Ketika
Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain Hilang
“Mencintai keduanya (Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain) berarti mencintaiku, membenci keduanya berarti membenciku,” kata Rasulullah.
Sudah menjadi
informasi umum jika Rasulullah sangat menyayangi cucu-cucunya, terutama
Sayyidina Hasan Husain. Banyak hadits yang menyebutkan bagaimana Rasulullah
sangat akrab dengan kedua cucu itu. Beliau bermain bersama keduanya.
Memanja-manjakan mereka. Dan dengan senang hati menjadi ‘kuda-kudaan’ keduanya.
Pada saat sujud
misalnya, Rasulullah malah memperlamanya karena Sayyidina Hasan dan Sayyidina
Husain tengah menungganginya. Begitu pun ketika khutbah, Rasulullah pernah
menghentikan khutbahnya sejenak dan mengambil kedua cucunya itu yang terjatuh
di antara umat Islam. Lalu meletakkan mereka di atas pangkuannya, sambil
berkhutbah.
Pernah pula suatu
ketika Rasulullah ‘memanggul’ keduanya ketika menemui sahabatnya; Sayyidina
Hasan di pundak kanannya, sementara Sayyidina Husain di pundak kirinya. Setelah
itu, Rasulullah langsung menciumnya satu per satu.
Demikian cara
Rasulullah memperlakukan cucu-cucunya. Sikap Rasulullah terhadap cucu-cucunya
itu tentu ‘aneh’ bagi masyarakat Makkah. Mengapa? Karena pada saat itu hubungan
seorang kakek dengan cucunya sangat lah kaku dan keras, tidak luwes sebagai
sikap Rasulullah kepada cucunya.
Oleh karena itu,
Rasulullah sangat kaget dan cemas ketika mendengar kabar bahwa kedua cucu
kesayangannya itu hilang. Adalah Ummu Aiman, pelayan yang sudah dianggap
Rasulullah sebagai ibu kedua, yang melaporkan kehilangan Sayyidina Hasan dan
Sayyidina Husain.
Merujuk buku
Bilik-bilik Cinta Muhammad: Kisah Sehari-hari Rumah Tangga Nabi (Nizar Abazhah,
2018), Rasulullah sangat kaget luar biasa setelah mendengar laporan cucunya
tidak ada. Tanpa pikir panjang, Rasulullah langsung memerintah semua sahabatnya
untuk mencari cucu-cucunya itu sampai ketemu.
“Semua menyebar, cari
anakku (cucuku) sampai ketemu,” kata Rasulullah dengan wajah yang tegang.
Orang-orang menyebar
ke seluruh penjuru kota. Begitu pun dengan Rasulullah. Rasulullah sendiri
mencari kedua cucunya itu ke lembah, ditemani Ummu Aiman,. Setelah mencari ke
sana dan ke mari, akhirnya Rasulullah berhasil menjumpai Sayyidina Hasan dan
Sayyidina Husain di sebuah lembah.
Naasnya, ketika itu
tepat di samping Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain ada seekor ular yang siap
menggigitnya. Rasulullah yang melihat itu langsung mendekatinya. Untungnya,
ular itu langsung pergi ke balik bebatuan setelah melihat Rasulullah.
Rasulullah tentu
sangat bahagia setelah kedua cucunya itu ditemukan. Pada kesempatan itu
Rasulullah mengusap-usap wajah Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain, sambil
berkata: Demi ayah dan ibuku, kalian berdua sungguh mulia di sisi Allah.
Rasulullah lalu menempatkan satu cucunya itu di pundak kanan dan yang satunya
di pundak kiri dan membawanya pulang.
Tidak hanya kepada
Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain, Rasulullah juga sangat menyayangi dan
memperlakukan hal yang sama kepada cucu-cucunya yang lain seperti Sayyidah
Umamah, putri dari Sayyidah Zainab, putri pertama Rasulullah. Misalnya,
Rasulullah juga pernah shalat sambil membawa Sayyidah Umamah. Ketika sujud,
Sayyidah Umamah diletakkan. Sementara ketika berdiri, beliau menggendongnya. []
(A Muchlishon
Rochmat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar