Meluruskan
Makna Jihad (45)
Antara
"The" Islam dan "An" Islam
Oleh:
Nasaruddin Umar
Prof.
Sayed Hussen Nasr dalam The
Ideal and Reality of Islam membedakan antara The Islam (al-islam) dan An Islam (Islam). Yang pertama
menggunakan artikel "the",
sepadan dengan alif ma'rifah
(al-)
dan yang kedua menggunakan artikel "a/an"
yang sepadan dengan ism
nakirah (tanpa menggunakan alif
ma'rifah).
Yang
pertama mengimplikasikan pengertian sistem nilai yang lebih bersifat esensial,
eternal, dan universal (universal
meaning), sehingga kata Islam (The
Islam/al-Islam) mengandung arti esensi agama yang dibawa dan
menjadi esensi bagi seluruh Nabi dan Rasul, mulai dari Nabi Adam sampai Nabi
Muhammad.
Sedangkan
yang kedua mengimplikasikan pengertian sistem nilai yang bersifat formal dan
kontemporer (contemporary
meaning), sehingga kata Islam (An
Islam/Islam) berarti nama bagi agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad
yang dasar-dasar ajarannya bersumber dari Al-Quran dan Hadis.
Hussen
Nasr sendiri menyebut, Islam
is the Islam and an Islam --Islam adalah di samping sebagai The Islam yang memiliki
unsur keluhuran esensi ajaran yang bersifat universal dan eternal; Islam juga
memiliki kemampuan akomodasi lokal. Dengan demikian, Islam tidak tepat
dihadap-hadapkan dengan ajaran agama yang datang sebelumnya, khususnya
agama-agama Semit yang biasa disebut agama-agama anak cucu Nabi Irahim (Abrahamic Religion).
Islam
juga tidak tepat dipertentangkan dengan nilai-nilai universal human right karena itulah yang
menjadi salah satu inti ajarannya, dan Islam juga tidak tepat dibenturkan
dengan nilai-nilai kontemporer lokal (local
wishdom) karena konsep universalitas Islam dibangun dan ditegakkan
di atas keunikan lokal. Mungkin inilah rahasianya mengapa Islam begitu mudah
menembus batas-batas geografis dan menerobos sekat-sekat kultural.
Kata
Islam tersusun dari huruf sin,
lam, mim (salima), sebuah akar kata yang membentuk kata salam (damai), islam (kedamaian), istislam (pembawa
kedamaian), dan taslim
(ketundukan, kepasrahan, ketenangan). Salam
adalah kedamaian dan kepasrahan dalam pengertian lebih umum. Islam adalah kedamaian dan
kepasrahan dalam pengertian yang lebih khusus, memiliki seperangkat konsepsi
nilai dan norma. Istislam
adalah seruan kedamaian dan kepasrahan yang lebih cepat, tegas, rigit, dan
sempurna.
Allah
memberi nama agamanya yang dibawa oleh Nabi Muhammad dengan agama Islam. Bukan
agama Salam (kepasrahan tanpa konsep). Bukan juga agama Istislam yang lebih
mengutamakan kecepatan, ketegasan, dan kesempurnaan dalam memperjuangkan
kedamaian dan kepasrahan.
Kata islam itu sendiri
mengisyaratkan jalan tengah atau moderat (tawassuth).
Di dalam Al-Quran disebutkan: Inna
al-dina 'inda Allah al-islam (Sesungguhnya agama di sisi Allah
hanyalah Islam - Q.S. Ali Imran/3:19), man
yabtagi gair al-islam dinan falan yuqbala minhu --Barangsiapa
mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya (Q.S. Ali Imran/3:19).
Sebagai
seorang muslim, sejatinya mengedepankan kedamaian, ketundukan, kepasrahan, dan
pada akhirnya mengejawentahkan ketenangan lahir batin. Agaknya kurang pas jika
panji-panji Islam dibawa-bawa untuk sesuatu yang menyebabkan lahirnya kekacauan
dan ketidaknyamanan. Apa lagi jika atas nama Islam dan dengan menggunakan
simbol-simbol Islam untuk membunuh orang secara keji. []
DETIK, 05
Maret 2020
Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA | Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar