Jumat, 24 Agustus 2018

Nasaruddin Umar: Rahasia Sumur Zamzam


Rahasia Sumur Zamzam
Oleh: Nasaruddin Umar

KISAH mata air yang mempunyai cerita misteri sesungguhnya, bukan hanya sumur Zamzam. Mata air lain yang mirip cerita air Zamzam ialah mata air yang secara tidak sengaja dilakukan oleh Nabi Ayyub. Ketika penyakit yang diderita Nabi Ayyub mencapai puncaknya, sekujur tubuhnya dikerumuni belatung dan membusuk. Akhirnya, orang-orang di sekitar membuangnya ke sebuah gua di luar perkampungan.

Di gua inilah Nabi Ayyub tinggal seorang diri tanpa bekal. Dalam kitab-kitab tafsir banyak diceritakan, belatung yang jatuh dari tubuhnya dipasang kembali sambil berucap, "Wahai belatung, dulu kalian musuh saya, sekarang menjadi sahabat saya. Satu-satunya yang mau menemani saya di kegelapan goa ini hanya kalian. Hiduplah kalian di dalam tubuhku dengan tenang". Tidak lama kemudian, di bawah kedua tumit Nabi Ayub tiba-tiba muncul mata air yang jernih dan sejuk.

Ketika Nabi Ayub meminum dan membersihkan tubuhnya dengan air ajaib ini maka perlahan-lahan penyakitnya sembuh. Bahkan, kulitnya tumbuh seperti dahulu, bersih, dan tampan. Akhirnya, Nabi Ayub turun gunung lalu bergabung kembali dengan umatnya, termasuk rujuk dengan istrinya yang pernah ikut membuangnya, setelah istrinya diberi hukuman, berupa hukuman cambuk dari ikatan rumput.

Kita tidak tahu di mana letak mata air Nabi Ayyub ini. Namun, di kawasan pemakaman Nabi Ayyub, di antara Kota Amman dan Palestina penduduk setempat mengklaim oasisnya, sebagai oasis Nabi Ayyub. Nasib sumur ini sekarang kita tidak tahu karena di sekitar itu sedang berkecamuk perang saudara. Semoga saja situs bersejarah ini tidak dirusak.

Tidak jauh dari sumur ini terletak makam Sekh Al-Nawawi, ulama besar pengarang kitab Riyadh al-Shalihin, kitab wajib bagi pondok pesantren di Indonesia. Kita tidak tahu nasibnya sumur ini sekarang karena di sekitarnya berkecamuk perang antara kelompok pemerintah dan kelompok oposisi.

Di samping cerita tentang air Zamzam, masih banyak lagi cerita lain, misalnya, perjumpaan seseorang dengan orang misteri, seperti berjumpa dengan keluarga yang sudah meninggal atau orang-orang yang tidak menunaikan jemaah haji di kampungnya, cerita ditolong oleh orang-orang misteri ketika dalam kesulitan, dan cerita-cerita aneh lainnya.

Cerita semacam ini bukan hanya cerita jemaah haji Indonesia, tetapi menjadi cerita universal bagi hampir seluruh jemaah haji dunia. Jika hal itu benar, maka tepat sekali ayat yang menyatakan bahwa di sekitar Masjidil Haram penuh berkah dari Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam ayat, "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa, yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat", Surah Al-Isra, ayat1.

Banyak orang yang tadinya tidak gampang percaya cerita-cerita aneh seperti ini. Namun, setelah mereka menyaksikan sendiri, bahkan mengalami sendiri, saya akhirnya percaya. Jangan-jangan ini merupakan maksud ayat 'Mekah penuh berkah' (bakkah mubarakah), dalam surah Ali Imran, ayat 96 atau 'Allah memberkahi di sekitarnya' (alladzi barakna haulah) dalam surah Al-Isra, ayat 1.

Apalagi dengan akronim yang sejak semula melekat pada kedua kota nabi ini, yakni, Mekah keramat (Makkatul mukarramah) dan Madinah mencerahkan (Madinatul munawwarah).

Perjalanan dan pengalaman batin yang penuh misteri sebetulnya kurang etis untuk dibicarakan kepada orang lain, apalagi dalam bentuk publikasi seperti ini. Namun, karena cerita seperti ini juga memiliki unsur syiar dan dakwah, pengalaman batin seperti ini bisa menambah rasa takjub dan kagum kita kepada kekuasaan Allah SWT. Wallahualam. []

MEDIA INDONESIA, 13 Agustus 2018
Nasaruddin Umar | Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar