Gelombang Udara Suara Umar bin al-Khaththab
Oleh: Ali Wafa Yasin
Diceritakan dari Nafi’ dari Ibnu Umar dan
dari para perawi, bahwa Sayyidina Umar pernah memberangkatkan sejumlah tentara
menuju daerah Nahawanda yang dikepalai oleh seseorang yang mengaku sebagai
tentara sariyah pada masa Rasullulah saw. Tidak selang beberapa hari, tepatnya
pada hari Jumat, di saat Amîrul-Mu’minîn Umar sedang berkhutbah di depan banyak
orang, tiba-tiba dia berteriak seolah-olah memberikan aba-aba sambil berucap:
“Wahai tentara sariyah, tetaplah di gunung…!” Kata-kata itu terucap sampai tiga
kali, sehingga membuat para sahabat bertanya-tanya satu sama lainnya karena
merasa janggal dan kebingungan. Malah ada yang mengira Umar bin al-Khaththab
sudah gila.
Setelah Umar merampungkan khutbahnya, para
sahabat mendekat pada beliau dan menanyakan apa sebenarnya yang terjadi
barusan. Umar pun menjawab: “Tergambar dalam bayanganku, bahwa orang-orang
musyrik menyerang saudara-saudara kita dari arah depan dan arah belakang, dan
aku melihat mereka berhadapan dengan sebuah gunung, yang jika mereka mendaki
dan bertahan di sana, mereka akan menang, dan jika mereka melewati gunung itu,
maka mereka akan mengalami kekalahan. Itulah yang membuat aku berteriak
melontarkan kata-kata tadi.”
Satu bulan kemudian, datanglah seorang utusan
dari tentara sariyah yang diberangkatkan oleh Sayyidina Umar itu, dengan
membawa berita gembira atas kemenangan mereka. Utusan itu juga menyebutkan
kejadian luar biasa yang menjadi salah satu penyebab kemenangan mereka; bahwa
mereka mendengar gelombang suara dari udara yang persis dengan suara
Amîrul-Mu’minîn Umar, memberikan aba-aba agar mereka bertahan di atas gunung
tempat mereka bertempur.
Semua itu tidak lain karena keistimewaan yang
diberikan oleh Allah swt terhadap orang-orang yang dicintai-Nya. []
Sumber: Buletin Pondok Pesantren Sidogiri,
Pasuruan – Jawa Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar