dikeluarkan
itu, si anggota harus rela hilang hak-hak organisasinya, termasuk dilaporkan
kepada yang berwajib. Dan NU meminta kepada siapa pun, terutama pengurus NU,
yang bertemu dengan yang bersangkutan agar mengambil kartu anggotanya. Karena
si pelaku membawanya pergi.
Hal ini merupakan
bentuk kehati-hatian NU kepada pihak yang kemungkinan besar mencatut
organisasi.
Berikut laporannya
dengan ejaan yang telah disesuaikan:
Dipermaklumkan kepada
segenap cabang Nahdlatul Ullama seluruhnya bahwa seorang lid (angggota) NU
cabang Jember (menyebutkan nama orang tersebut) No Bewijs kring 61 cabang 1389
nomor HB 208 K sudah diroyeer dengan tidak hormat dan sudah dilaporkan kepada
polisi atas perbuatan-perbuatannya yang tidak jujur, maka dimana saja jikalau
mengaku lid NU (karena bewijsnya dan insignennya turut dibawa pergi, entah
kemana) harus tidak dianggap dan pengurus NU dimanapun yang bertemu supaya
mengambil bewijs dan insigne NU tersebut.
Begitulah kami terima
dari pengurus cabang Jember.
Dari laporan berita
ini, patut menjadi peringatan bagi warga NU saat ini, terutama pengurusnya agar
menjaga diri dari hal-hal yang keluar dari aturan. NU dibangun dengan susah
payah, cucuran keringat dan bahkan darah para kiai dan santri. Maka, bentuk disiplin
keras dari pengurus NU di masa lalu kepada anggotanya, harus jadi cermin di
masa sekarang. Itu tiada lain dari upaya menjaga cita-cita para
pendirinya. []
(Abdullah Alawi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar