Rabu, 10 Agustus 2016

(Ngaji of the Day) Mandi Basah



Mandi Basah

Tanya:

Assalamualaikum Wr.Wb
Ustadz, saya ada beberapa pertanyaan, begini:

Apa yang di maksud dengan mandi basah? Bagaimana caranya mandi basah, apa seperti orang mandi biasa? Apakah mandi basah itu sama dengan mandi junub? Kalau kita sehabis melakukan hubungan suami istri pada malam hari, terus pada saat akan menjelang subuh kita mandi basah nya hanya mengusapkan air ke kepala/rambut, apakah itu boleh? (mengingat air di rumah kami dinginnya luar biasa sedangkan mau masak air waktunya sudah tidak cukup) Apakah masturbasi itu sama dengan hubungan badan? Apakah sehabis masturbasi kita juga harus mandi basah?

Apakah hukum dari mandi basah itu???

Demikianlah pertanyaan saya, kiranya ustadz tidak keberatan untuk menjawab pertanyaan saya yang banyak ini. Atas perhatian ustadz saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb
Novi

Jawab:

Mbak Novi, mandi basah dalam istilah kita, betul, sama dengan mandi junub. Perlu Mbak Novi ketahui, junub adalah orang yang berhadas besar karena telah melakukan hubungan badan (jima') atau mengeluarkan mani, baik keluarnya mani itu karena masturbasi, mimpi, atau melamun.

Mandi junub sama dengan mandi biasa, hanya saja disyaratkan air membasahi seluruh tubuh, tidak boleh ada yang kelewatan, semua rambut sampai ke pangkal-pangkalnya, juga semua lekuk kulit tubuh harus tersiram air).

Saat pertamakali menyiramkan air ke tubuh diharuskan berniat:: saya mandi ini bertujuan menghilangkan hadas besar demi memenuhi kewajiban Allah SWT. Karena, air yang membasahi tubuh tidak terhitung bagian rangkaian mandi junub, jika tidak disertai niat saat pertama kali menyiramkan air.

Hukumnya mandi basah wajib bagi orang yang berhadas besar (junub) berdasar firman Allah: "....jika kamu junub maka bersucilah (mandilah)..." [al-Maidah: 6]. Juga berdasar hadis Nabi: "Saat seseorang melakukan persetubuhan, lantas ketemu dua kelamin maka wajib hukumnya mandi".[HR. Ahmad, Muslim, dan al-Turmudzi].

Air yang digunakan harus suci dan tidak musta'mal (habis dipakai bersuci).

Jadi setelah habis berhubungan suami istri tidak cukup sekedar mengusapkan air ke kepala atau rambut, sebagai gantinya mandi junub. Saya kira anda bisa memperkirakan kapan saat yang tepat untuk menghangatkan air untuk mandi sehingga tidak terlambat waktu salatnya.

***
Adapun masturbasi, ia sama dengan hubungan badan: tidak boleh salat, membaca Qur'an, menyentuh mushaf sampai ia selesai mandi basah. Itu, jika orang yang melakukan masturbasi sampai mengeluarkan mani. Jika tidak, tidak. Karena yang menjadi pedoman adalah keluarnya mani, bukan tindakan masturbasinya itu.

Wallahua'lam.

====================

Doa setelah mandi:
Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah satu-satunya. Tiada sekutu bagiNYA. Saya bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusanNYA. Ya Allah, jadikanlah saya bagian dari orang-orang yang bertaubat, orang-orang yang suci, dan hamba-hambaMU yang saleh.

Anita Saulina & Zahrotunnisa'
Dewan Asaatidz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar